Cak Imin Bicara Anggaran Stunting Tidak Maksimal: Pemerintah Kebanyakan Rapat Ketimbang Kerja
Cak Imin menyinggung anggaran stunting tidak bisa optimal.
Menurut Cak Imin, penjabat negara lebih sering mengadakan rapatnya dibanding mengatasi hal itu dengan aksi nyata.
Cak Imin Bicara Anggaran Stunting Tidak Maksimal: Pemerintah Kebanyakan Rapat Ketimbang Kerja
Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 1, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin menyinggung anggaran stunting tidak bisa optimal. Hal itu dikarenakan anggaran yang lebih banyak dipakai rapat oleh pejabat daripada aksi nyata di lapangan.
- Berantas Stunting, Pemprov Papua Barat Fokus Perbaiki Gizi Ibu Hamil
- Cegah Diare hingga Stunting, Kenali Syarat Air Minum Layak Dikonsumsi Berikut Ini
- Maksimalkan TPST di Tingkat Desa, Begini Cara Bantul Sikapi Penutupan TPST Piyungan
- 5 Cara Mengatasi Nyeri Otot Setelah Olahraga dengan Efektif, Lakukan Ini
Awalnya, Cak Imin membahas soal penanganan stunting di hadapan Jaringan Perempuan Nahdliyyin (JKN) Kabupaten Mojokerto. Dia mengatakan, bila pasangan AMIN menang akan memperhatikan ibu hamil dan anak anak dalam kandungnya. Sebab, kebutuhan gizi menjadi kewajiban negara dan pemerintah.
Dia lantas menyoroti pejabat negara yang lebih sering mengadakan rapatnya dibanding dengan pekerjaan mengatasi stunting. Dia lantas menyinggung anggaran untuk rapat yang sangat besar seperti yang pernah disampaikan oleh salah satu menteri.
"Nopo wonten (apa ada) anggarannya? banyak (kenapa begitu banyak), negeri ini sugih (kaya) untuk penanganan stunting besar, untuk menangani kemiskinan besar. Tapi, kakehan (kebanyakan) rapate timbang nanganinge (ketimbang menanganinya),"
ujar Cak Imin.
merdeka.com
Menurut Cak Imin, penjabat negara lebih sering mengadakan rapatnya dibanding aksi nyata. Padahal anggaran penanganan stunting besar. Ia mengungkapkan, anggaran untuk rapat besar seperti yang pernah disampaikan salah satu menteri.
"Biaya rapatnya niku, niki sing ngomong (yang bilang) menteri, sanes kulo (bukan saya). Biaya rapat untuk kemiskinan rapat tok niki (itu), niku Rp500 triliun, eh Rp500 miliar. Lah kok rapat tok ae larang-larang (kok rapat saja mahal-mahal). Maka perlu perubahan,"
ungkapnya.
merdeka.com
Ketum PKB ini menambahkan, banyak kalangan sarjana dan anak muda yang menganggur. Sebab, lowongan pekerjaanya tidak disiapkan dengan sungguh-sungguh.
"Pemerintah kakean rapat, timbangane ngelokoni pekerjaan, Insya' Allah AMIN menang, rapat dibatasi, anggaran harus langsung digunakan untuk ibu yang menjadi tanggung jawab negara menyiapakan kehamilan dan menyiapkan kelahiran," tegasnya.
Cak Imin menambahkan, kualitas anak Indonesia tidak boleh kalah dengan negara tetangga. Ia berharap, anak Indonesia harus tumbuh cerdas dan kuat. Kuncinya, pemerintah harus menyiapkan dengan baik sejak awal ibu hamil.
"AMIN menang, saya jamin ini menjadi prioritas dari hifdzu an-nasl, menjaga keturunan merupakan tanggungjawab pemerintah dan negara,"
pungkasnya.