Tawuran Pelajar saat PTM di Karawang, 2 Orang Terluka Parah
Sejumlah pelajar terlibat tawuran di Jalan Kecemek-Jarong, Kecamatan Cilamaya Kulon, Karawang dalam beberapa hari terakhir. Dua orang terluka parah dan delapan remaja diamankan polisi akibat peristiwa yang terjadi di masa pembelajaran tatap muka (PTM) itu.
Sejumlah pelajar terlibat tawuran di Jalan Kecemek-Jarong, Kecamatan Cilamaya Kulon, Karawang dalam beberapa hari terakhir. Dua orang terluka parah dan delapan remaja diamankan polisi akibat peristiwa yang terjadi di masa pembelajaran tatap muka (PTM) itu.
"(Kedelapan pelajar) masih dilakukan pemeriksaan Satreskrim Polres Karawang,"kata Kapolres Karawang AKBP Aldi Subartono, Kamis (30/9).
-
Kapan apel pengarahan untuk pelajar yang terlibat tawuran dilakukan? Diketahui, belakangan viral di media sosial (medsos) pelajar konvoi dengan dalih berbagi takjil di wilayah Jakarta Pusat. Pada apel pengarahan ini hadir Polda Metro Jaya, Kapolres Jakarta Pusat, Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta, hingga Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) DKI Jakarta.
-
Kenapa Kulat Pelawan mahal? Jika dijual, Kulat Pelawan amat mahal, harganya bisa mencapai jutaan rupiah per kilogram. Proses pertumbuhan jamur ini konon terbilang sulit, karena harus menunggu sambaran petir. Semakin jarang ditemukan, makin tinggi juga harganya di pasaran.
-
Kapan Purnawarman meninggal? Purnawarman meninggal tahun 434 M.
-
Bagaimana cara para pelaku tawuran saling menyerang? "Mereka saling tantang dan akhirnya bertemu. Mereka saling serang pakai senjata tajam jenis celurit panjang," kata Untung, Minggu (5/11).
-
Dimana Kulat Pelawan tumbuh? Kelompok jamur dengan nama lokal Kulat Pelawan ini tumbuh liar di lantai hutan kawasan Desa Namang, Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Bangka Belitung.
-
Kapan Pangeran Antasari wafat? Saat menjadi Sultan Banjar, Pangeran Antasari terus melanjutkan perjuangannya melawan Belanda. Di tengah perlawanan tersebut, Pangeran Antasari jatuh sakit terserang penyakit cacar dan paru-paru hingga akhirnya wafat pada 11 Oktober 1862.
Aldi mengungkapkan, tawuran terjadi karena saling ejek. Pelaku umumnya siswa SMP.
"Tetapi juga ada alumninya yang ikut, dia ini siswa SMK, karena tahu SMP-nya mau ikut tawuran," katanya.
Dia sangat menyayangkan tawuran pelajar di sejumlah tempat dalam beberapa hari terakhir. Terlebih, pembelajaran tatap muka (PTM) di Karawang baru dimulai.
Kasat Reskrim Polres Karawang AKP Oliestha Ageng Wicaksana menambahkan, mereka telah menangkap eksekutor yang menyebabkan dua korban luka dalam tawuran tersebut.
"Pelaku sudah ditangkap. Cuma nanti untuk bagaimana teknisnya karena pelaku masih di usia SMP, kami konsultasi dulu sama Satgas Pelajar, KPAI (Komisi Perlindungan Anak Indonesia), dan lain sebagainya. Jadi pelaku masih kami amankan," jelas Oliestha.
Dalam kasus ini, sejumlah barang bukti seperti gergaji pemotong es dan golok telah diamankan. "Setelah kami amankan, baru kami dapat barang bukti berupa gergaji pemotong es dan golok. Pelaku menunjukkan sendiri barang bukti yang mereka sembunyikan. Mereka tidak bisa mengelak," ujarnya.
Baca juga:
Belasan Pelajar Konvoi Hendak Tawuran di Bogor Ditangkap
Tak Ada Unsur Pidana, Belasan Remaja Terduga Pelaku Tawuran Dipulangkan
Gagalkan Tawuran Pelajar di Cileungsi, Polisi Sita Stik Golf & Celurit
Tawuran SMK 4 Vs SMK 3 Semarang, 2 Siswa dan 1 Alumni Jadi Tersangka Pembacokan
Pelajar SMK di Semarang Tawuran, Satu Orang Luka Kena Sabetan Sajam
Hendak Tawuran, Puluhan Pelajar Asal Jakarta Diamankan di Tangerang