KPU Jabar akan catat nama pemilih yang tak datang ke TPS
Langkah ini bertujuan meningkatkan partisipasi pemilih di pelaksanaan pilkada serentak berikutnya.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Barat punya cara sendiri memantau partisipasi warga pada pilkada serentak 9 Desember 2015. KPU membentuk tim ad hoc yang bertugas mencatat pemilih yang tidak hadir di Tempat Pemungutan Suara (TPS) dan tak menggunakan hak pilihnya. Catatan tersebut akan menjadi bahan evaluasi KPU.
"Di daerah tertentu yang tingkat kehadirannya dramatis (rendah) kita akan list dan kita akan catat kemudian kita akan evaluasi apa yang terjadi," kata Ketua Divisi Data Program dan Perencanaan KPU Provinsi Jawa Barat, Ferdiman di Bandung, Selasa (8/12).
-
Apa itu Pilkada Serentak? Pilkada serentak pertama kali dilaksanakan pada tahun 2015. Pesta demokrasi ini melibatkan tingkat provinsi, kabupaten, dan kota.
-
Apa definisi dari Pilkada Serentak? Pilkada Serentak merujuk pada pemilihan kepala daerah yang dilaksanakan secara bersamaan di seluruh wilayah Indonesia, termasuk pemilihan gubernur, bupati, dan wali kota.
-
Kapan Sepur Kluthuk Jaladara diresmikan? Kereta api uap ini diersmikan pada tahun 2009 oleh Menteri Perhubungan saat itu, Jusman Syafi'i Djamal.
-
Kenapa Padi Salibu dilirik Pemprov Jabar? Padi dengan teknologi salibu saat ini tengah dilirik Pemprov Jabar sebagai upaya menjaga ketahanan pangan.
-
Apa komitmen PKB terkait Pilgub Jabar? PKB sudah lama berkomitmen mengambil poros yang berlawanan dengan Ridwan Kamil. Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PKB Syaiful Huda membeberkan bahwa partainya berkomitmen untuk selalu memilih poros yang berlawanan dari Ridwan Kamil.
-
Kenapa Pilkada itu penting? Pilkada artinya singkatan dari Pemilihan Kepala Daerah, adalah salah satu momen krusial dalam sistem demokrasi kita.
Dia menjelaskan, langkahnya mencatat pemilih yang tidak hadir bertujuan meningkatkan partisipasi pemilih di pelaksanaan pilkada serentak berikutnya.
"Intinya jangan ada warga yang ketidakhadirannya ke TPS karena tidak tahu atau karena memang mereka dihambat. Nah ini yang harus kita antisipasi," ucap dia.
Dia mencontohkan pemilihan Gubernur Jawa Barat 2013 di mana tingkat partisipasi di Bekasi hanya 46 persen. "Lebih banyak yang tidak hadir ini ada apa, kalau banyak yang hadir itu normal, saya khawatir informasi tidak sampai atau ada proses lain. Follow up kalau informasi banyak yang tidak hadir kita harus mengevaluasi di daerah tersebut," jelasnya.
Hingga saat ini, persiapan pelaksanaan pilkada serentak di delapan wilayah di Jawa Barat sudah mencapai 99 persen. Mulai dari logistik pilkada yang sudah didistribusikan, alat kelengkapan TPS dan alat screaning yang sudah siap, hingga kesiapan SDM.
Pihaknya yakin dengan sinergisitas bersama pihak terkait, pelaksanaan pilkada di delapan kabupaten dan kota bisa berjalan lancar.
"Dan perlu dicatat hak pilih kita bersifat partisipasi aktif, artinya tidak bisa dipaksa namun kami berharap warga bisa menggunakan hak pilihnya nanti," pungkasnya.
(mdk/noe)