Moeldoko: Saya tidak bisa memahami suasana psikologis Mahfud MD
Moeldoko: Saya tidak bisa memahami suasana psikologis Mahfud MD. Moeldoko menanggapi santai terkait manuver Mahfud yang mengungkap semua skenario penentuan bakal cawapres Jokowi. Menurutnya, di era modernisasi ini apapun bisa disampaikan ke publik menggunakan alat teknologi dan menyebar sangat cepat.
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko enggan menanggapi pernyataan Mahfud MD bahwa Ketua MUI Ma'ruf Amin, Ketua PBNU Said Aqil Siradj dan Ketum PKB Muhaimin Iskandar 'menjegalnya' menjadi cawapres Joko Widodo. Moeldoko beralasan tak mengetahui betul situasi psikologis Mahfud MD saat penentuan nama bakal cawapres tersebut.
"Saya tidak bisa memahami suasana psikologis yang bersangkutan (Mahfud MD)," kata Moeldoko, di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (15/8).
-
Kapan Jokowi mencoblos? Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah melakukan pencoblosan surat suara Pemilu 2024 di TPS 10 RW 02 Kelurahan Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (14/2).
-
Siapa yang Jokowi minta untuk mengisi kekurangan dokter spesialis? Jokowi meminta agar Kementerian Kesehatan (Kemenkes) segera mengisi kekosongan dokter umum dan dokter spesialis di rumah sakit daerah.
-
Kenapa Jokowi meminta Kemenkes segera mengisi kekurangan dokter spesialis? "Tadi Pak Menkes sudah menyampaikan bahwa dokter umum masih kurang 124.000, dokter spesialis masih kurang 29.000. Jumlah yang tidak sedikit. Ini yang harus segera diisi," kata Jokowi dalam Peresmian Peluncuran Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit Pendidikan Penyelenggara Utama di Rumah Sakit Harapan Kita Jakarta, Senin (6/5).
-
Siapa saja yang mendampingi Jokowi? Sebagai informasi, turut mendampingi Presiden dalam kegiatan ini adalah Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi, Gubernur Jambi Al Haris, dan Pj. Bupati Merangin Mukti.
-
Mengapa Prabowo menanggapi singkat keputusan Mahfud Md? "Itu hak politik," kata Prabowo usai menghadiri acara bertajuk 'Trimegah Political and Economic Outlook 2024' di Grand Ballroom, The Ritz-Carlton Pacific Place, Jakarta Selatan, Rabu (31/1).
-
Mengapa Mahfud MD dikabarkan mundur dari Menko Polhukam? Dia menilai, mundurnya Mahfud dari kabinet lantaran ingin fokus berkampanye dan mengikuti kontestasi di Pilpres 2024.
"Aku juga enggak ngerti suasana psikologis saat itu seperti apa. Jadi yang kedua, sangat situasional. Berjalan dengan cepat. Berikutnya, juga dalam suasana agak critical," imbuh Moeldoko.
Moeldoko menanggapi santai terkait manuver Mahfud yang mengungkap semua skenario penentuan bakal cawapres Jokowi. Menurutnya, di era modernisasi ini apapun bisa disampaikan ke publik menggunakan alat teknologi dan menyebar sangat cepat.
"Itulah kondisi yang terjadi di Indonesia. Semua serba terbuka, semua serba bisa diakses dari berbagai situasi. Mungkin kalau dulu terlalu sulit, tapi sekarang menjadi situasi yang wajar sepertinya," kata dia.
Moeldoko mengatakan, sosok bakal cawapres yang akhirnya mendampingi Jokowi di Pilpres 2019, Ma'ruf Amin, sangat bijak. Mantan anggota Dewan Pertimbangan Presiden tersebut dianggap sebagai guru sekaligus orang tua oleh Moeldoko.
"Saya tempatkan beliau sebagai guru, orang tua yang baik, bijak," ujarnya.
Sebelumnya, Mahfud MD membeberkan proses dirinya batal menjadi bakal calon Wakil Presiden Jokowi untuk Pilpres 2019. Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) itu bercerita dirinya batal menjadi cawapres diwarnai dengan ancaman bahwa NU tidak bertanggung jawab apabila bukan kader NU yang menjadi cawapres Jokowi.
Mahfud bercerita informasi hal ini didapat oleh Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar (Cak Imin) saat keduanya melakukan pertemuan.
Saat bertemu dengan Cak Imin, Mahfud diberi tahu justru Rais Aam PBNU KH Ma'ruf Amin yang menyampaikan ancaman jika NU bakal 'lepas tangan' andai kader NU tak menjadi cawapres Jokowi.
"Bagaimana saya tahu kiai Ma'ruf Amin? Muhaimin yang bilang ke saya," kata Mahfud dalam acara Indonesia Lawyer Club (ILC) yang disiarkan secara langsung oleh TV One, Selasa (15/8).
"Terus saya tanya gimana main ancam-ancam? 'Itu yang nyuruh kiai Ma'ruf'," kata Mahfud menceritakan pernyataan Cak Imin.
Setelah itu, Mahfud bercerita satu hari sebelum pengumuman cawapres oleh Jokowi, terjadi pertemuan antara Ketua Umum PBNU Said Aqil Siroj, Ma'ruf Amin dan Cak Imin di Kantor PBNU. Pertemuan itu membahas cawapres.
Pertemuan digelar usai ketiganya dipanggil secara terpisah ke Istana oleh Jokowi yang meminta masukan sosok cawapres. Mereka, kata Mahfud, marah karena ketiganya tidak disinggung sebagai 'calon' oleh Jokowi. Sebab, saat dipanggil, Jokowi tak menyebut satu pun dari mereka bertiga sebagai 'calon'.
"Tiga orang ini berkesimpulan bahwa mereka bukan calonnya karena waktu dipanggil tak disebut 'calon'. Lalu mereka sepertinya marah membahas," ujarnya.
Menurut Mahfud, dari sinilah 'ancaman' itu keluar. Ancaman bahwa NU tidak bertanggungjawab secara moral terhadap pemerintahan jika bukan kader NU yang menjadi cawapres.
"Kemudian Kiai Ma'ruf 'Kalau begitu kita nyatakan kita tak bertanggungjawab secara moral atas pemerintahan ini kalau bukan kader NU yang diambil. Ini kata Muhaimin," ujar Mahfud.
Baca juga:
Moeldoko sebut revisi perpres pencegahan korupsi beri jaminan ke investor
Mendagri hingga Kepala Staf Kepresidenan hadiri rapat Timnas Pencegahan Korupsi
Moeldoko sebut Presiden Jokowi sudah kantongi pengganti Syafruddin
2 Kandidat kuat cawapres Prabowo dan Jokowi, diumumkan last minute?
Menebak cawapres Prabowo berinisial A dan Jokowi berinisal M
Tak hanya buat ibadah, masjid harus jadi pusat pemberdayaan warga
Jokowi dinilai butuh cawapres militer yang paham keamanan negara dan pertanian