Awas, terlalu banyak duduk bisa merusak DNA!
Dalam jangka panjang, kebiasaan terlalu banyak duduk akan memperpendek usia Anda!
Sudah banyak penelitian yang mengungkap bahayanya terlalu banyak duduk. Bahkan saat ini terlalu banyak duduk diklaim memiliki efek yang lebih berbahaya daripada kebiasaan merokok. Kini ada satu penelitian terbaru lagi yang mengungkap bahayanya terlalu banyak duduk. Peneliti dari Swedia mengungkap bahwa terlalu banyak duduk akan merusak DNA.
Dalam DNA terdapat bagian yang disebut telomere. Telomere bertugas untuk melindungi kromosom. Ketika seseorang bertambah usia, telomere akan menjadi semakin pendek dan terus memendek hingga telomere tak lagi bisa memendek dan menyebabkan kematian sel. Ini juga bisa disebut sebagai proses 'penuaan' telomere.
Penelitian terbaru ini mengungkap bahwa kebiasaan duduk yang terlalu lama akan mempercepat proses penuaan telomere yang pada akhirnya juga akan mempercepat kematian sel dan kerusakan DNA. Imbasnya dalam jangka panjang adalah memendeknya usia manusia.
"Data kami mengindikasikan bahwa mengurangi kebiasaan duduk akan membuat telomere lebih 'awet muda' dan menjaga kesehatan tubuh serta memungkinkan seseorang untuk hidup lebih panjang," ungkap peneliti Per Sjorgen, seorang profesor dari Uppsala University, seperti dilansir oleh Health Day (03/09).
Meski begitu Per Sjorgen menyarankan agar hasil penelitian ini diperlakukan dengan hati-hati karena didapatkan dari penelitian berskala kecil. Namun dakta bahwa ini adalah penelitian pertama yang menunjukkan adanya kaitan antara aktivitas fisik dengan penuaan telomere.
Untuk menjaga telomere tetap awet muda dan berimbas pada kebugaran dan usia yang panjang, ada baiknya untuk segera mengurangi kebiasaan duduk terlalu lama dan lebih banyak melakukan aktivitas fisik setiap hari.
Baca juga:
Ini makanan olahan yang mengandung lemak trans!
Perut buncit bikin tekanan darah naik!
4 Manfaat kesehatan memelihara ikan
4 Cara hapus garam berlebih di tubuh
8 cara cepat dan alami untuk obati sakit kepala
-
Kenapa kesehatan lidah penting? Seiring dengan fungsinya yang kompleks, kesehatan lidah dapat mencerminkan kondisi keseluruhan dari kesehatan seseorang. Perubahan warna, tekstur, atau adanya gejala seperti luka, bintik, atau pembengkakan pada lidah bisa menjadi tanda awal masalah kesehatan yang lebih serius.
-
Siapa yang melakukan penelitian mengenai keheningan? “Sejauh ini, sampai penelitian kami muncul, belum ada tes empiris utama untuk pertanyaan ini. Dan itulah yang ingin kami berikan,” kata Rui Zhe Goh, peneliti bidang Sains dan Filsafat dari Johns Hopkins University. Goh dan para profesornya mengerjakan ilusi sonik untuk memahami jika orang merasakan keheningan saat mereka memproses suara dari perspektif kognitif.
-
Kapan penelitian ini dilakukan? Studi ini didasarkan pada National Health and Nutrition Examination Survey (NHANES) 1999–2018, yang melibatkan lebih dari 17.000 wanita berusia 20 hingga 65 tahun.
-
Mengapa penelitian ini penting untuk memahami perkembangan tubuh dan penyakit? Studi ini memberikan pemahaman lebih lanjut tentang proses perkembangan yang mendasari, yang dapat membantu dalam penelitian dan penanganan penyakit di masa depan.
-
Di mana penelitian ini dilakukan? Tim peneliti dari Universitas Yonsei di Seoul, Korea Selatan, berhasil mengembangkan varietas beras hibrida yang dipadukan dengan protein daging sapi dan sel lemak.
-
Mengapa para peneliti melakukan penelitian tentang kematian? Penelitian ini bertujuan untuk melihat sisi lain secara ilmiah bagaimana yang terjadi ketika orang-orang diambang kematian.