Tawuran pelajar di Pekanbaru tewaskan seorang ibu rumah tangga
Saat terjadinya tawuran tersebut, korban sedang berada di dalam rumahnya yang tidak jauh dari lokasi tawuran.
Tawuran pelajar pecah di SMPN 21 Jalan Adisucipto, Kelurahan Sidomulyo Timur Kecamatan Marpoyan Damai, Pekanbaru. akibat tawuran antar pelajar dan warga tersebut, salah seorang ibu rumah tangga, Desi (42) tewas tertimpa lemparan batu.
Ketua RT setempat, Bangun Sitepu mengatakan, tidak tahu penyebab tawuran yang terjadi antara pelajar dan warga.
"Satu orang warga kami terkena lemparan batu cukup besar dan akhirnya meninggal dunia," kata Ketua RT setempat, Bangun Sitepu seperti dikutip Antara, Selasa (27/1).
Bangun menjelaskan, saat terjadinya tawuran tersebut, korban sedang berada di dalam rumahnya yang tidak jauh dari lokasi tawuran karena hanya dibatasi sebidang tembok bangunan sekolah. Saat itu, rumah korban menjadi salah satu sasaran lemparan batu yang dilempar para siswa dari dalam sekolah melalui pagar setinggi 1,5 meter.
"Ibu itu keluar rumah ingin melihat keributan apa yang terjadi. Tapi begitu keluar rumahnya, batu lumayan besar dari arah sekolah mengenai kepalanya," jelas Bangun.
Lanjut Bangun, sesaat mengenai korban terkena lemparan batu, warga kemudian mencoba menolong karena darah mengucur dari luka di kepalanya. Setelah sempat berteriak histeris, korban langsung jatuh pingsan.
Menurut dia, korban sempat dibawa oleh warga ke klinik sekitar namun tidak lama karena pihak medis menyatakan tak sanggup sehingga dirujuk ke rumah sakit.
"Hanya berselang sekitar 2 jam mendapat perawatan, nyawa korban tak tertolong lagi dan meninggal dunia," kata Bangun.
Bangun mengatakan pihaknya sudah mendatangi pihak sekolah terkait masalah ini. Warga meminta pihak sekolah untuk bertanggungjawab atas kematian korban.
"Kami belum tahu siapa pelakunya. Namun, pihak sekolah berjanji akan bertanggung jawab atas kasus ini dan akan mencari tahu siapa pelakunya," katanya.
Bangun menambahkan, warga membawa kasus tersebut ke polisi karena adanya korban meninggal dunia.
Baca juga:
Ahok: Kalau anak sekolah mau jadi jagoan masuk ke sasana tinju
Sering tawuran, 10 pelajar bandel di Semarang digunduli
Ahok: Kalau mau jadi gengster di luar bisa membunuh & terbunuh
Ahok akan ekspor siswa yang suka tawuran ke luar negeri
Bubarkan 15 geng, Ahok kejar pelajar hobi tawuran lainnya
Ibu siswa SMA 109 tak ada firasat sebelum anak tewas tawuran
Ahok bakal larang siswa sering tawuran sekolah di Jakarta
-
Kenapa Kulat Pelawan mahal? Jika dijual, Kulat Pelawan amat mahal, harganya bisa mencapai jutaan rupiah per kilogram. Proses pertumbuhan jamur ini konon terbilang sulit, karena harus menunggu sambaran petir. Semakin jarang ditemukan, makin tinggi juga harganya di pasaran.
-
Kapan Purnawarman meninggal? Purnawarman meninggal tahun 434 M.
-
Siapa yang menemukan Kulat Pelawan? Menukil dari ANTARA, penamaan Kulat berasal dari bahasa Bangka yang berarti jamur, sedangkan Pelawan berasal dari tempat jamur tersebut tumbuh.
-
Bagaimana cara para pelaku tawuran saling menyerang? "Mereka saling tantang dan akhirnya bertemu. Mereka saling serang pakai senjata tajam jenis celurit panjang," kata Untung, Minggu (5/11).
-
Apa itu Tekwan? Tekwan merupakan salah satu hidangan khas Sumatera Selatan yang menjadi bukti nyata kekayaan kuliner di daerah tersebut. Hidangan ini menggabungkan berbagai rasa dalam satu mangkuk, mulai dari bakso ikan, udang cincang, dan jamur sebagai bahan utamanya. Sementara bahan pelengkapnya adalah mie, tauge, dan irisan daun bawang. Ditambah lagi kuah kaldu ikan-nya secara langsung memperkaya cita rasa tekwan yang nikmat.
-
Apa itu Kulat Pelawan? Heimioporus sp adalah sebuah jenis jamur langka dengan warna dominan merah di batang hingga payungnya. Ia juga berwarna kuning, sedikit putih di sisi bawah. Ukurannya beragam, ada yang kecil, sedang sampai sebesar kepalan tangan anak-anak.