Tradisi celup tinta saat pembagian daging kurban di Semarang
Tradisi yang diterapkan pengurus Masjid Kauman ini sudah berlangsung puluhan tahun.
Masyarakat Semarang tumplek-blek merayakan momentum Idul Adha 1435 H pada Minggu (5/10) siang. Bagi sebagian orang, momentum tersebut dimaknai sebagai hari membersihkan diri dari segala dosa dengan menyumbangkan rezekinya bagi kaum papa. Namun, bagi warga lainnya hari ini bisa menjadi peruntukan untuk mengantre sedekah daging yang disiapkan pengurus masjid setempat.
Sebagai masjid tertua di Semarang, tentunya tak lengkap bila orang belum berkunjung ke Masjid Kauman.
Tapi tahukah Anda, bila sejak puluhan tahun silam pengurus Masjid Kauman Semarang memiliki cara unik dalam membagikan sedekah daging bagi ribuan kaum dhuafa. Ya, panitia masjid tertua di Kota Lunpia itu selalu meminta kepada setiap pengantre sedekah untuk mencelupkan jari mereka ke dalam tinta pemilu.
"Jadi, jari-jari mereka dicelupkan tinta saat pembagian sedekah daging agar tidak dobel. Tintanya tidak akan hilang selama dua hari," kata Bendahara Masjid Kauman, HM Edi Qomar, saat ditemui merdeka.com, di sela-sela acara pembagian sedekah daging kurban.
Bagi mayoritas pengantre sedekah kurban, hal ini sudah menjadi tradisi tersendiri terlebih lagi sisa-sisa tinta yang melekat di jari mereka bisa menjadi 'kenang-kenangan' saat berlebaran di masjid kebanggaan masyarakat Semarang.
Tradisi celup tinta saat Idul Adha, katanya, sudah berjalan lebih dari 10 tahun terakhir. Tak hanya itu saja, dengan mencelupkan jari ke dalam tinta pemilu lebih gampang dideteksi karena sulit dihapus daripada menyebarkan kupon.
"Hal ini juga bisa menekan kericuhan saat acara pemberian sedekah daging berlangsung," tegas Edi.
Untuk Idul Adha kali ini, pengurus masjid akan membagikan 3.000 bungkus daging kurban bagi kaum duafa. Jumlahnya terus meningkat setiap tahun tapi hal itu tak menyurutkan niat para penderma untuk membagikan sedikit rezekinya kepada sesama.
Edi berujar, ada sejumlah penderma yang menyumbangkan sebanyak 12 sapi dan 53 ekor kambing di Masjid Kauman. Adapun jumlah warga penerima sedekah daging kurban kali ini sekitar 1.500 orang.
"Pembagian sedekah daging kurban, kami fokuskan untuk warga sekitar Kampung Kauman yang tidak tercover pemberian daging," ujar Edi.
Panitia masjid, membagikan sedekah daging mulai pukul 14.00 WIB siang tadi. Untuk menekan kegaduhan saat bagi-bagi sedekah berlangsung, mereka telah menyiagakan 35 petugas pengamanan didukung 25 petugas pembagi sedekah di pintu masuk masjid.