Warga Mojokerto ramai-ramai tangkap ikan Arapaima di Sungai Brantas
Warga Mojokerto, Jawa Timur sejak Senin kemarin berburu ikan langka Arapaima di sepanjang aliran Sungai Brantas. Ikan dengan panjang hingga hampir dua meter yang berhasil ditangkap warga sudah mencapai belasan ekor.
Warga Mojokerto, Jawa Timur sejak Senin kemarin berburu ikan langka Arapaima di sepanjang aliran Sungai Brantas. Ikan dengan panjang hingga hampir dua meter yang berhasil ditangkap warga sudah mencapai belasan ekor.
Dua Arapaima ini berhasil ditangkap warga di sekitar pintu rolak songo pada Kamis (28/6) siang. Untuk menangkap ikan ini, warga menggunakan strum.
-
Kenapa hewan liar yang dipelihara bisa menyebabkan luka? Sebagian besar hewan liar seharusnya tidak dijadikan hewan peliharaan. Hewan seperti primata, harimau atau singa, dan beberapa jenis reptil bisa menyebabkan luka bagi orang yang memeliharanya.
-
Bagaimana cara mengatasi gigitan kucing liar? Jika Anda tiba-tiba digigit kucing liar yang kemudian timbul luka, pertolongan pertama yang perlu dlakukan adalah menghentikan pendarahan. Setelah perdarahan berhenti keluar di area gigitan, selanjutnya bersihkan luka dengan sabun dan air, serta oleskan salep antibiotik dan perban pada gigitan. Setelah melakukan pertolongan pertama, Anda bisa mengecek kondisi ke dokter untuk mengetahui apakah luka tersebut berisiko menimbulkan komplikasi lain.
-
Bagaimana Pohon Pelawan menjadi penghasil madu liar? Selain dimanfaatkan untuk berbagai aktivitas manusia, pohon ini rupanya juga menjadi rumah atau sarang lebah liar sehingga menjadi penghasil madu lebah liar yang memiliki cita rasa pahit.
-
Di mana henbane hitam ditemukan tumbuh liar? Sisa-sisanya umum ditemukan di situs arkeologi di Eropa Barat Laut karena tumbuh liar di dekat pemukiman manusia, sehingga sulit untuk menentukan apakah itu sengaja digunakan.
-
Mengapa warga Sampangan panik dengan kucing liar? Warga menduga bahwa kucing liar itu terkena rabies.
-
Bagaimana cara warga Sampangan mengatasi kucing liar? Warga yang khawatir kemudian menghubungi Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) untuk membantu mengevakuasi hewan tersebut.
Menurut Kolik Subagiyo (50) salah satu warga yang sehari hari mencari ikan di Sungai Brantas, Arapaima berukuran besar diketahui warga muncul di sungai brantas sekitar kawasan rolak songo. Ikan ikan tersebut kemudian ditangkap warga karena bentuk dan ukuranya yang tidak lazim.
"Sejak empat hari lalu ikan ikan ini muncul dan ditangkapi oleh warga. Ikanya cukup besar dan selama ini tidak pernah dilihat warga. Warna sisiknya kehitam-hitaman dengan kepala mirip kepala ular," kata Kolik.
Menurut Kolik, di sekitar pintu rolak songo sungai brantas, sudah 16 ekor Arapaima ditangkap warga. Ukuranya besar dengan panjang sekitar 150 cm, beratnya sampai 30 kilogram.
"Sekitar 16 ikan yang ditangkap warga. Setelah ditangkap ada yang masih hidup ada yang sudah mati. Ikan yang mati dipotong untuk dijual dan dikonsumsi sendiri," jelas Kolik.
Oleh warga, ikan yang ditangkap dipotong dan dijual dagingnya. Daging ikan dijual dengan harga Rp 10.000 sampai Rp 20.000 per kilo.
"Yang mati dipotong dan dijual ke warga yang mau. Tapi yang masih dihidup dijual pada warga yang mau memelihara ikan itu," tambahnya.
Diperkirakan di sepanjang aliran sungai masih ada puluhan ikan yang masih berkeliaran. Arapaima ini sekarang menjadi buruan warga, terutama para pencari ikan.
Arapaima, atau Paiche (Arapaima Gigas) diketahui merupakan jenis ikan air tawar terbesar di dunia yang habitatnya dari perairan daerah tropis Amerika Selatan. ikan ini dapat tumbuh maksimal sepanjang 3 meter dan berat 200 kilogram.
Baca juga:
Sulit tangkap buaya di Kali Grogol, petugas sebut karena warga berkerumun di lokasi
Pencarian kawanan buaya di Kali Grogol
24 Personel damkar diterjunkan cari buaya di Kali Grogol
Hari ini, dua ekor buaya kembali terlihat di Kali Grogol
Pancing buaya, petugas sebar ayam hidup di tiap sudut Kali Grogol
Anies duga buaya yang muncul di Kali Grogol peliharaan warga
Sejumlah buaya muncul di kali Grogol