Warga Rokan Hulu ketakutan banyak buaya lepas terbawa banjir
Banjir di sana kian meluas. Warga takut banyak buaya yang terbawa arus banjir.
Saat ini musibah banjir yang melanda wilayah Kecamatan Bonai Darussalam, Kabupaten Rokan Hulu (Rohul) masih berlangsung, bahkan menyebabkan akses Jalan Lintas Provinsi (Jalinprov) Sontang-Duri putus. Masyarakat mulai was-was dengan kemunculan hewan Predator Buaya di badan jalan yang masih digenangi air.
"Kami melihat langsung dengan mata kepala sendiri, beberapa ekor buaya dari ukuran kecil hingga sedang dengan berbagai jenis, muncul di kawasan banjir. Kami was-was bukan saja karena banjir kian meluas, namun munculnya buaya juga jadi ancaman," ujar Iyan, warga Desa Sontang, Selasa (16/2).
Banjir yang menggenangi permukiman penduduk dan merusak Jalinprov Riau, juga sempat menggenangi rumah warga di Desa Persiapan Titian Gading, Desa Sontang, Bonai serta desa lainnya di kabupaten Rokan Hulu.
Warga menduga, hal itu akibat perusahaan seperti PT SGI, PT SSP dan PT GPH milik pengusaha ternama berinisial DH, membangun benteng tinggi di areal perusahaan mereka. Akibatnya, air banjir Sungai Rokan meluap dan akhirnya menggenangi sejumlah desa.
Dari data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Rohul, berdasarkan data kecamatan, korban banjir di Bonai Darussalam 2633 Kepala Keluarga (KK) dengan 8526 jiwa.
Kepala pelaksanaan Harian (Kalakhar) BPBD Rohul, Aceng Herdiana, menyatakan sejumlah desa yang sempat terancam banjir di antaranya di Desa Tanjung Pauh 63 KK atau 310 jiwa, Kasang Mungkal 276 KK dan 828 jiwa, Kasang Padang 229 KK dan 687 jiwa. Kemudian Desa Bonai 733 KK dan 219 jiwa, Teluk Sono 326 KK dan 1304 jiwa, lalu Desa Sontang 1069 KK dan 3207 jiwa.
Aceng menyatakan, ada empat tenda yang disiapkan untuk menampung warga korban banjir. Sementara, untuk bantuan sembako diakui Aceng baru bantuan sembako dari Bank Indonesia (BI) yang disalurkan.
"Pihak BI langsung mengantarnya ke warga korban banjir di Bonai Darussalam, dan bantuan Disosnakertrans Rohul belum disalurkan. Kini personel BPBD Rohul sudah balik ke Pasir Pangaraian, setelah sepekan mereka bertugas di daerah banjir," kata Aceng.
Baca juga:
Hadapi banjir, Mensos persilakan kepala daerah bagi beras cadangan
Jalan utama Karawang-Cikampek tergenang banjir, lalin macet parah
Banjir Tol Cikampek, YLKI dorong konsumen minta kompensasi
30 Perjalanan kereta api terganggu akibat banjir di Porong
Hujan menyebabkan air Waduk Jatigede meluber ke jalan raya
-
Kenapa hewan liar yang dipelihara bisa menyebabkan luka? Sebagian besar hewan liar seharusnya tidak dijadikan hewan peliharaan. Hewan seperti primata, harimau atau singa, dan beberapa jenis reptil bisa menyebabkan luka bagi orang yang memeliharanya.
-
Hewan apa yang meniru ular berbisa? Gurita peniru mampu menyerupai ular laut berbisa atau ikan singa berbisa, memberikan perlindungan lebih lanjut dari ancaman predator.
-
Bagaimana hewan liar bisa dipisahkan dari induknya untuk jadi peliharaan? Hewan liar biasa ditangkap atau dipisahkan dari induknya untuk dijadikan hewan peliharaan.
-
Dimana hewan liar yang dipelihara seringkali diambil dari habitat aslinya? Menangkap satu spesies hewan liar dari habitatnya juga mempengaruhi seluruh ekosistem asli, berisiko menyebabkan ketidakseimbangan antara predator, mangsa, dan hubungan simbiotik.
-
Bagaimana Pohon Pelawan menjadi penghasil madu liar? Selain dimanfaatkan untuk berbagai aktivitas manusia, pohon ini rupanya juga menjadi rumah atau sarang lebah liar sehingga menjadi penghasil madu lebah liar yang memiliki cita rasa pahit.
-
Di mana henbane hitam ditemukan tumbuh liar? Sisa-sisanya umum ditemukan di situs arkeologi di Eropa Barat Laut karena tumbuh liar di dekat pemukiman manusia, sehingga sulit untuk menentukan apakah itu sengaja digunakan.