Terhalang debu, ROV belum temukan kerangka KM Sinar Bangun di Danau Toba
Waktu pencarian yang perpanjangan kedua segoyianya berakhir pada hari ini (30 Juni), ditambah tiga hari lagi.
Posisi kapal penumpang KM Sinar Bangun yang tenggelam di perairan Danau Toba, Sumatera Utara, pada Senin, 18 Juni 2018 hingga kini belum bisa dipastikan.
"Kerangka kapal belum ditemukan," ujar Dirops Basarnas, Brigjen Maritim Bambang Suryo Aji,di Pelabuhan Tiga Ras Kabupaten Simalungun, Sabtu (30/6).
-
Kapan bangkai kapal tersebut tenggelam? Para arkeolog mengatakan, temuan unik ini berasal dari periode Romawi dan Mamluk sekitar 1.700 dan 600 tahun lalu.
-
Kapan kapal itu tenggelam? Kapal yang berpenumpang 37 orang dan bermuatan ikan ini dikabarkan terbalik saat mengalami cuaca buruk di Perairan Selayar," ujarnya melalui keterangan tertulisnya, Selasa (12/3).
-
Kapan Danau Toba terbentuk? Danau ini terbentuk akibat letusan gunung berapi super Toba sekitar 74.000 tahun yang lalu. Kejadian ini juga dianggap sebagai salah satu letusan gunung berapi terbesar dalam sejarah.
-
Kapan kapal Uluburun tenggelam? Dengan usia sekitar 3.300 tahun, Uluburun tidak hanya menjadi contoh keterampilan teknik pembangunan kapal pada zamannya, tetapi juga menyimpan rahasia jaringan perdagangan global yang mengagumkan.
-
Kapan bangkai kapal itu diperkirakan tenggelam? Kapal berusia 3.300 tahun dan muatannya yang terdiri dari ratusan amphorae (bejana penyimpanan) yang masih utuh itu ditemukan di dasar laut Mediterania, seperti yang dilaporkan dalam siaran pers bersama hari ini dari Otoritas Purbakala Israel (IAA) dan Energean.
-
Kapan kapal-kapal itu tenggelam? Kapal ini berasal dari pertengahan Dinasti Ming (1368-1644).
Remotely Operated Underwater Vehicle (ROV), kata Bambang, hanya menemukan 4-5 jasad penumpang, sepeda motor dan bagian kapal yang terlepas dan gambarnya telah dirilis.
Gambar kerangka kapal secara utuh belum bisa terekam ROV, karena banyaknya penghalang semacam debu yang menyebar ketika robot tersebut bekerja.
Untuk itu, pihaknya fokus pada pencarian kerangka kapal dengan perkiraan jasad penumpang berada di dalamnya.
Basarnas lagi mengupayakan alat semacam ROV dengan kemampuan mengambil jasad di dalam air dari Jakarta atau Surabaya.
Waktu pencarian yang perpanjangan kedua segoyianya berakhir pada hari ini (30 Juni), ditambah tiga hari lagi.
Dia juga menegaskan, posisi rekaman ROV itu berjarak dua mil dari Pelabuhan Tiga Ras yang menjadi posko utama Basarnas.
Pantauan di lokasi, tim terkonsentrasi pada titik tersebut, dan tidak lagi pada pencarian di atas permukaan dan pinggir danau serta melalui udara.
(mdk/ded)