Terjaring Razia Demo, 2 Pelajar STM Jateng Masih Ditahan di Polres Bekasi
Terjaring Razia Demo, 2 Pelajar STM Jateng Masih Ditahan di Polres Bekasi. Dari semua pelajar yang diamankan, polisi hanya melakukan pembinaan. Mereka dipulangkan dengan catatan harus dijemput oleh orangtuanya. Hal ini dilakukan demi menjaga keselamatan pelajar tersebut.
Dua pelajar asal Jawa Tengah yang terjaring razia saat hendak demo ke gedung DPR masih berada di Markas Polres Metro Bekasi Kota, Jalan Pramuka, Bekasi Selatan, Kota Bekasi. Mereka menunggu keluarga untuk menjemput.
"Sisa 2 yang berasal dari Jateng, tunggu keluarganya untuk jemput," kata Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kota, Kompol Arman ketika dikonfirmasi, Rabu (2/10).
-
Apa yang ditemukan di Bekasi? Warga Bekasi digegerkan temuan kerangka manusia di sebuah lahan kosong. Polisi pun melakukan penyelidikan.
-
Kapan aksi demo terjadi? Aksi demo kali ini sangat besar, melibatkan tidak hanya mahasiswa tetapi juga para komika seperti Arie Kriting dan Mamat Alkatiri yang ikut turun berdemo.
-
Siapa yang terlibat dalam demo tersebut? Sejumlah kepala desa yang tergabung dalam Persatuan Perangkat Desa Indonesia (PPDI) berunjuk rasa di depan Gedung DPR, Jakarta, Kamis (23/7/2023). Rencananya, akan ada ribuan massa aksi yang ikut serta dalam demo tersebut.
-
Kapan kerangka manusia ditemukan di Bekasi? Dia menjelaskan, kerangka manusia ditemukan di lahan Kosong Grand Wisata, Kampung Bulak Jambu, Tambun Selatan Kabupaten Bekasi pada pukul 17:00 WIB pada Rabu, 4 September 2024.
-
Dimana kerangka manusia ditemukan di Bekasi? Dia menjelaskan, kerangka manusia ditemukan di lahan Kosong Grand Wisata, Kampung Bulak Jambu, Tambun Selatan Kabupaten Bekasi pada pukul 17:00 WIB pada Rabu, 4 September 2024.
-
Kenapa para kepala desa melakukan demo di depan Gedung DPR? Sejumlah kepala desa yang tergabung dalam Persatuan Perangkat Desa Indonesia (PPDI) berunjuk rasa di depan Gedung DPR, Jakarta, Kamis (23/7/2023). Dalam aksinya, mereka mendesak DPR dan pemerintah untuk segera mengesahkan Revisi UU No. 6 Tahun 2014 tentang Desa.
Sebelumnya, KPAD Kota Bekasi menyebut jumlah pelajar STM yang ditangkap aparat Polres Metro Bekasi Kota selama musim demonstrasi ke DPR mencapai 400 orang.
Dari semua pelajar yang diamankan, polisi hanya melakukan pembinaan. Mereka dipulangkan dengan catatan harus dijemput oleh orangtuanya. Hal ini dilakukan demi menjaga keselamatan pelajar tersebut.
Ketua KPAD Kota Bekasi, Aris Setiawan mengatakan, media sosial punya peran yang luar biasa. Sehingga mempengaruhi para pelajar dari berbagai daerah ikut unjuk rasa ke DPR. Bahkan, banyak pelajar sengaja membolos sekolah hanya untuk demo ke DPR.
"Dari sekedar identitas, jatidiri, bahkan role model negatif yang menjadi kebanggaan demo ala anak STM," ujar Aris.
Lembaganya bersama-sama dengan PPA Polres Metro Bekasi Kota, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Bekasi, dan Disdik Kota Bekasi bersinergi berdasarkan tugas pokok dan fungsi setiap instansi untuk mencegah pergerakan pelajar menuju ke gedung DPR.
Baca juga:
Polisi Tangkap Pembuat Grup WhatsApp Anak STM
Anies Minta RS Tak Khawatir Tangani Demonstran, Biaya Ditanggung Pemprov
2 Bocah SD Asal Cikampek Kelaparan Tak Bisa Pulang Usai Demo di DPR
Pelajar Diimbau Tolak Dijadikan Tameng Perusuh Demonstrasi
IHSG Bakal Terkoreksi Seiring Situasi Politik Belum Kondusif
Polri Tetapkan 4 Tersangka Terkait Viral Grup Whatsapp STM Diduga Buatan Polisi