8 Kebiasaan Sepele yang Membuat Berat Badan Meningkat Drastis
Menjaga berat badan ideal tidak hanya melibatkan pola makan sehat dan olahraga, tetapi juga menghindari kebiasaan sepele yang dapat membuat berat badan naik.
Menerapkan pola makan sehat dan rutin berolahraga memang dapat membantu menurunkan berat badan. Namun, seringkali terdapat kebiasaan-kebiasaan kecil yang dapat membuat berat badan kembali melonjak dengan cepat.
8 Kebiasaan Sepele yang Membuat Berat Badan Meningkat Drastis
Oleh karena itu, penting bagi setiap orang untuk mengidentifikasi dan menghindari kebiasaan buruk ini guna mengurangi risiko bertambahnya berat badan.
Berikut ini beberapa kebiasaan sepele yang perlu dihindari, sebagaimana disarankan oleh ahli nutrisi dari WebMD.
-
Apa saja bahaya makan junk food? Konsumsi junk food secara berlebihan telah dikaitkan dengan berbagai penyakit kronis yang tidak hanya mempengaruhi kualitas hidup, tetapi juga dapat mempersingkat usia.
-
Apa yang terjadi kalau sering melewatkan waktu makan? Kebiasaan telat makan yang sering dilakukan ini bisa menimbulkan rasa kaku dan pegal di area sekitar kepala hingga pundak.
-
Kenapa kebiasaan pagi seperti tidur terlalu lama bisa bikin berat badan naik? Tidur yang tidak cukup atau berlebihan bisa mengganggu hormon kortisol yang berpengaruh pada nafsu makan dan metabolisme tubuh.
-
Kenapa tidur setelah makan bisa membuat berat badan naik? Secara umum, tidur setelah makan tidak langsung menyebabkan seseorang menjadi gemuk. Kenaikan berat badan terjadi ketika jumlah kalori yang dikonsumsi melebihi jumlah kalori yang dibakar oleh tubuh. Namun, ada beberapa faktor yang menjelaskan mengapa tidur segera setelah makan bisa berkontribusi pada penambahan berat badan: 1. Penurunan Aktivitas FisikTidur adalah aktivitas yang membutuhkan sedikit energi. Setelah makan, tubuh biasanya memerlukan energi untuk mencerna makanan. Jika Anda tidur segera setelah makan, tubuh tidak memiliki kesempatan untuk membakar kalori tambahan yang baru saja dikonsumsi, sehingga kalori tersebut akan disimpan sebagai lemak.
-
Kenapa kita harus menghindari melewatkan waktu makan, terutama sarapan, saat ingin menurunkan berat badan? Hindari melewatkan waktu makan, terutama sarapan, karena ini dapat memengaruhi keberhasilan penurunan berat badan. Makan secara teratur juga membantu mengontrol nafsu makan dan memudahkan dalam menghitung jumlah kalori yang masuk.
-
Mengapa makan junk food dapat membuat orang menjadi kecanduan? Faktanya, junk food merangsang sistem reward di otak dengan cara yang sama seperti obat-obatan adiktif seperti kokain. Bagi orang yang rentan, makan junk food dapat menyebabkan kecanduan berat, yang hampir mirip dengan kecanduan narkoba.
1. Melewatkan Sarapan
Melewatkan sarapan adalah kesalahan besar yang dapat mempengaruhi metabolisme dan membuat kita cenderung mengonsumsi lebih banyak kalori selama hari.
Sarapan terbaik adalah dengan memilih makanan berkarbohidrat kompleks, seperti sereal gandum utuh, yang dapat memberikan energi tahan lama.
2. Mengolesi Sandwich dengan Mayo
Mengganti mayones dengan varian rendah lemak atau bebas lemak pada sandwich dapat membantu mengurangi asupan kalori dengan mudah. Tambahan sayuran renyah juga dapat menambah rasa dan nutrisi pada sandwich tanpa menambah berat badan.
3. Santap Junk Food
Junk food sering menjadi pilihan mudah saat merasa lapar, terutama saat sedang bekerja atau berada di luar rumah.
Namun, kita dapat menggantinya dengan opsi yang lebih sehat, seperti membuat sandwich sendiri di rumah dengan isi telur. Dengan cara ini, kita dapat mengontrol kandungan nutrisi dalam makanan yang kita konsumsi.
- Atasi Kecemasan Berlebih dengan Olahraga dan Pola Makan Sehat demi Kesehatan Jiwa
- 5 Kebiasaan di Malam Hari yang Bisa Buat Berat Badan Turun Banyak
- 5 Kebiasaan Sehari-hari yang Tanpa Disadari Menaikkan Berat Badan dengan Cepat
- 10 Kebiasaan Makan Sehat dari Berbagai Penjuru Dunia, Bisa Dipraktekkan di Rumah
Kebiasaan makan camilan setelah makan malam seringkali dilakukan tanpa perasaan bersalah. Namun, ahli nutrisi menyarankan untuk menghentikan kebiasaan ini.
4. Makan Camilan Setelah Makan Malam
Zelman menekankan pentingnya berhenti makan setelah makan malam dan memberikan saran untuk menggantinya dengan minuman seperti teh hangat tanpa gula atau pilihan non-kalori lainnya. Hal ini dapat membantu menghindari konsumsi kalori berlebih setelah jam makan malam.
5. Asal Tenggak Minuman
Minuman seperti bir, alkohol, anggur, minuman kemasan, kopi aren, dan boba memang enak, tetapi mereka juga tinggi kalori.
Lebih baik memilih minuman rendah kalori, seperti air putih, untuk menjaga asupan kalori harian tetap terkendali.
6. Makan Sambil Nonton TV
Makan sambil menonton TV atau menggunakan ponsel adalah kebiasaan yang sering kali membuat kita kehilangan kendali terhadap asupan makanan.
Kathleen Zelman, ahli nutrisi, mengingatkan bahwa ketika kita sibuk dengan tayangan, kita cenderung tidak menyadari jumlah atau jenis makanan yang kita konsumsi."Sekantong besar keripik bisa lenyap dengan cepat saat dikonsumsi sambil menonton TV," kata Zelman.
Oleh karena itu, sebaiknya kita fokus pada makanan dan hindari distraksi seperti TV saat makan.
7. Belanja Makanan Saat Lapar
Belanja makanan saat kelaparan dapat menjadi jebakan yang menggiurkan. Saat kelaparan, kecenderungan untuk membeli berbagai macam makanan yang terlihat lezat menjadi tinggi.
Untuk menghindari ini, disarankan untuk berbelanja dengan perut kenyang dan membuat daftar belanjaan sebelum pergi ke toko.
Hal ini dapat membantu mengontrol impuls belanja dan memastikan kita hanya membeli barang yang benar-benar diperlukan.
8. Kurang Tidur
Penelitian menunjukkan bahwa kurang tidur dapat memengaruhi sekresi hormon kortisol, yang mengatur nafsu makan.
Hal ini dapat membuat seseorang merasa lapar meskipun sudah makan cukup. Selain itu, kurang tidur juga meningkatkan penyimpanan lemak dalam tubuh.
Oleh karena itu, pastikan untuk mendapatkan tidur yang cukup setiap malam agar menjaga keseimbangan hormon dan mengurangi risiko penambahan berat badan.
Dengan mengenali dan mengubah kebiasaan buruk ini, kita dapat lebih efektif dalam menjaga kesehatan tubuh dan menghindari risiko penambahan berat badan yang tidak diinginkan.