Kadernya dibunuh, PNA tolak hadiri ikrar damai pemilu di Aceh
PNA menilai adanya ketidakadilan dalam penegakan hukum terhadap kasus kekerasan yang menimpa kadernya.
Dewan Pimpinan Pusat Partai Nasional Aceh (DPP PNA) yang kerap mendapat teror selama ini menolak hadir pada deklarasi pemilu damai, Jumat (7/2) di Mapolda Aceh. Agenda ini diinisiasi oleh Polisi Daerah (Polda) Aceh bekerjasama dengan Komisi Independen Pemilihan (KIP) Aceh.
Ketua DPP PNA, Irwansyah kepada wartawan mengatakan, pada dasarnya PNA sangat mendukung dan memberikan apresiasi atas inisiasi Kapolda Aceh tentang Ikrar Pemilu Damai di Aceh. Namun PNA tidak dapat menghadiri acara tersebut karena sedang berduka.
"Keluarga Besar Partai Nasional Aceh sedang melayat ke rumah M Juwanis (Ketua DPK PNA Kecamatan Kuta Makmur) yang meninggal dunia akibat kekerasan yang diduga kuat dilakukan oleh kader Partai Aceh di Kabupaten Aceh Utara," kata Irwansyah.
Dia menegaskan, Ikrar Pemilu Damai yang diselenggarakan itu juga tidak menjawab substansi permasalahan kekerasan politik yang menimpa kader-kader PNA yang terus berlangsung di lapangan. Irwansyah menilai pihak kepolisian belum melakukan tindakan nyata, tegas dan melakukan pengusutan yang tuntas terhadap fakta–fakta kekerasan politik yang sudah terungkap dengan jelas dan diketahui publik secara umum.
"Kita melihat kepolisian tidak berusaha mengungkap dalang dan pemberi perintah terhadap kekerasan-kekerasan politik yang terjadi sejak Pilkada 2011 lalu hingga hari ini," tegasnya.
Dikatakannya, PNA menilai adanya ketidakadilan dalam penegakan hukum, di mana kasus-kasus yang menimpa partai dan kader PNA tidak ditangani dengan baik, sementara kasus yang menimpa partai lain dengan sangat cepat diproses.
Baca juga:
Buang bendera Partai Aceh, kader PNA dihajar
Terjaring razia, wanita nonmuslim di Aceh diminta pakai jilbab
Gelar razia, Satpol PP Aceh minta wanita nonmuslim pakai jilbab
Kisah Asiah Uzia, pejuang HAM Aceh yang kini menjadi caleg
Tak terima ditilang, anggota POM AD Aceh pukul kadis perhubungan
-
Apa yang dilakukan di Aceh saat Meugang? Mereka pastinya tidak ketinggalan untuk melaksanakan Meugang bersama keluarga, kerabat, bahkan yatim piatu. Tak hanya itu, hampir seluruh daerah Aceh menggelar tradisi tersebut sehingga sudah mengakar dalam masyarakatnya.
-
Apa yang terjadi pada tanggal 26 Desember 2004 di Aceh? Peristiwa menyedihkan terjadi di bumi serambi Mekkah Indonesia, Aceh. Pada tahun 2004 tepatnya pada hari Minggu pagi, tanggal 26 Desember. Kurang lebih 500.000 nyawa melayang dalam sekejap disapu bersih dari seluruh tepian dunia yang berbatasan langsung dengan Samudra Hindia.
-
Mengapa perolehan suara Partai Demokrat merosot di Pemilu 2014? Merosotnya perolehan suara ditengarai karena konflik internal dan beberapa tokoh partai yang terciduk kasus korupsi.
-
Bagaimana pasukan Aceh berhasil mengalahkan pertahanan Kerajaan Deli? Siasat pasukan Aceh saat itu adalah menebar uang emas di sekitar benteng pertahanan lawan. Otomatis, para pasukan penjaga pun saling berebut dan meninggalkan tugas utama, disitulah pasukan Aceh masuk dengan mudah.
-
Dimana lokasi petani di Aceh yang sedang panen cengkih? Seorang petani menunjukkan segenggam cengkih atau cengkeh yang telah dipetik setelah panen di sebuah hutan di Lhoknga, Aceh, pada 30 Januari 2024.
-
Kenapa Peusijuek dilakukan oleh masyarakat Aceh? Tradisi Peusijuek ini selalu hadir ketika masyarakat akan merintis suatu usaha, menyelesaikan persengketaan, hingga sesudah dari musibah. Selain itu, Peusijuek juga dilakukan saat menempati rumah baru, merayakan kelulusan, memberangkatkan dan menyambut kedatangan jemaah haji.