Sindiran-sindiran pedas PPP buat Koalisi Merah Putih
Menyokong Prabowo pada pemilihan presiden, namun mereka justru tak dapat jatah apa-apa di DPR/MPR.
Partai Persatuan Pembangunan (PPP) meradang dengan Koalisi Merah Putih (KMP). Menyokong Prabowo pada pemilihan presiden, namun mereka justru tak dapat jatah apa-apa di DPR/MPR.
Setelah tak dapat tempat di KMP, PPP pun mulai ancang-ancang menyeberang ke Koalisi Indonesia Hebat (KIH). Bahkan, satu nama dari PPP yaitu Hasrul Azwar sudah dimasukkan dalam paket yang akan diajukan oleh KIH sebagai calon pimpinan MPR.
Situasi ini langsung disikapi para elite Koalisi Merah Putih. Mereka pun langsung menggelar pertemuan tertutup.
"Tentu para dewa masih rapat di Hotel Mulia. Tanyakan saja, atau kalian tanyakan ke PKB," kata Ketua DPP Gerindra Desmond Junaidi Mahesa.
Berikut sindiran pedas PPP ke KMP:
-
Apa yang dibahas dalam rapat pimpinan sementara DPRD Provinsi DKI Jakarta? "Pembahasan dan penetapan usulan nama Calon Penjabat Gubernur DKI Jakarta dari masing-masing Partai Politik DPRD Provinsi DKI Jakarta," demikian informasi tersebut.
-
Bagaimana TKN Prabowo-Gibran menanggapi putusan DKPP? Meski begitu, dia menyampaikan TKN Prabowo-Gibran menghormati keputusan DKPP. Namun, kata dia keputusan tersebut tidak bersifat final.
-
Kenapa RPP itu penting? RPP memberikan panduan yang jelas bagi guru tentang apa yang harus diajarkan, bagaimana itu akan diajarkan, dan apa yang diharapkan dicapai oleh siswa. Hal ini membantu guru untuk menyusun dan menyampaikan materi pembelajaran dengan cara yang terstruktur dan terorganisir.
-
Kenapa PPP mendukung Khofifah-Emil Dardak? Atas pertimbangan baik masukan dari para tokoh, habaib, dan juga usulan DPD PPP yang telah melakukan rapat dan telah lakukan komunikasi politik dengan Ibu Khofifah dan Pak Emil, maka memutuskan PPP untuk mendukung Ibu Khofifah dan Bapak Emil Dardak untuk melanjutkan kerjanya di Jatim,” kata Mardiono dalam sambutannya.
-
Kenapa PPP mengajukan gugatan ke MK? Wakil Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Amir Uskara meminta agar tidak ada persepsi partai berlambang kabah tidak lolos Parlementary Threshold (PT) 4 persen. PPP akan mengajukan gugatan hasil Rekapitulasi Pemilu 2024 ke Mahkamah Konstitusi (MK). "Kalau kita sih belum punya cerita PPP enggak lolos. Jadi kalau ada yang mimpi PPP tidak lolos, ya biarkanlah," ujarnya di Kantor Gubernur Sulsel, Kamis (21/3).
-
Apa yang menjadi gebrakan Mentan yang dipuji oleh Ketua MPR? "Saya mengapresiasi langkah-langkah yang sudah dilakukan oleh Pak Mentan dalam mengatasi berbagai persoalan yang menyangkut ketahanan pangan seperti mengantisipasi potensi bencana yang akan terjadi di beberapa waktu ke depan, termasuk ancaman El Nino, yang kalau kita tidak waspadai dan kita tidak mempersiapkan diri, maka kita akan dihadapkan pada defisit pangan," ujar Bamsoet dalam pertemuannya bersama Mentan di Kementan Jakarta, Senin, (1/4).
PPP tuding kursi pimpinan MPR diserobot PKS
Wakil Sekjen PPP Syaifullah Tamliha kesal dengan sejumlah partai yang tergabung dalam Koalisi Merah Putih (KMP) terutama PKS. Gara-gara PKS, PPP tidak dapat jatah kursi pimpinan MPR dalam paket yang diajukan KMP.
"Riwayatnya ketika itu PPP enggak kompak kemudian itu diberikan kepada PKS," kata Syaifullah saat dikonfirmasi di gedung MPR/DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (7/10).
Syaifullah kali ini ingin meminta kembali hak yang dimiliki partai berlambang Kabah itu. Sebab, saat ini partainya tengah berjalan harmonis dan lebih baik dari sebelumnya.
"Nah sekarang kan PPP sedang kompak jadi wajar kita meminta itu kembali," tegasnya.
Merasa tak digubris oleh kubu Prabowo tersebut, Syaifullah meminta kepada PKS agar sadar diri. "Sampai sekarang PKS tidak mengembalikan itu kepada PPP," tandasnya.
PPP ancam loncat ke koalisi Jokowi
Partai Persatuan Pembangunan (PPP) gerah tak masuk dalam paket pimpinan MPR oleh Koalisi Merah Putih. Partai berlambang Kabah itu pun berencana loncat ke kubu Jokowi.
Waketum PPP Suharso Monoarfa menyatakan, PPP saat ini sedang dalam proses keluar dari Koalisi Merah Putih. Sebab, koalisi Prabowo itu tak memasukan PPP dalam paket pimpinan MPR.
"Kita dalam proses sudah tidak dalam KMP, karena KMP sudah memutuskan PPP tidak dalam paket," kata Suharso di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (7/10).
Dia menegaskan tak akan bergabung kembali dengan Koalisi Merah Putih. Meskipun PPP akhirnya diberi posisi pimpinan MPR.
"Waktunya sudah lewat. Kita gak mungkin dibuat seperti anak kecil," kata Suharso.
Selain pertemuan di dua tempat itu, kabarnya para elite Koalisi Merah Putih lainnya juga menggelar pertemuan di Hotel Mulya.
PPP merasa kehormatannya diinjak-injak
Wakil Ketua Umum PPP Suharso Manoarfa menegaskan, PPP akan memperjuangkan hak yang memang layak didapatkan partai berlambang Kabah tersebut. Hal ini terkait dengan tidak tercantumnya nama kader PPP untuk duduk di kursi pimpinan MPR.
"Yang kita perjuangan kehormatan partai, salah satu wujud dari itu adalah bahwa kita mengapa tidak. Mesti memenangkan salah satu pimpinan di MPR," kata Suharso di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (7/10).
Suharso menegaskan, PPP sudah mengalah dalam pemilihan pimpinan DPR dengan merelakan diri tidak tercantum dalam paket pimpinan DPR. Meski demikian, PPP tetap berkomitmen untuk mendukung Koalisi Merah Putih secara solid.
Belajar dari hal itu, Suharso mengatakan, PPP akan memperjuangkan sendiri hak kursinya di MPR setelah KMP kembali tidak mencantumkan PPP untuk masuk dalam paket pimpinan MPR.
"Karena kita sudah berdarah-darah di DPD, sekarang harus memperjuangkan diri sendiri. Sekarang bersahabat untuk menghitung diri sendiri bagaimana PPP mampu dan bisa memenangkan. PPP bisa mendapatkan kursi di MPR," tegas Suharso.
PPP tegaskan tak bisa diperlakukan semena-mena
Wakil Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa merasa sudah saatnya keluar dari Koalisi Merah Putih. Hal ini dikarenakan, pihaknya tak mendapatkan jatah kursi pimpinan MPR dalam paket pemilihan pimpinan MPR. Sebelumnya, PPP pun tak mendapat jatah pimpinan DPR.
Suharso mengatakan, pihaknya menghormati jika KMP tidak memasukkan nama PPP dalam paket pimpinan MPR. Oleh sebab itu, dia juga meminta agar KMP menghormati sikap PPP yang jika nantinya keluar dari koalisi kubu Prabowo itu.
"Kita enggak bisa diperlakukan seperti itu, jangan setelah lakukan (tak masukan PPP) itu kita hormati saja putusan KMP, kalau KMP berubah waktunya sudah lewat," ujar Suharso di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (7/6).
Menurut dia, sudah terlambat jika akhirnya nanti KMP memberikan kursi pimpinan MPR. Pihaknya juga akan memutuskan bahwa PPP keluar dari KMP setelah rapat fraksi sore ini.
"Kita dalam proses sudah tidak dalam KMP karena KMP sudah memutuskan PPP tidak dalam paket," imbuhnya.
Suharso juga mengaku tak masalah jika nanti tidak menduduki alat kelengkapan dewan seperti yang dijanjikan KMP. Akan tetapi dia yakin bakal mendapatkan posisi itu setelah gabung ke kubu Jokowi.
"Kita bisa hitung lagi, berjuang lagi," terang dia.