Viral Warga Madura Marah Tak Dapat Undangan Mencoblos dan Surat Suara Tercoblos, Ini Kata KPU
Viral video merekam kemarahan warga di daerah Sampang, Madura, Jawa Timur karena diduga terjadi kecurangan Pemilu 2024.
Ketua KPU Hasyim meluruskan fakta sebenarnya dari kejadian itu
Viral Warga Madura Marah Tak Dapat Undangan Mencoblos dan Surat Suara Tercoblos, Ini Kata KPU
Viral video merekam kemarahan warga di daerah Sampang, Madura, Jawa Timur karena diduga terjadi kecurangan Pemilu 2024. Dalam video diunggah @Vhariadim, kecurangan terjadi karena surat suara sudah tercoblos sendiri oleh diduga petugas KPPS.
- Viral Video Kereta Api Terobos Kobaran Api di Karawang, Begini Kata KAI
- Viral Prajurit TNI Tendang Kepala Warga yang Terduduk di Jalan Deli Serdang Sumut, Ini Respons Kapendam
- Viral Perempuan Tak Terima Mobilnya Digembok Dishub di Makassar, Ujungnya Tilang dan Minta Maaf
- Kapolri Buka Suara soal Viral Warga Sampang Madura Protes Surat Suara Dicoblos KPPS
"info: MADURA gunungkesan SAMPANG kisruh bos..!! surat Undangan tidak dibagikan warga diberi uang 100ribuan dan surat suara dicoblos sendiri oleh KPPS," tulis akun itu dikutip merdeka.com.
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Hasyim Asy’ari menyampaikan kejadian itu terjadi di TPS 21 Desa Gunung Kesan, Karang Penang, Sampang, Madura. Hasyim menegaskan, video tersebut hoaks dan hanya kesalahpahaman.
"Beredar di WA group/medsos sekitar pukul 22.00 WIB Selasa (13/02). Setelah ditelusuri dan didalami, kami jelaskan bahwa itu narasi hoaks dan hanya kesalahpahaman semata,”
kata Hasyim dalam keteranganya, Rabu (14/2).
merdeka.com
Hasyim meluruskan fakta sebenarnya dari kejadian itu adalah salah paham. Dia menjelaskan, keributan bermula saat beberapa orang mendatangi KPPS yang sedang mendirikan TPS pukul 20.00 WIB.
"Mereka menduga surat suara sudah dicoblos. Sekalipun KPPS sudah menjelaskan aktivitasnya mendirikan TPS, bukan coblos surat suara. Akan tetapi penjelasan itu dihiraukan," tuturnya.
"Orang-orang tersebut lalu membawa perlengkapan pemungutan suara berupa bilik suara sebanyak 4 buah. Selain itu, mereka juga membawa 3 orang KPPS," tambah dia.
Dia mengatakan, mereka yang membawa kotak bilik suara dan KPPS dengan alasan keamanan pada hari Selasa (13/2). Kotak suara dan anggota KPPS baru digeser ke TPS sebelum jam pelaksanaan rapat pemungutan suara, Rabu (14/2) pagi.
"Setelah dimediasi, akhirnya bilik suara dan KPPS dilepaskan. Beberapa saat setelah dilepas. KPPS langsung melanjutkan pendirian TPS yang tertunda, memastikan keamanan dan keutuhan kotak suara serta bersiap melaksanakan pemungutan suara sesuai jadwal," tuturnya.
merdeka.com
Hasyim menyayangkan kesalahpahaman ini menghambat proses tahapan pemilu. Dia pun mengimbau kepada masyarakat untuk tetap menjaga kondusifitas di daerah masing-masing.
"KPU Sampang mengecam tindakan kekerasan verbal tersebut. Tindakannya tidak hanya menghambat tahapan Pemilu. Tapi juga menyisakan trauma psikis bagi korban," tuturnya.