Benarkah gula tidak memiliki nilai gizi di dalamnya?
Gula yang memiliki manfaat untuk memaniskan makanan atau minuman, ternyata tidak memiliki kandungan gizi di dalamnya. Malahan, terlalu banyak makan gula bisa membahayakan kerja lever dan meningkatkan risiko terkena diabetes. Oleh karena itu, WHO menyarankan untuk membatasi konsumsi gula sebanyak 6 sendok teh per hari.
Gula adalah bahan makanan yang tidak bisa dilepaskan dari kehidupan manusia. Entah itu untuk membuat minuman, memasak, atau membuat kue, manusia tetap membutuhkan gula.
Meski gula memiliki manfaat untuk memaniskan makanan yang akan kamu konsumsi, namun gula juga bisa memberikan dampak buruk untuk tubuh. Terlalu banyak makan gula dapat membuatmu berisiko tinggi untuk terkena diabetes hingga kegemukan. Hal inilah yang kemudian menjadi dasar pemikiran bahwa gula sama sekali tidak memiliki nilai gizi atau kandungan nutrisi di dalamnya. Benarkah demikian?
"Gula memang tak memiliki nilai gizi di dalamnya. Dan gula sama sekali tidak bermanfaat bagi kamu yang ingin diet. Beragam jenis gula seperti fruktosa, dekstrosa, glukosa, maupun sukrosa tidak memiliki nilai nutrisi," ungkap penelitian yang dilansir dari idiva.com ini.
"Sebagai contoh, fruktosa mampu menjadi racun bagi lever dan akan dikonversi menjadi lemak yang menyebabkan resistensi insulin yang memicu diabetes tipe 2 dan menyebabkan peradangan dalam tubuh yang kemudian meningkatkan risiko serangan jantung atau stroke. Selain itu fruktosa juga mampu mengganggu hormon yang mengontrol nafsu makan dan menghindarkanmu dari perasaan kenyang."
"Karena gula bisa memberikan bahaya untuk tubuh, maka WHO menyarankan agar kamu membatasi konsumsi gula yaitu maksimal 6 sendok teh per hari. Selain itu, kamu juga wajib mewaspadai bentuk olahan makanan lain yang juga mengandung gula tersembunyi di dalamnya."
Baca juga:
Mengonsumsi 7 makanan ini malah membuat sakit kepala tambah parah
Ini dia 5 jenis minyak yang membahayakan kesehatan
Meski menyiksa, mengapa seseorang bisa ketagihan pedas?
Ketahui bahaya yang mengintai di balik warna-warni pewarna makanan
-
Kenapa kesehatan lidah penting? Seiring dengan fungsinya yang kompleks, kesehatan lidah dapat mencerminkan kondisi keseluruhan dari kesehatan seseorang. Perubahan warna, tekstur, atau adanya gejala seperti luka, bintik, atau pembengkakan pada lidah bisa menjadi tanda awal masalah kesehatan yang lebih serius.
-
Makanan apa yang baik buat menjaga kesehatan usus? Makanan fermentasi mengandung probiotik, yaitu bakteri baik yang memang dibutuhkan di dalam saluran cerna untuk membantu proses mencerna makanan. Jika ingin menjaga kesehatan pencernaan, jangan lupa juga untuk selalu mengonsumsi makanan tinggi serat. Bukan rahasia lagi kalau jenis makanan yang satu ini sangat penting untuk membantu kelancaran sistem pencernaan manusia.
-
Siapa yang melakukan penelitian mengenai keheningan? “Sejauh ini, sampai penelitian kami muncul, belum ada tes empiris utama untuk pertanyaan ini. Dan itulah yang ingin kami berikan,” kata Rui Zhe Goh, peneliti bidang Sains dan Filsafat dari Johns Hopkins University. Goh dan para profesornya mengerjakan ilusi sonik untuk memahami jika orang merasakan keheningan saat mereka memproses suara dari perspektif kognitif.
-
Siapa yang melakukan penelitian tentang ingatan menjijikkan? Mengutip Indy100 & Newsweek, Senin (25/3), para peneliti di Macquarie University di Australia dan Karolinska Universitet di Swedia telah mengungkap bahwa sensasi-sensasi sensorik ini memicu rasa jijik yang kuat.
-
Di mana penelitian tentang hubungan antara teh dan sakit kepala dilakukan? Namun, hasil data yang dipublikasikan pada tahun sebelumnya dalam jurnal Scientific Reports menunjukkan bahwa tidak terdapat indikasi keterkaitan antara konsumsi teh dan risiko migrain pada populasi di Eropa.
-
Kapan penelitian ini dilakukan? Studi ini didasarkan pada National Health and Nutrition Examination Survey (NHANES) 1999–2018, yang melibatkan lebih dari 17.000 wanita berusia 20 hingga 65 tahun.