Usai Perusakan di Makassar, Pangdam Minta Prajurit Tak Bertindak di Luar Kontrol
Panglima Kodam XIV/Hasanuddin Mayor Jenderal TNI Totok Imam Santoso memerintahkan komandan pasukan memantau pasukannya untuk tidak bertindak di luar kontrol. Perintah tersebut setelah insiden penyerangan dan perusakan Markas Polisi serta Pos Lantas di Makassar pada Jumat (14/4) dini hari.
Panglima Kodam XIV/Hasanuddin Mayor Jenderal TNI Totok Imam Santoso memerintahkan komandan pasukan memantau pasukannya untuk tidak bertindak di luar kontrol. Perintah tersebut setelah insiden penyerangan dan perusakan Markas Polisi serta Pos Lantas di Makassar pada Jumat (14/4) dini hari.
Totok mengatakan, gesekan yang sempat terjadi antara anggota TNI dan Polri sudah diselesaikan dengan baik. Totok mengaku pihak Polrestabes Makassar dan Brigade sudah bertemu dan berdamai.
-
Di mana terjadi baku tembak antara TNI-Polri dan KKB di Intan Jaya? Rentetan kontak senjata antara TNI-Polri dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua terjadi di Kabupaten Intan Jaya sejak Minggu (21/1) hingga Selasa (23/1).
-
Kapan baku tembak antara TNI-Polri dan KKB terjadi di Intan Jaya? Rentetan kontak senjata antara TNI-Polri dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua terjadi di Kabupaten Intan Jaya sejak Minggu (21/1) hingga Selasa (23/1).
-
Di mana TNI dibentuk? Dahulu TNI dibentuk dan dikembangkan dari sebuah organisasi bernama Badan Keamanan Rakyat (BKR).
-
Apa yang terjadi pada anggota TNI di Bekasi? Seorang anggota TNI Angkatan Darat (AD) berinisial Praka S (27) tewas dengan luka-luka dan berlumuran darah di tubuhnya. Korban tewas setelah menjalani perawatan di Unit Gawat Darurat RSUD Kota Bekasi.
-
Siapa sosok penemu ransum TNI? Pencipta ransum TNI ternyata bukanlah seorang tentara, melainkan seorang dokter.
-
Bagaimana prajurit TNI ini bertemu dengan calon istrinya? Lebih lanjut ia menceritakan bahwa awal perkenalan keduanya bermula dari media sosial. Menariknya selama berpacaran 3 tahun mereka hanya bertemu satu kali saja di kehidupan nyata.
"Tadi Kapolda sudah menjelaskan duduk masalah dan alhamdulillah permasalahan sudah diselesaikan. Kemarin dari pihak Poltabes (Polrestabes) dengan pihak Brigade sudah kesepakatan damai dan masalah sudah selesai dengan baik dan saya untuk menguatkan," ujar Totok saat jumpa pers di Mapolrestabes Makassar, Jumat (14/4).
Selain dengan Kapolda, Totok mengaku juga berkoordinasi dengan komandan dari TNI AL dan AU di Makassar. Koordinasi tersebut agar permasalahan tidak semakin melebar.
"Saya sudah sampaikan kepada teman-teman dari divisi Angkatan Laut dan Udara (masalah) sudah selesai dan masing-masing Siaga di suatu masing-masing jadi tidak ada yang keluar," ujar dia.
Selain itu, Totok memerintahkan jajarannya tidak ada yang bertindak di luar kontrol. Apalagi, sudah ada pertemuannya dengan Kapolda Sulsel, dan Dandim serta Kapolrestabes.
"Tidak ada yang bertindak di luar kontrol dari pimpinannya. Hari ini, Alhamdulillah sudah ketemu dengan Pak Kapolda, Dandim dan Kapolrestabes sudah ketemu," tegasnya.
Totok mengungkapkan setelah terjadi kesalahpahaman antara personel Polrestabes Makassar dan seorang anggota TNI, dia bersama Kapolda sudah bertemu untuk menyelesaikan masalah. Dia menegaskan masalah keamanan masyarakat menjadi hal penting.
"Kita bekerja sama di lapangan memberi tahu mereka bahwa apa yang dilakukan itu mengganggu keamanan kenyamanan dan nantinya bisa rawan ditumpangi oleh isu-isu politik yang mana situasi kita saat ini sedang menjelang sudah berada pada tahapan Pemilu 2024," kata Totok.
Kondisi Makassar Sudah Kondusif
Sementara Kapolda Sulsel, Inspektur Jenderal Setyo Boedi Moempoeni Harso menambahkan masalah penyerangan dan perusakan sudah disikapi bersama Pangdam XIV/Hasanuddin. Dia menegaskan masalah yang terjadi sebelumnya sudah selesai dan tuntas.
"Tentang kejadian kemarin yan diawali sebenarnya sudah tuntas dan selesai," tegasnya.
Dia menjelaskan kronologi berawal pada Rabu (12/4) pagi, personel Polrestabes Makassar melakukan patroli Ramadan. Saat patroli itulah terjadi kesalahpahaman dengan seorang anggota TNI.
"Kemudian langkah yang diambil pada saat itu yaitu saling datangi. Kemudian saling memahami tentang macam-macam yang terjadi sehingga tidak berkembang," sebutnya.
"Kita sikapi untuk menjaga situasi kondisivitas kota Makassar, saya selaku Kapolda Sulsel bersama Pangdam ini sudah sepakat menjaga kondusivitas kalau ada akses yg terjadi kita perlu adanya colling down," imbuhnya.
Dia menegaskan keamanan dan ketertiban di Sulsel, khususnya Makassar menjadi hal paling utama . "Bersama Pangdam untuk isu-isu yang berkembang bisa ditangani dengan baik," tuturnya.
(mdk/gil)