Gatal di Area Kemaluan Bisa Jadi Tanda Awal Diabetes yang Kerap Tak Disadari
Gatal di Kemaluan? Waspada! Bisa jadi tanda infeksi jamur atau bahkan diabetes tipe 2. Kenali gejalanya sebelum terlambat!
Gatal pada area kemaluan sering kali menjadi indikasi adanya infeksi jamur. Meskipun terlihat sepele, kondisi ini bisa jadi merupakan tanda awal diabetes tipe 2. Bagaimana bisa demikian? Menurut informasi yang dirilis oleh diabetes.co.uk pada Minggu, 29 September 2024, diabetes dapat menyebabkan peningkatan kadar glukosa dalam darah secara tidak normal. Kelebihan glukosa ini menciptakan kondisi yang ideal bagi pertumbuhan jamur. Jamur yang secara alami terdapat dalam tubuh dapat berkembang lebih cepat akibat tingginya kadar gula dalam darah dan urine. Hal ini membuat individu dengan diabetes lebih rentan terhadap infeksi jamur, termasuk di area genital.
Bagaimana Gatal yang Disebabkan oleh Diabetes?
Gatal di area kemaluan dapat dirasakan sebagai sensasi terbakar, perih, atau bahkan nyeri di sekitar vagina atau penis. Jika kamu mengalami gatal yang tidak kunjung reda atau semakin parah dalam beberapa hari, segera konsultasikan dengan dokter. Mengabaikan gejala ini dapat berisiko menimbulkan komplikasi lebih lanjut, seperti infeksi kulit sekunder atau penularan penyakit menular seksual. Selain itu, gatal di area genital juga bisa menjadi pertanda adanya diabetes tipe 2 yang belum terdiagnosis. Jika kamu memiliki riwayat diabetes dan sering merasakan gatal di area tersebut, hal itu bisa menunjukkan bahwa kadar glukosa darahmu terlalu tinggi. Dokter dapat membantu mendiagnosis masalah ini dan memberikan saran untuk mengelola kadar gula darah dengan lebih baik.
-
Bagaimana diabetes bisa mempengaruhi kesehatan gigi dan mulut? Diabetes dapat menyebabkan berbagai masalah pada gigi dan mulut, seperti karies gigi dan penyakit periodontal. Hal ini disebabkan oleh kadar gula darah yang tidak terkontrol yang memungkinkan bakteri berkembang biak di dalam mulut lebih mudah.
-
Bagaimana camilan sehat membantu mengatur gula darah bagi penderita diabetes? Nutrisi ini akan membantu menjaga kadar gula darah tetap terkendali. Selain itu, camilan yang kaya nutrisi juga penting untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh secara keseluruhan.
-
Kenapa mengenali gejala dini diabetes penting? "Kita harus mengenali secara dini diabetes supaya kita tahu sejak dini, tidak menunggu skrining. Harus tahu tanda-tanda. Ada dua yakni gejala akut yang terjadi mendadak dan gejala kronis," terang Soebagijo dilansir dari Antara.
-
Siapa yang biasanya mengalami kulit keras dan menebal akibat diabetes? Kulit keras dan menebal Kondisi ini disebabkan oleh kurangnya aliran darah ke jaringan kulit, akibat komplikasi diabetes yang merusak pembuluh darah. Kondisi ini biasanya berkembang pada orang yang mengalami diabetes tipe 1.
-
Kenapa camilan sehat penting untuk penderita diabetes? Mengutip everydayhealth, makan camilan sehat saat diabetes bisa membantu mengatasi rasa lapar dan mencegah makan berlebihan.
-
Bagaimana cara mengenali tanda diabetes di kulit? Berikut adalah 9 tanda-tanda diabetes yang muncul di kulit, beserta penjelasannya: Bercak kuning, kemerahan, atau cokelat Kulit di sekitarnya tampak seperti porselen mengkilap, dan pembuluh darah lebih terlihat. Kulit juga bisa terasa gatal dan nyeri.Kondisi ini biasanya berkembang di kaki, terutama di bagian depan dan samping. Penyebabnya belum diketahui pasti, tetapi diduga berkaitan dengan peradangan pembuluh darah. Area kulit yang lebih gelap Kondisi ini menunjukkan adanya resistensi insulin, yaitu ketika tubuh tidak merespons insulin dengan baik, sehingga kadar gula darah meningkat. Resistensi insulin sering terjadi pada orang yang mengalami obesitas atau diabetes tipe 2. Kulit keras dan menebal Kondisi ini disebabkan oleh kurangnya aliran darah ke jaringan kulit, akibat komplikasi diabetes yang merusak pembuluh darah. Kondisi ini biasanya berkembang pada orang yang mengalami diabetes tipe 1. Luka melepuh Infeksi kulit Beberapa gejala umum yang bisa muncul adalah kemerahan, bengkak, nyeri, gatal, panas, nanah, atau bau tidak sedap. Infeksi kulit bisa menyebar ke jaringan lain jika tidak diobati dengan segera. Luka terbuka Luka ini juga bisa terinfeksi dan menyebabkan komplikasi yang serius, seperti gangren atau amputasi. Penyebabnya adalah kerusakan saraf dan pembuluh darah akibat diabetes, yang mengurangi sensitivitas dan aliran darah ke kulit. Bercak cokelat atau merah di kaki Bercak ini bisa berubah menjadi luka terbuka jika terkena cedera atau infeksi. Penyebabnya adalah kerusakan pembuluh darah akibat diabetes, yang mengurangi aliran darah ke kulit. Benjolan kuning kemerahan Benjolan ini sebenarnya adalah akumulasi lemak di bawah kulit, yang disebabkan oleh kadar trigliserida yang sangat tinggi akibat diabetes yang tidak terkontrol. Kondisi ini bisa hilang jika kadar gula darah dan trigliserida diturunkan. Kulit kering dan gatal Namun, pada penderita diabetes, kulit kering dan gatal juga bisa disebabkan oleh kadar gula darah yang tinggi, yang menyebabkan tubuh kehilangan cairan dan mengurangi produksi minyak di kulit. Kulit kering dan gatal bisa diperburuk oleh infeksi jamur atau bakteri, yang sering terjadi pada penderita diabetes.
Di mana lokasi gatal yang disebabkan oleh diabetes?
Salah satu faktor utama yang menyebabkan rasa gatal pada individu dengan diabetes adalah kerusakan pada serabut saraf di lapisan luar kulit. Kerusakan ini sering kali disebabkan oleh polineuropati diabetik atau neuropati perifer. Kondisi ini terjadi akibat tingginya kadar gula darah yang merusak saraf, terutama di area kaki dan tangan. Rasa gatal yang dialami bukan sekadar iritasi biasa, melainkan merupakan indikasi adanya kerusakan saraf dalam tubuh akibat diabetes, seperti yang diungkapkan oleh Medical News Today.
Selain itu, sebelum kerusakan saraf terjadi, penderita diabetes sering mengalami peningkatan kadar sitokin, yang merupakan zat inflamasi yang dapat memicu rasa gatal. Penelitian menunjukkan bahwa tingginya kadar sitokin ini juga berkaitan dengan kerusakan saraf yang lebih lanjut, sehingga gatal dapat menjadi pertanda awal perkembangan neuropati.
Jika rasa gatal terus berlanjut, ini bisa menjadi sinyal bahwa kadar sitokin tinggi, yang menunjukkan kemungkinan kerusakan saraf di masa depan. Dalam beberapa kasus, penderita diabetes mungkin juga mengalami gatal akibat komplikasi pada ginjal atau hati, yang dapat menyebabkan rasa gatal kronis. Oleh karena itu, sangat penting untuk memantau kesehatan tubuh secara menyeluruh untuk mencegah komplikasi ini.
Selain dari komplikasi organ, ada juga penderita diabetes yang mengalami rasa gatal sebagai efek samping dari obat baru atau reaksi alergi terhadap obat yang sedang digunakan. Namun, sebelum menghentikan penggunaan obat, sebaiknya berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter, yang mungkin akan merekomendasikan obat pengganti yang lebih aman. Selain itu, sirkulasi darah yang buruk juga dapat menyebabkan rasa gatal pada penderita diabetes, yang umumnya muncul di bagian bawah kaki, terutama saat aliran darah ke area tersebut terganggu. Penggunaan produk perawatan kulit yang mengandung pewarna, parfum, atau bahan kimia keras juga dapat memperburuk kondisi kulit penderita diabetes, sehingga memicu rasa gatal. Kulit menjadi lebih kering dan sensitif, terutama pada musim dingin.
Beda Gatal Biasa dan Gatal karena Diabetes
Gatal pada kulit dapat dialami oleh siapa saja. Namun, bagi individu yang menderita diabetes, rasa gatal tersebut bisa menjadi indikasi adanya masalah yang lebih serius. Lantas, apa yang membedakan gatal biasa dengan gatal yang disebabkan oleh diabetes?
Gatal biasa biasanya dipicu oleh faktor eksternal seperti gigitan serangga, alergi, atau kulit yang kering. Sensasi gatal ini umumnya ringan dan dapat dengan mudah diatasi menggunakan pelembap, krim anti gatal, atau obat antihistamin. Gatal biasa tidak disertai dengan komplikasi serius dan jarang menyebabkan infeksi jika ditangani dengan baik.
Menurut Medical News Today, gatal yang berkaitan dengan diabetes sering kali menunjukkan adanya gangguan pada saraf yang dikenal sebagai polineuropati diabetik, yaitu suatu kondisi di mana kadar gula darah yang tinggi menyebabkan kerusakan pada saraf. Kondisi ini tidak hanya membuat kulit terasa sangat gatal, tetapi juga disertai dengan rasa sakit atau mati rasa di area tertentu. Gatal yang disebabkan oleh diabetes cenderung lebih parah dan tidak sembuh dengan sendirinya seperti gatal biasa. Selain itu, individu dengan diabetes perlu lebih waspada, karena kulit yang sering gatal memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami infeksi yang sulit diobati.
Penyebab Gatal pada Penderita Diabetes
Diabetes dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya infeksi kulit serta beberapa kondisi tertentu yang menimbulkan rasa gatal pada kulit. Beberapa kondisi tersebut meliputi:
- Infeksi jamur: Penderita diabetes sering kali mengalami infeksi jamur, seperti kutu air dan kurap selangkangan. Gejala yang muncul biasanya berupa rasa gatal disertai kulit yang berwarna merah, terasa panas, atau bengkak. Terkadang, dapat muncul lepuh kecil yang mengeluarkan cairan.
- Necrobiosis lipoidica diabeticorum (NLD): Ini adalah kondisi kulit yang jarang terjadi dan biasanya muncul di area tungkai bawah. NLD ditandai dengan bintik merah yang kusam, yang dapat berkembang menjadi lesi menyerupai bekas luka dengan tepi gelap, serta sering kali disertai rasa nyeri dan gatal.
- Xanthomatosis eruptif: Kondisi ini lebih umum terjadi pada individu dengan diabetes tipe 1, ditandai dengan munculnya benjolan kuning sebesar kacang di berbagai area tubuh, seperti tungkai, telapak kaki, dan tangan. Benjolan tersebut dikelilingi oleh lingkaran merah dan dapat menyebabkan rasa gatal.
Apa saja metode untuk meredakan gatal pada individu yang menderita diabetes?
Bagi individu yang menderita diabetes, gatal-gatal pada kulit, terutama di area kaki, dapat menjadi masalah yang lebih serius daripada sekadar ketidaknyamanan. Rasa gatal ini sering kali menandakan bahwa kadar gula darah tidak dalam pengendalian yang baik, yang berpotensi mengakibatkan berbagai komplikasi serius, seperti kerusakan saraf, kerusakan organ, bahkan amputasi, sebagaimana dilaporkan oleh Healthline.
Oleh karena itu, jika kamu mengalami rasa gatal yang berkepanjangan, sangat penting untuk segera mendapatkan saran dari dokter atau ahli endokrinologi agar bisa mencegah risiko komplikasi yang lebih parah. Namun, tidak perlu khawatir. Ada beberapa langkah sederhana yang dapat kamu lakukan untuk meredakan gatal, seperti yang dirangkum dari Very Well Health:
- Pastikan kulit tetap terhidrasi
- Pelihara kebersihan kulit
- Gunakan air hangat saat mandi
- Manfaatkan pelembab udara ketika cuaca dingin
- Gunakan krim untuk mengatasi gatal
- Lakukan olahraga untuk meningkatkan sirkulasi darah