Tenggelam di Perairan Nusakambangan, Kalapas Sebut Kapal Pengayoman IV Rutin Dirawat
Kalapas Nurcahyo menyebut, kapal Pengayoman IV mulai melayani penyeberangan khusus Lapas Nusakambangan sejak tahun 2013. Kapal itu tergolong sehingga masih baru sehingga dinilai masih laik jalan.
Kapal Pengayoman IV terbalik hingga tenggelam di bagian utara perairan Pulau Nusakambangan, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. Kepala Lembaga Pemasyarakatan Pasir Putih Nusakambangan, Fajar Nurcahyono, memastikan kapal tersebut rutin menjalani perawatan.
"Terakhir sekitar tiga-empat bulan lalu menjalani perawatan, namun yang menangani Lapas Batu selaku koordinator. Saya mewakili Kalapas Batu yang saat ini sedang di Semarang," katanya saat memberi keterangan pers di Dermaga Wijayapura, Cilacap, Jumat. Demikian dikutip dari Antara, Jumat (17/9).
-
Kapan kapal itu tenggelam? Kapal yang berpenumpang 37 orang dan bermuatan ikan ini dikabarkan terbalik saat mengalami cuaca buruk di Perairan Selayar," ujarnya melalui keterangan tertulisnya, Selasa (12/3).
-
Kapan kapal Uluburun tenggelam? Dengan usia sekitar 3.300 tahun, Uluburun tidak hanya menjadi contoh keterampilan teknik pembangunan kapal pada zamannya, tetapi juga menyimpan rahasia jaringan perdagangan global yang mengagumkan.
-
Kapan kapal-kapal itu tenggelam? Kapal ini berasal dari pertengahan Dinasti Ming (1368-1644).
-
Kapan bangkai kapal tersebut tenggelam? Para arkeolog mengatakan, temuan unik ini berasal dari periode Romawi dan Mamluk sekitar 1.700 dan 600 tahun lalu.
-
Kapan bangkai kapal itu diperkirakan tenggelam? Kapal berusia 3.300 tahun dan muatannya yang terdiri dari ratusan amphorae (bejana penyimpanan) yang masih utuh itu ditemukan di dasar laut Mediterania, seperti yang dilaporkan dalam siaran pers bersama hari ini dari Otoritas Purbakala Israel (IAA) dan Energean.
-
Kapan kapal Dinasti Ming tenggelam? Para arkeolog meyakini bangkai kedua kapal ini berasal dari periode yang berbeda dari Dinasti Ming, sekitar tahun 1368-1664.
Menurut dia, Kapal Pengayoman IV mulai melayani penyeberangan khusus Lapas Nusakambangan sejak tahun 2013. Kapal itu tergolong sehingga masih baru sehingga dinilai masih laik jalan.
Terkait dengan dua truk bermuatan pasir yang diangkut Kapal Pengayoman IV, menurut Fajar, untuk membangun tiga lapas baru di Nusakambangan.
Kapal Pengayoman IV tenggelam di perairan utara Pulau Nusakambangan dalam perjalanan dari Dermaga Wijayapura, Cilacap, menuju Dermaga Sodong, Pulau Nusakambangan, setelah terbalik akibat terhempas angin kencang pada Jumat (17/9) pagi.
Kapal yang berangkat dari Dermaga Wijayapura pada pukul 08.50 WIB membawa tujuh penumpang termasuk awak kapal, satu unit sepeda motor, dan dua truk bermuatan pasir.
Sekitar pukul 09.00 WIB, kapal tersebut terhempas angin dan terbalik. Akibat kejadian tersebut, dua penumpang meninggal dunia dan lima orang lainnya selamat.
Berdasarkan catatan ANTARA, Kapal Pengayoman IV merupakan bantuan program tanggung jawab sosial perusahaan (corporate social responsibility/CSR) dari PT Holcim Indonesia Tbk (sebelum berganti nama menjadi PT Solusi Bangun Indonesia Tbk sejak diakuisisi PT Semen Indonesia (Persero) Tbk, red.) untuk Kementerian Hukum dan HAM dalam rangka mendukung operasional lapas di Pulau Nusakambangan.
Kapal yang diserahkan oleh Direktur Hukum dan Korporasi PT Holcim Indonesia Tbk Janus O Hutapea kepada Sekretaris Jenderal Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Bambang Rantam di Cilacap pada tanggal 23 Maret 2013 itu merupakan kapal feri jenis Ro-Ro 90 GRT dengan ukuran panjang 27 meter dan lebar lambung 7 meter.
Kapal ini mampu mengangkut 80 penumpang dengan empat truk, satu truk mikser, dan dua mobil tersebut dapat melaju dengan kecepatan 8 knot dengan draft (aliran udara) 1,8 meter.
Baca juga:
Kapal Pengayoman IV Kecelakaan, Polisi Tutup Lalu Lintas Laut Nusakambangan
Dua Orang Tewas saat Kapal Pengayoman IV Tenggelam di Perairan Nusakambangan
Kronologi Tenggelamnya Kapal Pengayoman IV di Nusakambangan
Kapal Pengayom IV Angkut Truk dan Sejumlah Petugas Tenggelam di Nusakambangan
Kapal Pengayoman IV Terbalik di Perairan Nusakambangan
Kecelakaan Kapal Nelayan di Jakarta Utara, 6 Orang Selamat dan 4 Hilang