Warga Semarang Tewas Diduga Dianiaya Polisi, Polda Jateng Lakukan Ekshumasi Pastikan Penyebab Kematian
Polisi juga memeriksa saksi-saksi untuk mendalami penyebab kematian Darso.
Polda Jateng mulai mengusut laporan meninggalnya Darso, warga Semarang yang diduga dianiaya enam anggota Polresta Yogyakarta. Salah satunya dengan melakukan ekshumasi atau pembongkaran makam Darso yang dijadwalkan hari ini, Senin (13/1).
Proses ekshumasi terpaksa dilakukan untuk memeriksa jenazah secara forensik agar penyebab kematiannya diketahui dengan jelas.
- Warga Semarang Diduga Dianiaya Polisi, Kapolresta Yogyakarta Ungkap Kronologi Penangkapan
- Penuh Keseruan, Aksi Warga Semarang Main Perosotan di Kali Ini Curi Perhatian
- Kematian Seorang Warga saat Kebakaran di Tanjung Priok Dinilai Janggal, Polisi Tangkap Satu Orang
- Diduga Kelelahan Pengamanan Pemilu, Anggota Polsek Candisari Semarang Meninggal Dunia
"Benar akan ada ekshumasi terhadap jenazah," kata kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol Artanto.
Berapa lama pemeriksaan dilakukan terhadap jenazah dia menyerahkan pada tim forensik.
"Yang jelas cepat atau lambatnya hasil pemeriksaan dari ekshumasi itu dipengaruhi proses penelitian dokter forensik dan kondisi jenazah," katanya mengungkapkan.
Ditambahkan Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jateng, Kombes Pol Dwi Subagio, pihaknya juga telah memeriksa saksi-saksi.
"Kita masih penyelidikan dugaan tindak pidananya, dan pemeriksaan saksi-saksi," kata Dwi.
Diberitakan sebelumnya, warga Gilisari bernama Darso menjadi korban pengeroyokan anggota Polresta Yogyakarta pada September 2024 silam.
Poniyem, istri korban mengatakan proses pembongkaran makam suaminya sudah sesuai kesepakatan antara penyidik Polda Jateng dengan pihak keluarga terutama adik kandung suaminya.
"Saya siapkan tratak buat pembongkaran makam hari ini. Makam suami saya di pemakaman umum sebelahnya Tugu Dandang dekat kantor kelurahan," kata dia.
Pihak keluarga juga menginginkan penyidik mencari bukti-bukti meninggalnya suaminya akibat aksi pengeroyokan anggota Polresta Yogyakarta.
Untuk saat ini pihaknya sudah menyiapkan segala hal, termasuk meminta kuasa hukumnya turut mengawasi selama proses pembongkaran makam besok Senin.
"Sudah siap semua. Biar nanti buktinya jelas. Biar tidak ada simpang siur," tutupnya.