7 Cara Menghadapi Anak Susah Makan atau Picky Eater Menurut Ahli Nutrisi
Terjadinya pilih-pilih makanan atau picky eater pada anak bisa dihadapi dengan sejumlah cara berikut:
Terjadinya pilih-pilih makanan atau picky eater pada anak bisa dihadapi dengan sejumlah cara berikut:
-
Apa saja dampak jangka panjang dari anak picky eater? Kekurangan gizi yang dialami anak picky eater dapat berdampak jangka panjang. Salah satu kondisi yang sering dialami oleh anak dengan pola makan terbatas adalah anemia, yang disebabkan oleh defisiensi zat besi. Selain itu, kekurangan gizi selama masa kanak-kanak dapat memengaruhi perkembangan otak, pertumbuhan fisik, serta daya tahan tubuh anak terhadap penyakit.
-
Bagaimana cara mengatasi masalah anak picky eater? Jika anak sudah terbiasa dengan pola makan yang terbatas, tidak ada kata terlambat untuk memperbaikinya. Salah satu cara yang disarankan oleh dr. Fitria adalah dengan mencampurkan makanan yang disukai anak dengan jenis makanan yang mengandung nutrisi penting. Misalnya, jika anak menyukai makanan manis, orang tua bisa mencampurkan buah-buahan yang kaya serat dan vitamin ke dalam makanan yang disukai anak.
-
Apa dampak buruk dari kebiasaan picky eater pada tumbuh kembang anak? Picky eater atau kebiasaan anak memilih-milih makanan dapat memberikan sejumlah dampak buruk pada tumbuh kembangnya.
-
Mengapa anak picky eater berisiko mengalami kekurangan gizi? Anak yang hanya mau mengonsumsi makanan tertentu berisiko mengalami kekurangan gizi. "Risikonya adalah kekurangan zat gizi baik makro atau mikro tertentu yang berakibat pada kurang gizi bahkan stunting jika dibiarkan terlalu lama," kata Fitria.
-
Bagaimana cara mengatasi bayi yang picky eater? Saat bayi tidak merasa sehat, seperti ketika sedang tumbuh gigi, makanan yang familiar bisa memberikan kenyamanan," jelas Ward. Bayi mungkin belum siap untuk mencoba makanan baru, namun pastikan Anda tetap menawarkan makanan sehat.
-
Mengapa anak-anak bisa menjadi picky eater? Kebiasaan ini sering kali disebabkan oleh kurangnya eksplorasi pada makanan, adanya masalah pada kemampuan makan (oromotor) anak, atau gangguan sensorik lainnya.
7 Cara Menghadapi Anak Susah Makan atau Picky Eater Menurut Ahli Nutrisi
Memiliki anak yang "picky eater" atau pemilih makanan memang bisa menjadi tantangan bagi orang tua. Anak-anak dengan kebiasaan ini seringkali menolak untuk mencoba makanan baru dan hanya mau makan jenis makanan tertentu, sehingga memicu kekhawatiran tentang kecukupan gizi mereka.
Menurut Nutrisionis Rawat Inap Anak dari RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM) Kiara Jakarta, Ariek Ratnawati, S.Gz, "picky eater" masih tergolong normal bila anak masih dapat memakan lebih dari 15 jenis makanan dan mau makan bersama keluarga. Hal ini memungkinkan orang tua untuk memperkenalkan makanan baru secara bertahap.
Penanganan yang tepat terhadap anak yang pilih-pilih makanan, sangat penting untuk mengembangkan sikap positif pada makanan. Dilansir dari Antara, berikut sejumlah cara yang bisa dilakukan oleh orangtua untuk menghadapi anak 'picky eater':
- Anak Miliki Sejumlah Alergi Makanan, Begini Cara Siasati Kebutuhan Nutrisinya
- Kebiasaan Pilih-pilih Makanan atau Picky Eater Bisa Berdampak Buruk pada Tumbuh Kembang Anak
- Masalah Picky Eater pada Anak Bisa Disebabkan oleh Adanya Masalah Sensorik Hingga Penyakit
- 7 Cara Mengatasi Anak yang Pilih-pilih Makanan dan Membuatnya Makan Lebih Sehat
Cari Tahu Penyebabnya
Langkah pertama adalah mencari tahu penyebab anak menjadi picky eater. Konsultasikan dengan dokter anak bila ada indikasi medis, atau dengan ahli gizi anak atau terapis makan bila ada gangguan gizi atau oromotor.
“Cari tahu dahulu penyebabnya dengan berkonsultasi bersama dokter spesialis anak bila terkait penyakit atau dietisien anak atau terapis makan bila ada gangguan gizi atau oromotor,” ujar dia.
Kembangkan Kemampuan Sensorik
Latih anak mengembangkan kemampuan sensoriknya, terutama bila mereka memiliki masalah dengan tekstur, rasa, atau bau makanan. Berikan mereka kesempatan untuk merasakan berbagai tekstur makanan, seperti sayuran, buah, rumput, bunga, air, jeli, dan agar-agar.
Ciptakan Suasana Makan yang Menyenangkan
Buatlah waktu makan menjadi momen yang menyenangkan. Bernyanyilah bersama, ajak anak mengobrol, dan gunakan kata-kata positif yang mudah dimengerti. Hindari memaksakan anak untuk mencoba makanan baru.
Terapkan Aturan Makan yang Konsisten
Tetapkan aturan makan yang konsisten dan terapkan dengan disiplin. Libatkan semua anggota keluarga, termasuk suami, kakek, dan nenek, untuk membantu menerapkan aturan ini.
“Ini perlu penerapan feeding rules (aturan makan) yang konsisten, butuh kerja sama dengan orang rumah baik dengan suami, kakek atau nenek,” kata Ariek.
Lakukan Food Chaining Bertahap
Lakukan food chaining bertahap untuk mengubah karakteristik makanan. Contohnya, ubah nasi menjadi kentang yang dibentuk bola-bola atau diolah menjadi perkedel kentang.
Libatkan Anak dalam Memilih Makanan
Minta bantuan anak secara langsung dalam memilih makanan, terutama bila mereka sudah mampu berkomunikasi. Hal ini membantu mereka memilih makanan yang sesuai dengan selera dan kebutuhan gizi mereka.
Bangun Kerjasama dan Komunikasi
Ciptakan suasana makan yang menyenangkan dengan membangun kerjasama dan komunikasi yang baik antara orang tua dan anak. Interaksi yang positif dapat membantu anak merasa nyaman dan lebih terbuka untuk mencoba makanan baru.
“Mengeksplor makanan serta membangun kerja sama dan komunikasi, interaksi dengan orang tua dapat membantu menimbulkan suasana yang menyenangkan sehingga dapat menjadi solusi mengatasi atau mencegah anak susah makan,” ucap Ariek.