Sidik Jari 6 Mayat di Selat Malaka Tak Teridentifikasi
Sebanyak 9 jenazah ditemukan mengapung di Perairan Selat Malaka, Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau. Seluruh jenazah membusuk dan sulit dikenali. Bahkan sidik jari jasad tidak bisa diambil karena kondisi mayat sudah rusak.
Sebanyak 9 jenazah ditemukan mengapung di Perairan Selat Malaka, Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau. Seluruh jenazah membusuk dan sulit dikenali. Bahkan sidik jari jasad tidak bisa diambil karena kondisi mayat sudah rusak.
"Sulit dikenali wajahnya, sidik jari juga tidak bisa diambil karena sebagian besar kondisi mayat telah rusak," ujar Kasubbid Pelayanan Medis Kedokteran Kepolisian RS Bhayangkara Polda Riau, Kompol Supriyanto, Selasa (4/12).
-
Siapa yang diajak Mayangsari berlibur di pulau pribadi? Mereka menikmati liburan di pulau pribadi milik keluarga Bambang yang terletak di Kepulauan Seribu, utara Jakarta.
-
Siapa yang menemukan pendatang yang menjadi pemulung di Jakarta? "Ada juga yang beberapa waktu lalu ketemu ya kita pemulung segala macam. Kita kembalikan,"
-
Apa yang dilakukan Mayangsari di pulau pribadi? Mayang menikmati waktu bersama putrinya di laut yang luas. Kebahagiaan Mayang tak terkira karena bisa bermain bersama Khiran.
-
Kapan peradaban Maya menghuni kota Ichkabal? Jenis dan tata letak bangunannya menunjukkan bahwa kota ini dihuni sejak akhir periode Praklasik (400 SM hingga 200 M) dan dihuni hingga sekitar tahun 1500 M, meskipun sebagian besar arsitektur monumentalnya berasal dari tahun 350 SM dan 50 SM.
-
Kapan es selendang mayang biasanya disantap? Terdapat berbagai macam menu takjil yang lezat saat berbuka.
-
Siapa yang menemukan mayat perempuan itu? Mayat tersebut diduga merupakan korban pembunuhan lantaran terdapat luka-luka di tubuhnya.Mayat pertama kali ditemukan oleh petugas kehutanan, Suyitono. Ia tak sengaja menemukan mayat tersebut saat melakukan patroli rutin."Saya melakukan aktivitas patroli rutin. Kemudian muter-muter di situ karena saya senang mendengar suara burung berkicau kemudian ngopi sambil duduk. Saat membuka teko, ada mayat itu langsung turun saya," kata Suyitno, Jumat (13/9).
Supriyanto menyebutkan, tim medis kepolisian menggunakan cara lain untuk mengidentifikasi mayat-mayat tersebut. Tak hanya dari tubuh, tapi juga dari barang-barang bawaannya.
"Secara umum, korban teridentifikasi dari data propertis, seperti pakaian, gelang dan juga data medis. Ada juga tanda lahir dari bagian tubuh jenazah," kata Supriyanto.
Dia menyebutkan, 9 jenazah tersebut diperkirakan sudah lebih dari sepekan mengambang di laut Selat Malaka. Itu dilihat dari kondisi mayat yang sebagian besar sudah membusuk.
"Estimasinya mayat itu sudah lebih dari 1 minggu, karena dilihat dari kondisinya," kata Supriyanto.
Jika cara itu juga tidak ampuh, tim medis melakukan jurus terakhir. Yaitu dengan mengambil sampel DNA dan susunan gigi jenazah. Itu pun mesti dicocokkan dengan keluarganya.
"Ini langkah terakhir. Kita juga temukan data sekunder seperti propertis dan medis. Bisa luka bekas operasi, tato dan lainnya," ucap Supriyanto.
Adapun tiga jenazah yang sudah diidentifikasi yaitu Ujang Chaniago (48), warga asal Lubuh Nyiur, Dusun V Koto Mudiek Kecamatan Batang Kapas, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat.
Kedua, Mimi Dewi (32), warga Jalan Lansano Kelurahan Taratak, Kecamatan Sutera Kabupaten Pesisir Selatan Sumatera Barat. Serta jasad Marian Suhadi (24), warga asal Desa Pantai Cermin, Kecamatan Tanjung Pura, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara.
Baca juga:
Satu Jenazah Terapung di Selat Malaka Teridentifikasi Warga Asal Sumut
Dari 9 Mayat Terapung di Selat Malaka, Baru 3 Teridentifikasi
9 Jenazah Ditemukan Terapung di Perbatasan Malaysia, Diduga TKI Ilegal
Misteri Mayat di Selat Malaka, Polres Bengkalis Koordinasi dengan Malaysia
8 Mayat di Selat Malaka Diperkirakan Sudah Satu Pekan Mengambang