Tawuran Maut di Tangerang, Polisi Sebut Fenomena Lama hingga Kode COD
Polisi memeriksa lima saksi terkait peristiwa tawuran di Jalan Tanjung Pasir, Kecamatan Teluknaga, Kabupaten Tangerang, yang menewaskan seorang pelajar MTS 6 Kabupaten Tangerang, Senin (28/3) kemarin.
Polisi memeriksa lima saksi terkait peristiwa tawuran di Jalan Tanjung Pasir, Kecamatan Teluknaga, Kabupaten Tangerang, yang menewaskan seorang pelajar MTS 6 Kabupaten Tangerang, Senin (28/3) kemarin.
Kapolres Metro Tangerang Kombes Pol Komarudin menegaskan, terjadinya tawuran tersebut setelah kedua kelompok bertemu dan saling ejek.
-
Siapa saja yang diajak untuk mengikuti kegiatan 'Wara-wiri Mengajar' di Tangerang? Komunitas Wara-wiri Mengajar akan mengajak siapapun, khususnya generasi milenial agar mengenal seluk-beluk Kota Tangerang di masa silam.
-
Dimana saja tempat yang dikunjungi dalam kegiatan 'Wara-wiri Mengajar' di Tangerang? Beberapa tempat yang dikunjungi tentunya memiliki nilai sejarah yang kuat seperti Taman Makam Pahlawan Taruna, Stadion Benteng Reborn, Klenteng Boen Tek Bio, Makam Kalipasir serta kawasan Pasar Lama Tangerang.
-
Di mana letak Taman Pisang di Tangerang? Berlokasi persis di perempatan kantor DKP setempat, Perumnas 1, taman ini menawarkan tempat santai di tengah kota yang nyaman.
-
Apa tujuan utama dari kegiatan 'Wara-wiri Mengajar' di Kota Tangerang? Komunitas Wara-wiri Mengajar memiliki misi ingin membumikan sejarah di Kota Tangerang.
-
Siapa yang mengelola pengolahan tinja menjadi pupuk di Tangerang? Rupanya di Kota Tangerang, limbah buang ini diolah menjadi pupuk oleh Dinas Perumahan dan Pertanahan (Disperkimtan).
-
Kenapa penonton konser di Tangerang marah dan membakar panggung? Kesal sudah membeli tiket namun tidak bisa menonton band idola, sejumlah penonton konser mengamuk. Mereka hilang kendali, menumpahkan kekesalan dengan membakar sound system dan panggung. Harga tiket yang dibanderol Rp115.000 makin menambah kekesalan mereka.
"Saat ini saksi sudah lima yang kita periksa, memang saksi tersebut ada di lokasi kejadian. Dugaan sementara, ini fenomena lama, terjadi biasanya mereka para pelajar bermain dengan kode COD. Mereka saling tantang, saling ejek," tegas Kapolres.
Polisi sudah mendeteksi 74 akun yang diduga menantang keributan di berbagai platform media sosial.
"Kami sudah mendata ada 74 akun yang saat ini kita deteksi, yang biasa melakukan ujaran-ujaran dan menantang di Kota Tangerang, kita terus melakukan berbagai upaya, preventif mendatangi rumahnya, preemtif, sampai ada berapa anak terlibat tawuran sudah divonis dari perbuatannya," jelas Komarudin.
Menurut Komarudin, selain ajakan tawuran di media sosial, pelaku-pelaku tawuran kerap melakukan aksi saling serang dengan pola lama. Di saat ada kelompok tertentu yang melintasi suatu wilayah, dilakukan penyerangan.
"Ini pola lama, mereka saling tunggu ketika ada yang nongkrong, ada yang melintas bukan temanya langsung diancam, kejar, ejek dan sebagainya," kata dia.
Dengan maraknya aksi tawuran antarpelajar dan kelompok remaja di wilayah hukum Polrestro Tangerang, dia berharap agar para orang tua dan lingkungan di masyarakat, ikut mengontrol aktivitas putra putri dan remaja di lingkungan masyarakat. Dia juga tidak menampik, terjadinya aksi itu karena kegiatan pembelajaran tatap muka (PTM) yang kembali diberlakukan.
"Bukan berati ini terjadi karena aktivitas sekolah sudah dimulai kembali. Tentunya ini menjadi perhatian kita bersama, kami juga mengajak seluruh masyarakat pantau betul aktivitas anak-anak. Pantau betul aktivitas remaja remaja kita," tegas Komarudin.
Baca juga:
Tawuran di Teluknaga Tangerang, Pelajar SMP Tewas Akibat Luka Senjata Tajam
Kisah Tragis Lansia Korban Pengeroyokan, Dilempar Batu Paving saat Jualan di Warkop
Keliling Bawa Gir di Jalanan, 4 Orang Remaja di Gunungkidul Dibekuk Polis
Hendak Tawuran, Kumpulan Remaja di Padang Diamankan
Satu Warga Tewas Akibat Tawuran di Palmerah, Lima Orang Ditangkap Polisi