Dampak Konsumsi Air yang Mengandung Kaporit, Bisakah Aman Diminum Usai Direbus?
Sejumlah air keran memiliki kandungan kaporit, dapatkah kandungan tersebut hilang usai direbus?
Kebutuhan air bersih merupakan suatu hal yang terus meningkat seiring bertambahnya jumlah penduduk. Di Indonesia sendiri, kebutuhan air bersih ini banyak diwujudkan masyarakat dengan membeli air galon untuk minum dan memasak karena kandungan tinggi kaporit yang kerap ditemui pada air keran.
Kaporit adalah senyawa yang digunakan secara luas untuk mendisinfeksi air minum dan kolam renang. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), kaporit efektif membunuh berbagai patogen, termasuk bakteri dan virus, yang dapat menyebabkan penyakit serius seperti kolera dan disentri. Penambahan kaporit dalam jumlah yang tepat dianggap aman dan merupakan salah satu metode yang paling efektif untuk memastikan air bersih dan aman dari kontaminasi mikroba.
-
Kapan Air Rumi lahir? Air Rumi, anak dari pasangan Irish Bella dan Ammar Zonni lahir pada 17 September 2020.
-
Apa itu air salamun? Air Salamun adalah air yang telah didoakan atau dibacakan doa-doa tertentu dalam tradisi Islam, khususnya yang berhubungan dengan penyembuhan atau perlindungan dari bahaya.
-
Kenapa air laut asin? Kenapa air laut asin?Jawab: Karena ikannya pada berkeringat.
-
Kenapa Air Terjun Roro Kuning dinamai seperti itu? Legenda Penamaan air terjun "Roro Kuning" berasal dari dua tokoh, yaitu Ruting dan Roro Kuning. Ruting adalah Dewi Kilisuci, sementara Roro Kuning adalah Dewi Sekartaji.
-
Apa yang dimaksud dengan air? Pengertian air adalah suatu zat yang tersusun dari unsur kimia hidrogen dan oksigen dan berada dalam bentuk gas, cair, dan padat.
Namun, beberapa orang mungkin khawatir tentang potensi dampak kesehatan dari konsumsi air yang mengandung kaporit. Salah satu kekhawatiran utama adalah pembentukan senyawa sampingan yang disebut trihalometana (THM), yang dapat terjadi ketika kaporit bereaksi dengan bahan organik dalam air. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa paparan jangka panjang terhadap THM mungkin terkait dengan peningkatan risiko kanker, meskipun risiko ini dianggap sangat rendah jika kaporit digunakan dalam batas yang direkomendasikan.
Kaporit atau klorin merupakan senyawa kimia yang sering digunakan untuk mengolah air minum agar terbebas dari bakteri dan parasit. Proses ini dikenal sebagai klorinasi. Meskipun efektif dalam membunuh mikroorganisme penyebab penyakit, namun klorin juga bereaksi dengan zat organik dalam air membentuk senyawa baru yang disebut disinfection by-products (DBPs).
Dampak Konsumsi Air Berkaporit
Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa konsumsi air berkaporit dalam jangka panjang dapat berdampak negatif bagi kesehatan. Berikut adalah beberapa dampak yang mungkin terjadi:
Kanker: Beberapa penelitian mengaitkan konsumsi air berkaporit dengan peningkatan risiko terkena beberapa jenis kanker, seperti kanker kandung kemih, kolorektal, dan pankreas. DBPs yang terbentuk akibat proses klorinasi diduga menjadi penyebab utama.
Gangguan sistem saraf: Paparan klorin dalam jangka panjang dapat memengaruhi sistem saraf pusat dan menyebabkan gejala seperti sakit kepala, kelelahan, dan gangguan konsentrasi.
- Tak Selamanya Sehat, Ketahui 5 Dampak Buruk Minum Air Hangat saat Perut Kosong
- Tak Selamanya Sehat, Ketahui 5 Dampak Buruk Minum Air Hangat saat Perut Kosong
- 5 Dampak yang Dialami oleh Tubuh akibat Konsumsi Terlalu Banyak Minuman Dingin
- Dampak Negatif Minum Air Dingin Setiap Hari, Bisa Ganggu Pencernaan
Masalah pernapasan: Beberapa penelitian menunjukkan bahwa menghirup uap air yang mengandung klorin dapat menyebabkan iritasi pada saluran pernapasan dan memperburuk kondisi asma.
Gangguan kulit: Kontak langsung dengan air berkaporit dalam waktu lama dapat menyebabkan kulit kering, gatal, dan iritasi.
Gangguan sistem reproduksi: Beberapa penelitian pada hewan percobaan menunjukkan bahwa paparan klorin dapat memengaruhi kesuburan dan menyebabkan kelainan pada janin.
Mitos dan Fakta tentang Merebus Air Kaporit
Banyak orang percaya bahwa merebus air dapat menghilangkan kaporit dan membuat air lebih aman untuk diminum. Secara teknis, merebus air dapat menguapkan kaporit, tetapi ini hanya berlaku jika air direbus dalam waktu yang cukup lama.
Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), kaporit dalam air mendidih akan mulai menguap setelah beberapa menit, tetapi tidak semua senyawa sampingan akan hilang dengan cara ini. Selain itu, merebus air tidak menghilangkan THM atau senyawa kimia lainnya yang mungkin terbentuk.
Penelitian yang dilakukan oleh Environmental Protection Agency (EPA) di Amerika Serikat juga menyatakan bahwa meskipun merebus air dapat mengurangi konsentrasi kaporit, namun tidak sepenuhnya menghilangkan risiko paparan senyawa sampingan yang mungkin terjadi.
Apakah Aman Mengonsumsi Air yang Mengandung Kaporit?
Jika air telah didesinfeksi dengan kaporit sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh badan kesehatan seperti WHO, maka air tersebut aman untuk diminum, bahkan tanpa perlu direbus. WHO menyatakan bahwa kadar kaporit yang digunakan dalam pengolahan air biasanya berada dalam batas aman bagi kesehatan manusia.
Namun, bagi mereka yang tetap khawatir, ada beberapa alternatif yang dapat dipertimbangkan, seperti menggunakan filter air yang dirancang khusus untuk menghilangkan kaporit dan senyawa kimia lainnya. Filter ini dapat memberikan ketenangan tambahan bagi mereka yang ingin memastikan air yang mereka konsumsi bebas dari kaporit dan senyawa kimia lainnya.