10 Kondisi Kesehatan yang Sering Salah Disangka Sebagai Serangan Anxiety
Sejumlah kondisi kesehatan kerap disangka sebagai anxiety karena gejalanya yang serupa.
Ketika merasakan gejala-gejala seperti jantung berdebar, sesak napas, kelelahan, atau pusing, banyak orang langsung berpikir bahwa mereka mengalami serangan kecemasan. Namun, kenyataannya adalah bahwa gejala-gejala ini dapat disebabkan oleh berbagai kondisi medis yang berbeda, yang sering kali disalahpahami sebagai gangguan kecemasan.
Salah diagnosis ini bisa berakibat fatal, karena penanganan yang salah dapat memperburuk kondisi pasien. Dilansir dari Healthline, berikut adalah 10 kondisi kesehatan yang sering salah disangka sebagai serangan anxiety:
-
Kapan rasa takut berlebihan menjadi gejala dari masalah kesehatan mental? Ketakutan juga bisa menjadi gejala dari beberapa kondisi kesehatan mental termasuk gangguan panik, gangguan kecemasan sosial, fobia, dan gangguan stres pasca-trauma (PTSD).
-
Apa itu anxiety? Anxiety atau kecemasan adalah respons emosional yang biasa dialami oleh semua orang. Anxiety adalah reaksi alami terhadap stres dan situasi yang menantang.
-
Bagaimana anxiety bisa muncul? Hal tersebut merupakan bagian dari respons "fight or flight" tubuh, ketika otak melepaskan hormon stres seperti kortisol dan adrenalin, sehingga mempersiapkan tubuh untuk merespons bahaya yang dirasakan.
-
Bagaimana cara menjaga kesehatan mental agar terhindar dari masalah? Berikut ini adalah beberapa langkah sederhana yang dapat Anda lakukan: Tetap Aktif secara Fisik Jaga Pola Makan yang Seimbang Konsumsi makanan seimbang yang kaya akan vitamin, mineral, dan nutrisi penting lainnya. Hindari konsumsi makanan yang berlebihan atau tidak sehat, karena pola makan yang buruk dapat memengaruhi suasana hati dan kesejahteraan secara keseluruhan. Kelola Stres dengan Baik Stres adalah bagian dari kehidupan, tetapi jika tidak dikelola dengan baik, dapat berdampak negatif pada kesehatan mental. Cari cara-cara untuk mengelola stres, seperti meditasi, pernapasan dalam, atau aktivitas yang Anda nikmati. Menyediakan waktu untuk diri sendiri dan beristirahat juga penting untuk mengurangi tingkat stres. Pertahankan Hubungan Sosial Lakukan Kegiatan yang Anda Sukai Istirahat dan Tidur Cukup Jangan Terlalu Keras pada Diri Sendiri Hindari Penggunaan Zat Adiktif Cari Bantuan jika Diperlukan Ingatlah bahwa menjaga kesehatan mental adalah perjalanan yang berkelanjutan. Melalui langkah-langkah sederhana ini, Anda bisa membantu mencegah masalah kesehatan mental dan menjalani kehidupan yang lebih seimbang dan bahagia.
-
Apa masalah kesehatan mental yang dihadapi oleh sebagian besar penduduk Indonesia? Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, menunjukkan lebih dari 19 juta penduduk berusia di atas 15 tahun mengalami gangguan mental emosional. Sementara itu, diketahui juga bahwa lebih dari 12 juta penduduk berusia lebih dari 15 tahun mengalami depresi.
-
Gimana cara menjaga kesehatan mental? Untuk menjaga kesehatan mental sehari-hari, dibutuhkan komitmen untuk menerapkan kebiasaan baik dalam hidup. Mulai dari olahraga, konsumsi makanan sehat, kelola kebutuhan tidur, hingga praktikkan rasa syukur.
1. Postural Orthostatic Tachycardia Syndrome (POTS)
POTS ditandai dengan peningkatan detak jantung yang berlebihan saat seseorang bergerak dari posisi berbaring ke berdiri. Gejala seperti pusing, palpitasi, dan kelelahan sering kali disalahartikan sebagai serangan kecemasan. Yang membedakan POTS adalah gejala yang dipicu oleh perubahan posisi dan sering disertai dengan episode pingsan atau hampir pingsan. Tes tilt table bisa membantu mendiagnosis POTS secara lebih tepat.
2. Inappropriate Sinus Tachycardia (IST)
IST terjadi ketika detak jantung meningkat tanpa penyebab yang jelas, menghasilkan sensasi detak jantung yang cepat dan palpitasi. Gejala ini mirip dengan serangan kecemasan, namun IST melibatkan detak jantung yang tetap tinggi meskipun dalam kondisi istirahat. Pemantauan dengan Holter atau EKG bisa membantu membedakan IST dari takikardia yang disebabkan oleh kecemasan.
3. Endometriosis
Endometriosis adalah kondisi di mana jaringan yang mirip dengan lapisan dalam rahim tumbuh di luar rahim, menyebabkan rasa sakit yang parah dan masalah kesuburan. Rasa sakit kronis dan kelelahan yang terkait dengan endometriosis sering kali meningkatkan tingkat stres, yang dapat menyerupai gejala kecemasan. Namun, gejala endometriosis biasanya terkait dengan siklus menstruasi dan termasuk nyeri panggul yang parah, menstruasi berat, serta nyeri saat berhubungan intim.
4. Polycystic Ovary Syndrome (PCOS)
PCOS adalah gangguan hormonal yang menyebabkan ovarium membesar dengan kista kecil di tepinya. Ketidakseimbangan hormon pada PCOS bisa memicu perubahan suasana hati, kelelahan, dan iritabilitas, yang juga merupakan gejala umum dari gangguan kecemasan. Ciri khas PCOS adalah tingginya kadar testosteron yang dapat diukur melalui tes darah, serta gejala seperti siklus menstruasi yang tidak teratur, pertumbuhan rambut yang berlebihan, jerawat, dan kenaikan berat badan.
5. Inflammatory Bowel Disease (IBD)
IBD mencakup berbagai kondisi yang melibatkan peradangan kronis pada saluran pencernaan, termasuk penyakit Crohn dan kolitis ulseratif. Gejala seperti sakit perut, kram, dan kelelahan dapat menyebabkan stres yang signifikan dan sering disalahartikan sebagai kecemasan. Namun, gejala IBD biasanya mencakup diare kronis, darah dalam tinja, dan penurunan berat badan.
6. Hipertiroidisme
Hipertiroidisme, atau kelenjar tiroid yang terlalu aktif, terjadi ketika kelenjar tiroid menghasilkan terlalu banyak hormon tiroid, mempercepat metabolisme tubuh. Gejala seperti detak jantung yang cepat, gugup, dan berkeringat sering disalahartikan sebagai kecemasan. Namun, hipertiroidisme sering kali disertai dengan tremor, penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan, intoleransi terhadap panas, dan pembesaran kelenjar tiroid. Tes darah untuk mengukur kadar hormon tiroid sangat penting untuk diagnosis yang tepat.
7. Insufisiensi Adrenal
Insufisiensi adrenal, termasuk penyakit Addison, terjadi ketika kelenjar adrenal tidak menghasilkan cukup hormon, terutama kortisol. Gejala seperti kelelahan, kelemahan otot, dan tekanan darah rendah bisa menyerupai gejala kecemasan dan serangan panik. Insufisiensi adrenal juga dapat menyebabkan keinginan akan garam, penurunan berat badan, dan hiperpigmentasi atau penggelapan kulit.
8. Ankylosing Spondylitis (AS)
AS, atau penyakit Bechterew, adalah jenis arthritis yang terutama mempengaruhi tulang belakang, menyebabkan nyeri kronis dan kekakuan. Rasa sakit dan kelelahan yang kronis ini bisa menyebabkan kecemasan dan stres. Namun, gejala AS biasanya mencakup nyeri punggung yang membaik dengan olahraga tetapi memburuk dengan istirahat.
9. Penyakit Lyme
Penyakit Lyme adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Borrelia burgdorferi yang ditularkan melalui gigitan kutu. Penyakit Lyme bisa semakin parah jika tidak ditangani dengan baik. Gejala seperti kelelahan, sakit kepala, dan kesulitan kognitif sering disalahartikan sebagai kecemasan atau depresi. Ciri khas penyakit Lyme termasuk ruam berbentuk target, nyeri sendi, dan gejala mirip flu.
10. Fibromyalgia
Fibromyalgia adalah kondisi kronis yang ditandai dengan nyeri muskuloskeletal yang meluas, kelelahan, dan titik-titik nyeri tertentu pada tubuh. Kelelahan dan rasa sakit kronis yang terkait dengan fibromyalgia dapat menyebabkan stres dan kecemasan yang signifikan. Namun, fibromyalgia sering kali mempengaruhi titik-titik tender tertentu pada tubuh, serta menyebabkan gangguan tidur dan kesulitan kognitif.
Jika Anda telah didiagnosis dengan gangguan kecemasan tetapi merasa ada kondisi lain yang mungkin mendasari gejala Anda, sebaiknya pertimbangkan untuk mencari opini kedua dari dokter lain. Diagnosis yang tepat sangat penting untuk mendapatkan penanganan yang benar dan meningkatkan kualitas hidup Anda. Diagnosis yang tepat adalah langkah pertama menuju perbaikan kesehatan Anda.