Tegas & Lugas, Jenderal Bintang Tiga Blak-blakan Bicara Netralitas Polri di Pemilu 2024
Fadil memastikan setiap laporan yang masuk mengenai pelanggaran anggota Polri, akan diproses sesuai aturan yang berlaku.
Dipastikan Korps Bhayangkara netral dan tidak berpihak pada kepentingan politik apapun.
- Polri Bakal Tindak Tegas Pidana dan Etik Anggota Tak Netral di Pilkada Serentak 2024
- Blak-blakan Petinggi Gerindra Ungkap Ada Elite Partai Kuning Ingin Duduki Kursi MPR
- Perkuat Soliditas Jelang Puncak Hari Bhayangkara Ke-78, Polres Rohul Gelar Olahraga Bersama TNI
- 2 Bintara Polri Dihukum Komandan Gara-Gara Naik Pangkat Belum Didampingi Bhayangkari 'Jangan Kumis Saja Ditebalin'
Tegas & Lugas, Jenderal Bintang Tiga Blak-blakan Bicara Netralitas Polri di Pemilu 2024
Netralitas Polri terkait Pemilu 2024 kian disorot. Kabaharkam Komjen Pol Fadil Imran, menegaskan Korps Bhayangkara tetap netral.
Menurutnya, netralitas para anggota Polri jelas termuat dalam Undang-Undang Polisi, di mana Korps Bhayangkara harus netral dan tidak berpihak pada kepentingan politik apapun.
"Para komandan, pimpinan polisi berada di tengah. Tugas kita mengamankan kontestasi, pengamanan tahapan pemilu. Isu polisi tidak netral sudah ada ruang yang disiapkan seperti Propam, Irwasum dan lain-lain."
Kata Fadil saat memimpin Apel Gelar Pasukan Pengamanan Pemilu dan Harkamtibmas 2024 di Korbrimob Cikeas, Kabupaten Bogor, Rabu (7/2).
Jenderal bintang tiga itu juga menegaskan, setiap laporan yang masuk mengenai pelanggaran anggota Polri, akan diproses sesuai aturan yang berlaku.
"Jika ada pelanggaran, pasti akan diproses," tegas Fadil.
Fadil mengungkapkan, apel gelar pasukan dilakukan untuk mengetahui sejauh mana kesiapan Polri dalam pengamanan Pemilu dan Harkamtibmas 2024 agar dapat berjalan dengan aman dan lancar.
"Ini untuk mengetahui sejauh mana kesiapan kita, kesiapan personel, peralatan, kendataan serta sarana dan prasarana. Polri bertanggung jawab untuk mengamakan tahapan Pemilu dengan sandi Operasi Mantap Brata 2023-2024," tegasnya.
Dia mengungkapkan, rangkaian Pemilu sedang memasuki tahapan inti, di mana kampanye yang akan berakhir pada tanggal 10 Februari 2024.
Kemudian pada tanggal 11-13 Februari memasuki masa tenang dan selanjutnya memasuki tahapan pemungutan suara pada 14 Februari 2024, yang menjadi puncak rangkaian pemilu yang dilanjutkan dengan penghitungan suara.
"Perlu diketahui bahwa tingkat kerawanan pasti akan terjadi dinamika, diperlukan kesiapan personil dan almatsus. Polri telah menyiapkan pasukan power on hand Kapolri sebanyak 1.500 personel dengan kualifikasi PHH, anti anarkis, jibom, wanterror dan KBRN," kata dia.