Bayi Lahir dengan Berat di Atas 4 Kilogram Bisa Jadi Indikasi Ibu Mengalami Diabetes
Bayi yang memiliki berat lahir di atas 4 kilogram harus dicurigai, karena hal ini bisa mengindikasikan bahwa ibu mengalami diabetes yang tidak terdiagnosis.
Wakil Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Prof. Dr. dr. Dante Harbuwono Saksono, Sp.PD, PhD, KEMD, menyatakan bahwa bayi yang lahir dengan berat lebih dari 4 kilogram patut dicurigai sebagai indikasi bahwa ibu mengalami diabetes yang tidak terdeteksi.
"Salah satu risiko dan tanda diabetes yang tidak diketahui, terutama pada ibu hamil, adalah ketika melahirkan anak dengan berat lebih dari 4 kilogram. Jika anak lahir lebih dari 4 kilogram, bisa jadi ibu selama masa kehamilan mengalami diabetes," ungkap Dante dalam siaran daring Kemenkes di Jakarta pada hari Rabu yang lalu.
-
Kenapa camilan sehat penting untuk penderita diabetes? Mengutip everydayhealth, makan camilan sehat saat diabetes bisa membantu mengatasi rasa lapar dan mencegah makan berlebihan.
-
Kenapa penting untuk menjaga kesehatan diri bagi penderita diabetes melitus? Pasalnya, ternyata diabetes melitus merupakan salah satu penyakit yang bisa memicu komplikasi serius, lho! Jadi, penting untuk selalu waspada dan aware dengan berbagai kondisi yang terjadi pada tubuh penderita diabetes melitus.
-
Bagaimana camilan sehat membantu mengatur gula darah bagi penderita diabetes? Nutrisi ini akan membantu menjaga kadar gula darah tetap terkendali. Selain itu, camilan yang kaya nutrisi juga penting untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh secara keseluruhan.
-
Kenapa mengenali gejala dini diabetes penting? "Kita harus mengenali secara dini diabetes supaya kita tahu sejak dini, tidak menunggu skrining. Harus tahu tanda-tanda. Ada dua yakni gejala akut yang terjadi mendadak dan gejala kronis," terang Soebagijo dilansir dari Antara.
-
Apa yang meningkatkan risiko diabetes? Ketika orang begadang, dia akan makan lebih banyak, namun pada malam hari tidak banyak aktivitas yang dapat dilakukan. Dalam jangka panjang, perubahan-perubahan pola hidup seperti ini bisa menyebabkan seorang lebih mudah terkena diabetes
-
Kenapa Pradiabetes berbahaya? Meskipun kadar gula darah pradiabetes belum cukup tinggi untuk diklasifikasikan sebagai diabetes tipe 2, kondisi ini bisa berubah menjadi berbahaya jika tidak ditangani.
Kondisi diabetes pada ibu hamil dapat menyebabkan peningkatan kalori yang diterima janin melalui plasenta, sehingga pertumbuhan janin menjadi lebih cepat dan ukuran bayi lebih besar dibandingkan bayi pada umumnya. Bayi yang memiliki ukuran besar ini meningkatkan kemungkinan ibu untuk menjalani persalinan dengan metode operasi caesar.
"Jika janin sudah berada dalam kondisi makrosomia, maka ibu kemungkinan besar akan menjalani persalinan melalui operasi caesar atau pembedahan," tambah Dante, yang juga merupakan dokter subspesialis endokrin metabolik diabetes.
Gejala Diabetes
Dante menjelaskan bahwa ada beberapa gejala diabetes yang perlu diwaspadai, antara lain polidipsia (rasa haus berlebihan), poliuria (sering buang air kecil), dan polifagia (lapar berlebihan). Selain itu, ia menekankan bahwa satu-satunya cara untuk memastikan apakah seseorang menderita diabetes atau tidak adalah dengan melakukan pemeriksaan gula darah secara rutin.
Pemeriksaan Kadar Gula Darah
Setelah melakukan pemeriksaan gula darah, penting untuk mengecek hasilnya dalam satuan mg/dL. "Ingat dua angka ini, 126 dan 200. 126 mg/dL untuk pemeriksaan yang dilakukan pada saat dia puasa 8-10 jam dan 200 mg/dL kalau dia tidak puasa," ungkap Dante.
Ia menegaskan, "Jadi ingat dua angka itu saja, 126 dan 200 untuk mengenalkan diagnosis diabetes. Angka itu batas maksimal. Kalau lebih dari itu berarti dia diabetes." Dengan demikian, pemahaman mengenai batasan ini sangat krusial untuk mendeteksi kemungkinan diabetes pada seseorang.
- Ketahui Gejala Diabetes Melitus Tipe 1 pada Anak, Apa Bedanya dengan di Orang Dewasa?
- Bisa Terjadi Tanpa Disadari, Ini Pentingnya Deteksi Awal Gejala Diabetes pada Anak
- Bisa Dialami Sejak Masih Anak-anak, Waspadai Penyebab Diabetes Anak
- Ketahui Apa Itu Pra-Diabetes, Kenali Gejala dan Cara Pencegahannya
Berikut adalah ringkasan mengenai angka-angka yang perlu diingat: - **126 mg/dL**: Hasil pemeriksaan saat puasa 8-10 jam. - **200 mg/dL**: Hasil pemeriksaan tanpa puasa. Kedua angka tersebut menjadi acuan dalam mendiagnosis diabetes. Jika hasil pemeriksaan melebihi angka tersebut, maka individu tersebut dapat dianggap mengalami diabetes. Hal ini menunjukkan pentingnya pemantauan kadar gula darah secara berkala untuk menjaga kesehatan.
Jaga Berat Badan Ideal
Selain melakukan skrining secara rutin, Dante juga menekankan betapa pentingnya bagi masyarakat untuk menjaga berat badan dalam batas ideal. Ia menyarankan agar masyarakat mengonsumsi makanan sehat yang kaya nutrisi. Sebaiknya, setiap orang mengatur pola makan dengan mengonsumsi 3-5 porsi buah dan sayur setiap hari, serta mengurangi asupan gula, garam, dan lemak jenuh. Dante juga mengingatkan agar masyarakat tetap aktif berolahraga. Aktivitas fisik yang sederhana, seperti berjalan kaki, menaiki tangga, atau melakukan aerobik, dapat membantu menurunkan kadar gula dalam darah. Dengan demikian, tubuh akan menjadi lebih sehat, berat badan dapat terjaga, dan risiko terkena penyakit diabetes melitus dapat diminimalisir.