Keluarga & kepala desa protes Kang Emil embuskan isu busung lapar di Purwakarta
Calon Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil melakukan kunjungan dalam rangka kampanye Pilgub Jawa Barat ke Purwakarta, kemarin. Tepatnya ke Desa Cadasmekar, Kecamatan Tegalwaru, Kabupaten Purwakarta.
Calon Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil melakukan kunjungan dalam rangka kampanye Pilgub Jawa Barat ke Purwakarta, kemarin. Tepatnya ke Desa Cadasmekar, Kecamatan Tegalwaru, Kabupaten Purwakarta.
Dalam kunjungan tersebut Kang Emil bertemu dengan Hasanudin (18) yang disebutnya menderita busung lapar. Hasanudin tengah mendalami agama di sebuah Pesantren Daarul Tawwabiin, Desa Karoya, Tegalwaru, dibawa dengan sepeda motor.
-
Apa itu Pilkada Serentak? Pilkada serentak pertama kali dilaksanakan pada tahun 2015. Pesta demokrasi ini melibatkan tingkat provinsi, kabupaten, dan kota.
-
Apa definisi dari Pilkada Serentak? Pilkada Serentak merujuk pada pemilihan kepala daerah yang dilaksanakan secara bersamaan di seluruh wilayah Indonesia, termasuk pemilihan gubernur, bupati, dan wali kota.
-
Apa komitmen PKB terkait Pilgub Jabar? PKB sudah lama berkomitmen mengambil poros yang berlawanan dengan Ridwan Kamil. Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PKB Syaiful Huda membeberkan bahwa partainya berkomitmen untuk selalu memilih poros yang berlawanan dari Ridwan Kamil.
-
Kapan Pilkada serentak berikutnya di Indonesia? Indonesia juga kembali akan menggelar pesta demokrasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) secara serentak di tahun 2024. Pilkada 2024 akan dilasanakan ada 27 November 2024 untuk memilih gubernur, wali kota, dan bupati.
-
Siapa saja yang bertarung dalam Pilkada Jabar? Khusus di Jawa Barat diikuti empat pasangan calon (paslon) yang mendaftar di KPUD Jawa Barat.
-
Apa peta dukungan untuk masing-masing pasangan calon di Pilkada Jabar? Sementara itu PKB juga mengusung paslonnya sendiri yakni Acep Adang Ruchiat-Gitalis Dwi Natarina.Sedangkan Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan didukung gabungan partai yang mayoritasnya tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM).Selanjutnya ada paslon Ahmad Syaikhu-Ilham Habibie yang diusung koalisi PKS dan Partai NasDem.
Kang Emil berupaya mencari solusi untuk menangani permasalahan busung lapar di Jawa Barat. Untuk diketahui, data dari Persatuan Ahli Gizi Jawa Barat, pada tahun 2017, kasus kurang gizi di Jawa Barat masih berada di angka 29,2 persen atau masih melebihi batas angka yang ditetapkan WHO yakni 22 persen.
"Sedih juga saya di Purwakarta masih ada kasus Malanutrition Energy Protein ini (busung lapar). Selain menangani Hasanudin, saya akan fokus pada solusi agar tidak ada Hasanudin-Hasanudin lainnya di Jawa Barat," ucap pria yang akrab disapa Kang Emil ini.
Menanggapi pernyataan itu, pihak keluarga Hasanudin berang. Pasalnya, Hasanudin berada dalam kondisi sehat. Hal tersebut disampaikan Asih (25) kakak Hasanudin didampingi Ujib (65), ayahnya yang melapor kepada Kepala Desa Sukasari, Soleh
"Hasanudin lahir normal, namun saat berusia 8 tahun dia terserang penyakit liver. Kata orang kampung mah konengeun ya. Sejak saat itu pertumbuhan badannya terganggu, tapi kondisi sekarang sehat, kan pesantren juga," kata Asih, Sabtu (12/5).
Berdasarkan keterangan Asih, sejak 4 tahun lalu Hasanudin memilih mondok di pesantren tempat ia belajar agama sekarang. Sementara, Asih dan keluarga Hasanudin yang lain tinggal di Kampung Nagrag, Desa Sukasari, Kecamatan Sukasari.
"Dua minggu sekali adik saya pulang untuk ambil bekal. Saya bingung, kenapa kok adik saya ada di Cadasmekar, pesantrennya kan di Karoya. Saya menyesalkan ada pihak yang memanfaatkan adik saya itu," katanya.
Rasa berang pun datang dari Kepala Desa Sukasari, Soleh. Dia mengaku selalu melakukan pengecekan kesehatan warganya setiap hari Selasa dalam satu minggu. Dari hasil pemeriksaan tersebut, tidak pernah ditemukan kasus busung lapar.
"Silakan periksa lagi oleh dokter yang berkompeten dan tidak punya kepentingan politik, Hasanudin bukan penderita busung lapar. Warga saya tidak ada yang menderita busung lapar," tegasnya.
Menurut Soleh, keadaan ekonomi keluarga Hasanudin pun berkecukupan. Ujib (65) ayah Hasanudin memiliki dua kolam jaring apung di Danau Jatiluhur dan dipanen secara rutin sebanyak 2 bulan sekali.
"Jadi, mana mungkin ada anggota keluarganya yang kelaparan," ucapnya.
Hal senada diungkapkan oleh Kepala Desa Cadasmekar, Uci Sanusi. Dia tidak terima wilayahnya dijadikan tempat untuk mem-blow up isu busung lapar yang dia nilai termasuk hoaks.
"Jadi itu full hoaks, tidak ada warga kami yang menderita busung lapar. Setiap keluhan warga itu selalu kami teruskan kepada petugas kesehatan. Selama ini tidak ada," tukasnya.
Uci membantah pemberitaan yang beredar tentang warganya yang terkena penyakit busung lapar. Menurut Uci, pihaknya sudah memastikan hal tersebut. Jika pun terdapat kasus, secara institusi dia akan melaporkannya kepada stakeholder pemerintahan terkait.
"Tidak ada warga kami yang menderita penyakit busung lapar. Itu kalau ada, biasanya keluarganya lapor dan kami meneruskannya kepada petugas kesehatan. Selama ini tidak ada," kata Uci, Jumat (11/5).
Uci juga menjelaskan ihwal Hasanudin (18) yang disebut-sebut merupakan warga desa yang dia pimpin. Menurut dia, yang bersangkutan tidak terdaftar sebagai warga Desa Cadasmekar, Kecamatan Tegalwaru.
Dia menjelaskan pagi tadi sempat menerima laporan ada seseorang yang dibawa dengan menggunakan sepeda motor dari luar daerah. Adapun paman Hasanudin, Bayu Suryana (26), dijelaskan dia baru saja menikah dengan warganya di Desa Cadasmekar.
"Saya sedang di RS Bayu Asih mengurus pasien stroke yang dibantu Kang Dedi Mulyadi. Ada warga saya memberikan info bahwa Hasanudin dibawa dari luar daerah dengan menggunakan motor. Saya cek Kartu Keluarga Pak Bayu juga memang tidak ada nama Hasanudin," ujarnya.
Uci menambahkan, rumah tempat digelarnya kegiatan kampanye Calon Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil juga bukan rumah milik paman Hasanudin. Rumah itu milik Susanti (26), istri dari Ibnu Faturrahman (27), salah seorang aktivis organisasi pendukung Ridwan Kamil.
"Pak Bayu juga kapasitasnya sebagai pengantar Hasanudin saja. Karena rumah itu milik Susanti dan Faturahman," ucapnya.
Malam hari, Kamis (10/5) Uci memastikan bahwa Hasanudin belum berada di rumah Susanti. Bahkan saat Jumat (11/5), dia bertandang ke rumah tersebut. Hasanudin sudah tidak berada di rumahnya.
Artinya, keberadaan Hasanudin di rumah itu murni untuk kebutuhan kampanye Calon Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil. "Malam hari itu kan saya pulang dulu dari RS Bayu Asih. Ini belum ada, subuh saya berangkat ke RS lagi, siang ada Hasanudin. Lalu, sore ini sudah tidak ada lagi," katanya.
Uci pun menjamin keluhan warga Desa Cadasmekar tentang pelayanan publik selalu diadvokasi olehnya selaku kepala desa. Jika terdapat beberapa keluhan sekaligus, dia sering mendelegasikannya kepada staf desa yang lain.
"Iya kami siaga untuk pelayanan warga. Untuk yang stroke itu pun saya nungguin di ruang perawatan karena harus dibantu masalah administrasi rumah sakitnya. Kalau saya repot, saya minta bantu staff. Insya Allah ter-cover semua," pungkasnya.
Baca juga:
Ridwan Kamil: Sedih juga saya di Purwakarta masih ada kasus gizi buruk
Dedi Mulyadi harap Asian Games jadi ajang perkenalkan produk budaya Jabar
Dedi Mulyadi: Kami bukan ingin menang di survei
Populi Center: Ridwan Kamil unggul 4 aspek dari Deddy Mizwar
Ridwan Kamil: Pasangan Rindu akan 'ngabret' di bulan puasa
Dilarang main sinetron, Deddy Mizwar bakal somasi KPI