Survei Indikator: Masyarakat Merasa Ekonomi Nasional Memburuk Hampir Setahun Pandemi
Dari survei tersebut juga menunjukkan ekonomi rumah tangga juga tampak belum menunjukkan perubahan positif. Mayoritas responden menilai ekonomi rumah tangga memburuk dalam satu tahun terakhir.
Mayoritas masyarakat tanah air menganggap kondisi ekonomi di masa pandemi merupakan terburuk. Anggapan ini berdasarkan hasil survei lembaga survei Indikator Politik Indonesia.
Dari 1.200 responden, 53,7 persen menjawab kondisi ekonomi nasional buruk selama pandemi berlangsung. Meski vaksinasi Covid-19 telah dilakukan bertahap. Kemudian, 25,4 persen responden menjawab sedang, sementara 8,1 persen menjawab sangat buruk.
-
Kapan survei Indikator Politik Indonesia dilakukan? Survei tersebut melibatkan 810 responden dengan metode simple random sampling dan margin of error sekitar 3,5 persen.
-
Apa tujuan dari survei Poltracking Indonesia? Tujuan survei untuk mengukur sejauh mana efektivitas langkah para kandidat dalam meningkatkan elektabilitasnya, serta sejauh mana pengaruh faktor eksternal di luar kandidat dapat mempengaruhi peta elektoral terkini.
-
Kapan Survei Poltracking Indonesia tentang elektabilitas pasangan capres-cawapres dilakukan? Survei ini diselenggarakan Poltracking Indonesia mulai tanggal 29 Oktober hingga 5 November 2023.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Apa saja aspek yang dinilai dalam Indeks Demokrasi Indonesia (IDI) Kaltim? IDI diukur berdasarkan 3 aspek dan 22 indikator. Beberapa aspek penilaian IDI Kaltim yang mengalami peningkatan di antaranya, Aspek Kebebasan dari 89,46 naik menjadi 91,40. Aspek Kesetaraan dari 76,67 naik menjadi 79,25. Dan aspek Kapasitas Lembaga Demokrasi dari 77,90 naik menjadi 81,06.
-
Bagaimana metode pengambilan data yang digunakan dalam survei Poltracking Indonesia? Survei dilakukan dengan menggunakan metode pengambilan data melalui wawancara tatap muka langsung dengan responden terpilih (face to face interview) kepada 1.220 responden, menggunakan metode acak bertingkat (multistage random sampling).
"Meski kecenderungan yang menilai negatif menurun tapi penilaian positif tampak tidak mengalami perubahan berarti sejak Juli 2020 lalu," kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanudin Muhtadi, Minggu (21/2).
Dari survei tersebut juga menunjukkan ekonomi rumah tangga juga tampak belum menunjukkan perubahan positif. Mayoritas responden menilai ekonomi rumah tangga memburuk dalam satu tahun terakhir.
"Ekonomi rumah tangga juga tampak belum menunjukkan perubahan positif, mayoritas menilai ekonomi rumah tangga memburuk dalam 1 tahun terakhir 65,4 persen, tidak berubah 26,2 persen dan yang menilai membaik hanya sekitar 7,7 persen," ujar dia.
Penilaian responden terhadap buruknya ekonomi nasional diiringi dengan penanganan Covid-19 yang tak kunjung terkendali.
Pada periode September 2020, sebanyak 49,9 persen responden menjawab ancaman Covid terhadap keuangan pribadi sangat tinggi. Kemudian pada Februari 2021 kekhawatiran responden terhadap dampak Covid terhadap keuangan prbadi mereka sebesar 41,7 persen. Selisih tidak jauh berbeda dengan hasil surveinpada September 2020.
Diketahui, survei dilakukan menggunakan telepon terhadap 1.200 responden yang dipilih secara acak. Dengan tingkat kekeliruan kurang lebih 2,9 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.
Baca juga:
Menko Airlangga Sebut Prospek Ekonomi RI di Masa Depan Menjanjikan
Pertumbuhan Ekonomi DKI Minus, Gubernur Anies Bilang 'Karena Interaksi Berkurang'
Airlangga Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi 2021 Bisa Capai 5,5 Persen
Rupiah Melemah ke Rp13.990 per USD Dipicu Kenaikan Imbal Hasil Obligasi AS
Pemerintah Jokowi Optimis Ekonomi Indonesia Membaik di 2021, Ini Indikatornya
Pemerintah Optimis LPI Mampu Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi 5 Persen di 2021