Tuntutan tak didengar KemenPU-Pera, warga Makassar buka tenda di tol
Aksi unjuk rasa puluhan warga di Makassar menuntut ganti rugi Rp 9 miliar masih berlangsung, Rabu (19/10). Setelah menutup sebagian jalur tol, mereka kini mendirikan tenda di pinggir jalan di depan Gerbang Kaluku Bodoa, Kecamatan Tallo, Makassar.
Aksi unjuk rasa puluhan warga di Makassar menuntut ganti rugi Rp 9 miliar masih berlangsung, Rabu (19/10). Setelah menutup sebagian jalur tol, mereka kini mendirikan tenda di pinggir jalan di depan Gerbang Kaluku Bodoa, Kecamatan Tallo, Makassar.
Kuasa hukum warga, Andi Amin, menuturkan pendirian tenda ini sengaja dilakukan sebagai wujud perjuangan. Sebab, pihaknya tidak mendapat kepastian Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (KemenPu-Pera) mengenai ganti rugi.
Menurut Andi, aksi ini sebenarnya tidak perlu dilakukan. Namun, ketika mendatangi kantor Dinas Pekerjaan Umum Sulawesi Selatan (Sulsel), pihaknya tidak mendapat respon baik.
-
Kapan Desa Panggungharjo dibentuk? Desa Panggungharjo dibentuk berdasarkan maklumat monarki Yogyakarta tahun 1946 yang mengatur tentang tata kalurahan saat itu.
-
Di mana Makam Ledek berada? Di Kota Salatiga, Jawa Tengah, terdapat sebuah makam kuno yang letaknya cukup tersembunyi.
-
Kapan Hari Demokrasi Internasional diperingati? Setiap tanggal 15 September masyarakat dunia memperingati Hari Demokrasi Internasional.
-
Siapa Kadek Devi? Kadek Devi menunjukkan pesona yang memikat saat mendampingi Dewa Yoga yang baru saja menyelesaikan Sespimmen 63 Polri di Lembang, Bandung.
-
Di mana letak Desa Promasan? Desa Promasan, Kabupaten Kendal, merupakan sebuah desa yang sebagian besar warganya berprofesi sebagai pemetik daun teh. Letak desa ini cukup terpencil.
-
Siapa Mbak Dewi? Atha Dewi Prihantini (38) jadi salah satu pelestari adrem yang belakangan mulai terangkat ke permukaan.
"Katanya Pak Kadis tidak ada. Jadi kami hanya ditemui seorang Kepala Bidang dan mereka mengaku tidak tahu menahu kasus sengketa tanah di jalan tol itu," kata Andi Amin.
Andi menegaskan terus menggelar unjuk rasa sampai pihak KemenPU-Pera mencairkan dana ganti rugi pembebasan lahan yang sudah 15 tahun diperjuangkan. "Kita buat tenda di sini untuk jadi posko aksi agar khalayak tahu perjuangan kami," terangnya Andi Amin.