Untuk ketiga kalinya, Basarnas perpanjang pencarian korban KM Sinar Bangun
Basarnas untuk ketiga kalinya memperpanjang waktu pencarian korban tenggelamnya KM Sinar Bangun di perairan Danau Toba, Sumatera Utara, Senin (18/6). Operasi diperpanjang hingga Selasa (3/7)) mendatang.
Basarnas untuk ketiga kalinya memperpanjang waktu pencarian korban tenggelamnya KM Sinar Bangun di perairan Danau Toba, Sumatera Utara, Senin (18/6). Operasi diperpanjang hingga Selasa (3/7)) mendatang.
"Benar, tadi dari informasi Deputi Operasi Pak Nugroho (Brigadir Jenderal TNI Nugroho Budi Wiryanto) diperpanjang tiga hari lagi," kata Budiawan, Kepala Kantor SAR Medan, Sabtu (30/6).
-
Kapan Danau Toba terbentuk? Danau ini terbentuk akibat letusan gunung berapi super Toba sekitar 74.000 tahun yang lalu. Kejadian ini juga dianggap sebagai salah satu letusan gunung berapi terbesar dalam sejarah.
-
Kapan kapal itu tenggelam? Kapal yang berpenumpang 37 orang dan bermuatan ikan ini dikabarkan terbalik saat mengalami cuaca buruk di Perairan Selayar," ujarnya melalui keterangan tertulisnya, Selasa (12/3).
-
Kapan bangkai kapal tersebut tenggelam? Para arkeolog mengatakan, temuan unik ini berasal dari periode Romawi dan Mamluk sekitar 1.700 dan 600 tahun lalu.
-
Kapan kapal Uluburun tenggelam? Dengan usia sekitar 3.300 tahun, Uluburun tidak hanya menjadi contoh keterampilan teknik pembangunan kapal pada zamannya, tetapi juga menyimpan rahasia jaringan perdagangan global yang mengagumkan.
-
Kapan kapal Dinasti Ming tenggelam? Para arkeolog meyakini bangkai kedua kapal ini berasal dari periode yang berbeda dari Dinasti Ming, sekitar tahun 1368-1664.
-
Kapan kapal-kapal itu tenggelam? Kapal ini berasal dari pertengahan Dinasti Ming (1368-1644).
Basarnas terus mengoptimalkan upaya evakuasi KM Sinar Bangun. Setelah mendapat visual sejumlah objek yang direkam perangkat remotely operated vehicle (ROV), sejumlah upaya dilakukan, termasuk dengan mendatangkan pukat harimau.
Basarnas juga merencanakan bantuan peralatan dari Singapura dan Kementerian ESDM. "Masih dikoordinasikan. Jangan pula alat itu datang tapi tidak maksimal," kata Budiawan.
Operasi SAR dilakukan setelah KM Sinar Bangun tenggelam dalam pelayaran dari Simanindo, Samosir, menuju Tigaras, Simalungun, Senin (18/6) sore. Hari itu juga pencarian dimulai. Setelah 7 hari, Basarnas sudah tiga kali memperpanjang operasi. Perpanjangan pertama, 25-27 Juni 2018, perpanjangan kedua, 28-30 Juni 2018, dan ketiga 1-3 Juli 2018.
Saat tenggelam KM Sinar Bangun diperkirakan membawa sekitar 200 penumpang dan puluhan sepeda motor. Sesuai data dari Basarnas, 24 orang yang ikut dalam kapal telah ditemukan. Sebanyak 21 orang dinyatakan selamat, sedangkan 3 penumpang ditemukan meninggal dunia. Sementara 164 orang lainnya masih hilang.