Tertutup Kabut Asap, Warga Jambi Tak Lihat Matahari dan Langit Memerah
Sepanjang hari Minggu (22/9) warga Kota Jambi tidak melihat sinar matahari karena terhalang kabut asap yang makin pekat. Sejumlah warga menyebut kondisi ini melebihi kejadian serupa pada 2015.
Sepanjang hari Minggu (22/9) warga Kota Jambi tidak melihat sinar matahari karena terhalang kabut asap yang makin pekat. Sejumlah warga menyebut kondisi ini melebihi kejadian serupa pada 2015.
"Saya bisa pastikan mungkin kabut asap yang terjadi Minggu ini lebih parah dari fenomena kabut asap tahun 2015. Saya kira ini lebih pekat dari dulu," kata Hendra, salah seorang warga Jambi yang juga ASN di kota itu. Seperti dilansir Antara.
-
Kapan Janjang Saribu diresmikan? Tembok ini telah diresmikan oleh Bupati Agam pada tahun 2013.
-
Kapan Sawah Segar Sentul buka? Sawah Segar Sentul buka setiap Selasa–Minggu pukul 09.00-18.00 WIB saat weekdays. Saat weekend, buka pukul 08.00-18.00 WIB.
-
Kapan Pallu Butung sering diburu? Makanan tersebut banyak dicari ketika Bulan Ramadan karena cocok sebagai menu berbuka puasa.
-
Siapa Mbah Joget? Dilansir dari kanal YouTube Tri Anaera Vloger, Mbah Joget sendiri merupakan seorang penari atau ronggeng pada masa kolonial Belanda.
-
Kapan bintang-bintang mati? Setiap Tahun, Ada Segini Bintang yang Mati di Galaksi Bima Sakti Bintang pun bisa hancur setiap tahunnya dan melakukan "regenerasi". Komposisi bintang di langit terus berganti seiring dengan perkembangan waktu.
-
Kapan Ujung Kulon Janggan buka? Ujung Kulon Janggan dibuka mulai pukul 07.00 hingga 18.00.
Sudah beberapa hari ini, tidak ada terik matahari di Kota Jambi. Berganti asap berwarna abu-abu di jalanan. Bahkan sejak pukul 15.00 WIB hingga sore hari, langit Jambi berubah menjadi kuning akibat kabut asap itu.
Hal sama juga diungkapkan beberapa warga lainnya yang mengaku suasana Minggu sudah mirip dengan kejadian kabut asap pada tahun 2015.
"Ya hampir mirip, bahkan di daerah Kumpeh Muarojambi, Sabtu kemarin langit di sana sampai memerah, dan kendaraan harus menggunakan lampu besar," kata Nana, warga Kota Jambi lainnya.
Hal sama di Kota Jambi pada Minggu sore, sejumlah kendaraan roda empat menyalakan lampu kabut untuk memastikan aman di jalanan. Tebalnya kabut asap juga 'menghilangkan' Jembatan Gentala Arasy yang membentang di atas Sungai Batanghari tepatnya di depan rumah dinas Gubernur Jambi.
Jembatan untuk pejalan kaki yang merupakan ikon Kota Jambi tersebut nyaris tak terlihat mata saat dilihat dari dekat Pasar Angso Duo Kota Jambi karena tebalnya kabut asap.
"Mungkin ini kabut asap paling pekat dalam beberapa hari terakhir ini di Kota Jambi, langit juga menguning. Saya berharap besok tidak lebih parah dan segera turun hujan," kata Hendra.
Karena memiliki pengalaman dengan kabut asap 2015, Hendra mengaku telah menyiapkan langkah untuk keluarganya, terutama anaknya yang masih kecil.
Dia melarang putranya beraktifitas di luar, bahkan ia meminta untuk tetap di dalam kamar.
"Saya minta anak saya di dalam kamar, untuk menjamin agar tetap aman dari asap," katanya.
Baca juga:
Kabut Asap Mulai Selimuti Sebagian Aceh, Jarak Pandang Hanya 3 Meter
Dampak Kabut Asap di Padang, Matahari Sampai Berwarna Kemerahan
Analisa BMKG: Asap Berbahaya di Pekanbaru Kiriman dari Jambi
1.182 Titik Panas Terpantau di Sumatera Sabtu Pagi, Jarak Pandang Memburuk
Sumut Siapkan Layanan Kesehatan Bagi Warga Riau yang Mengungsi karena Asap
Kabut Asap Kian Pekat, 5 Penerbangan di Palembang Delay