Tiga Operasi Dilakukan Polri Terkait Penanganan Pemilu 2024 , Berikut Tahapannya
Operasi mengamankan Pemilu 2024 itu dijalankan selama 222 hari mulai dari tanggal 19 Oktober 2023 hingga 21 Oktober 2024.
Operasi mengamankan Pemilu 2024 itu dijalankan selama 222 hari mulai dari tanggal 19 Oktober 2023 hingga 21 Oktober 2024.
Tiga Operasi Dilakukan Polri Terkait Penanganan Pemilu 2024, Berikut Tahapannya
Komisi III DPR RI rapat bersama Kabaharkam Polri Komjen Pol Fadil Imran beserta jajaran Polri lainnya membahas soal pengamanan Pemilu 2024 mendatang. Rapat digelar di Ruang Rapat Komisi III DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (15/11).
Kabaharkam Polri Komjen Pol Fadil Imran mengatakan, Polri menyusun sebuah konsep operasi untuk menghadapi tahapan pemilu usai mengevaluasi serta melihat kelemahan dan kekurangan pada Pemilu 2019 silam.
- Survei Poltracking: Elektabilitas PDIP dan Gerindra Tertinggi, PPP hingga PSI Terancam Tak Lolos DPR
- Pengumuman Daftar Tetap Caleg 4 November, Produksi Logistik Pemilu 2024 Sudah 57 Persen
- Polisi Tangkap 2.431 Tersangka Narkoba Selama Oktober, Ratusan Ribu Obat dan Senpi Disita
- Operasi Mantap Brata 2023-2024, Polri Terjunkan 261.695 Personel Amankan Pemilu 2024
Operasi mengamankan Pemilu 2024 itu dijalankan selama 222 hari mulai dari tanggal 19 Oktober 2023 hingga 21 Oktober 2024.
"Ada tiga operasi yang dijalankan oleh Polri mulai tanggal 19 Oktober 2023 sampai dengan 21 Oktober 2024. Selama 222 hari," ujar Fadil.
Fadil menjelaskan, tiga operasi penanganan Pemilu dilakukan Polri berawal dari tahap pendaftaran pasangan capres-cawapres, hingga tahap pengucapan sumpah janji presiden dan wakil presiden.
Operasi Nusantara Cooling System
"Adapun tiga pengamanan pemilu yang dilaksanakan Polri, pertama adalah Operasi Nusantara Cooling System. Nusantara Cooling System mendeteksi penyelidikan, pengamanan tertutup dan penggalangan intelijen dan penggalangan eskalasi pada potensi sampai dengan ambang gangguan," kata Fadil.
Operasi Mantap Brata
Operasi pengamanan ambang gangguan dan gangguan nyata menjelang hingga Pemilu 2024.
"Operasi Mantap Brata adalah operasi pengamanan ambang gangguan dan gangguan nyata dalam Pemilu serentak tahun 2023–2024," kata Fadil.
Fadil menyebut Operasi Mantap Brata ini didukung dua per tiga kekuatan Polri. Sedangkan satu per tiga kekuatan Polri digunakan untuk melaksanakan kegiatan rutin kepolisian.
Operasi terakhir adalah Operasi Kontingensi Aman Nusa 1, 2, dan 3. Operasi ini bertujuan untuk menangani gangguan nyata yang diakibatkan oleh konflik sosial, bencana alam, dan terorisme.
"Dan yang ketiga adalah operasi Kontingensi Aman Nusa 1, 2, dan 3. Penanganan operasi kontingensi ini bertujuan kepada penanganan gangguan nyata yang bersifat kontingensi yang disebabkan oleh konflik sosial, bencana alam, dan terorisme," kata Fadil.
Polri telah menyiapkan 25.000 personel pasukan Brimob, 4.756 pasukan Dalmas Nusantara, 115 personel Densus 88 Antiteror, dan 2.184 personel mengantisipasi kerawanan konflik sosial menjelang Pemilu 2024.
"Kedua Aman Nusa II berisi penanganan bencana alam, dan ketiga Aman Nusa III berisi tentang penanganan terorisme," pungkas Fadil.