Tradisi Belis, budaya 'mencekik leher' warga NTT
Tradisi Belis sampai membuat lelaki Flores pusing buat menikahi perempuan idaman mereka.
Memberi belis atau mas kawin berupa gading gajah adalah hal lumrah di kalangan masyarakat Nusa Tenggara Timur, khususnya di Flores. Pemberian belis menjadi istimewa dan terlihat elit lantaran harganya mahal karena belis berupa gading gajah ini amat jarang ditemukan di NTT. Meski tergolong memeras kocek, tapi mereka beranggapan hal ini mampu melejitkan pamor dan status sosial di mata warga.
"Di NTT mana ada gajah, mau cari di mana gajah. Menurut cerita dahulu orang portugal menukar hasil bumi dengan gading. Gading itu lah yang menjadi spesial di sini," kata Thomas asal Flores kepada merdeka.com, Sabtu (22/2).
Thomas menambahkan kini belis berupa gading gajah nyaris tidak ada lagi orang membelinya. Kebanyakan belis diberikan kepada calon mempelai pria kepada wanita merupakan warisan.
"Saya 4 tahun lalu beli belis harga Rp 40 juta itu hanya kecil. Kalau yang besar bisa Rp 150 juta. Beli Rp 40 juta hasil tawar dengan keluarga calon istri dulu," kata warga asli Larantuka, Nando.
Nando mengucap syukur karena sang istri tidak memberatkan keluarganya. Apalagi pekerjaan Nando hanya seorang sopir sewaan.
"Biayanya berat, saya habis beratus-ratus juta bawa 1 kambing juga dan 1 babi belum makanan-makanan lainnya," kenang dia.
Belis yang diserahkan ke istrinya yang orang Lembata pun, didapat dari kakak perempuannya.
"Kakak saya jual belis Rp 40 juta itu dicicil. Sekarang semua belis berputar saja jual belinya," tanda dia.
Sekali lagi dia bercerita mengenai beratnya harga belis bagi warga NTT yang sebagian besar masih bekerja di sektor pertanian dan perkebunan. Bahkan sampai-sampai banyak orang mengadu nasib ke luar negeri sebagai TKI jika dia atau sanak saudaranya hendak menikah.
"Berat! Tapi mau gimana itu tradisi. Ada tetangga saya minta 7 belis (gading), itu ada, karena ibunya dulu dapat 7 jadi dia harus dapat 7," sambung Nando.
Oleh karena itu, kini sebagian laki-laki yang keberatan dengan penyerahan belis punya taktik khusus biar tetap bisa menikahi perempuan idaman mereka. Tetapi cara itu sepertinya kurang patut dilakukan lantaran menabrak norma kesusilaan.
"Sekarang banyak laki-laki yang buat wanitanya hamil dulu jadi harga belis turun dan dia bisa menikah," ucap rekan nando, Thomas.
Meskipun amat berat biaya belis, tapi sepanjang sejarah tidak ada aksi curi mencuri belis.
"Belis tidak bisa dicuri uang bisa, kalau ada curi belis itu akan kembali lagi dengan sendiri oleh yang mengambil. Itu benda keramat," tutur Nando.
Bicara mengenai belis, beberapa kali Nando mengelus dada dan sesekali menunduk. Memang tradisi penyerahan belis tidak bisa dihindarkan olehnya. Tetapi keharusan menyerahkan belis tak disangkal membuat Nando pusing. Dia sampai harus berutang hingga meminta uang kepada orang tua serta menabung jika dia serius ingin menikahi tambatan hatinya. Kebudayaan belis justru ancaman di tengah perekonomian warga NTT makin menghimpit.
Baca juga:
Serunya Xochimilcas, tradisi ajarkan anak hingga wanita bertarung
Lima negara ini punya tradisi unik merayakan Hari Valentine
Persembahan pada Wong Samar, anak-anak Gianyar ikuti ritual Ngerebeg
Dilindungi dewa Saturnus, desa ini aman dari kejahatan
Potret Suku Naga di Myanmar, hidup mengandalkan sungai dan opium
Gaya wanita cantik Jepang berkimono rayakan Hari Kedewasaan
Nodai budaya dan tradisi, Kamboja 'tendang' turis bugil
-
Bagaimana keragaman budaya di Indonesia menciptakan mozaik budaya yang unik? Dengan lebih dari 300 suku dan berbagai bahasa daerah, keberagaman ini menciptakan mozaik budaya yang unik.
-
Apa makna dari budaya mencium tangan di Indonesia? Biasanya, budaya cium tangan atau salim tangan ini dilakukan oleh orang yang lebih muda kepada yang lebih tua sebagai tanda hormat dan sopan santun.
-
Bagaimana cara melestarikan tari tradisional di Indonesia? Mendidik dan melatih generasi muda untuk mempelajari dan menguasai tari tradisional dari daerah asalnya. Hal ini dapat dilakukan melalui kurikulum sekolah, sanggar tari, komunitas tari, atau media daring.
-
Apa itu Tradisi Ujungan? Warga di kampung adat Cibadak, Desa Warung Banten, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Lebak memiliki sebuah tradisi unik bernama Ujungan.
-
Kenapa orang Indonesia punya tradisi unik saat pindah rumah? Percaya Nggak Percaya Pindah rumah di Indonesia nggak bisa dilakukan dengan sembarangan karena banyak hal unik yang masih dijalankan. Tujuannya adalah buat mendatangkan keberuntungan dan hal baik untuk si pemilik rumah selama menempati rumah baru tersebut.
-
Apa yang dimaksud dengan Tradisi Peresean di Lombok? Tarian adu kekuatan dan ketangkasan kaum laki-laki dengan menggunakan senjata berupa rotan sebagai alat pukul dan tameng yang terbuat dari kulit sapi.