Indo Barometer: Djarot unggul 0,9% dari Edy Rahmayadi, belum memilih 25,4%
Survei Indo Barometer ini dilakukan sejak 26 Mei hingga 2 Juni 2018 dengan jumlah responden 800 yang berasal dari 33 kawasan di Sumatera Utara. Tingkat kesalahan survei atau Margin of error sebesar 3,46 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
Lembaga Survei Indo Barometer merilis hasil survei elektabilitas Pilkada Sumatera Utara (Sumut) 2018. Hasilnya pasangan Djarot Syaiful Hidayat dan Sihar P.H Sitorus unggul dengan 37,8 persen dari pasangan Edy Rahmayadi dan Musa Rajekshah yang hanya mendapatkan 36,9 persen. Bedanya sangat tipis yakni 0,9 persen, masih dalam batas margin of error sebesar 3,46 persen
Survei Indo Barometer ini dilakukan sejak 26 Mei hingga 2 Juni 2018 dengan jumlah responden 800 yang berasal dari 33 kawasan di Sumatera Utara. Tingkat kesalahan survei atau Margin of error sebesar 3,46 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
-
Kapan Kirab Kebo Bule di Surakarta diadakan? Surakarta memiliki tradisi pada perayaan malam 1 Suro atau bisa disebut malam tahun baru Hijriah.
-
Siapa Rajif Sutirto? Rajif Sutirto dikenal luas sebagai Ketua Umum Relawan Konco Prabowo. Ia juga tergabung dalam partai milik Prabowo, yaitu Gerindra.
-
Kapan Hari Sirkus Sedunia diperingati? Hari Sirkus Sedunia yang diperingati setiap tanggal 17 April, adalah sebuah perayaan internasional yang didedikasikan untuk menghormati dan mengapresiasi seni pertunjukan sirkus serta para pemain dan seniman yang terlibat di dalamnya.
-
Apa itu Pilkada Serentak? Pilkada serentak pertama kali dilaksanakan pada tahun 2015. Pesta demokrasi ini melibatkan tingkat provinsi, kabupaten, dan kota.
-
Apa yang dilakukan Menhan Prabowo Subianto bersama Kasau Marsekal Fadjar Prasetyo? Prabowo duduk di kursi belakang pesawat F-16. Pilot membawanya terbang pada ketinggian 10.000 kaki.
-
Apa yang diresmikan oleh Prabowo Subianto di Sukabumi? Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto meresmikan lima titik sumber air di Sukabumi, Jawa Barat, Sabtu (30/12/2023).
Populasi survei ini adalah warga negara Indonesia di Provinsi Sumatera Utara, dan sudah mempunyai hak pilih berdasarkan peraturan yang berlaku, yaitu warga yang minimal berusia 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah pada saat survei dilakukan.
Metode survei multistage random sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara tatap muka responden menggunakan kuesioner.
"Bersaing ketat antar Djarot dengan Edy Rahmayadi 37 banding 36,1 (persen)," kata Direktur Eksekutif Indo Barometer M. Qodari di Hotel Harris, Mall FX Sudirman, Jakarta Selatan, Rabu (20/6).
Berdasarkan data yang diambil dari simulasi surat suara 25,4 persen warga memilih untuk tidak menandakan apapun dalam surat suaranya. Alasan terbesar, kata Qodari, adalah rahasia.
"Alasan utama publik tidak menandai surat suara adalah karena rahasia 48,8 persen Kemudian belum memutuskan atau belum menentukan pilihan saat ini 32,5 persen, dan tidak akan memilih 18,7 persen," ungkapnya.
Qodari juga memaparkan, sosok Djarot paling terkenal di antara sosok lainnya. Kemudian baru disusul oleh sosok Edy Rahmayadi.
"Dari nama calon yang paling dikenal, Djarot Saiful Hidayat disukai 69,4 persen, Edy
Rahmayadi disukai 64,6 persen, Sihar P.H. Sitorus 58,5 persen, dan Musa Rajekshah 51,1 persen," ucapnya.
Baca juga:
Analisa debat Pilgub Sumut, Djarot lebih rileks karena tak punya beban
Sejahterakan nelayan, Edy siap tindak pencuri ikan, Djarot andalkan kartu sakti
PDIP duga ada yang ingin main curang di Pilgub Sumut
Debat pamungkas Pilgub Sumut, Djarot dan Ijeck saling sindir
Debat pamungkas Pilgub Sumut jadi peluang Djarot-Sihar tambah dukungan
Jelang debat pamungkas Pilgub Sumut, ini saran buat Djarot-Sihar