Hindari kebiasaan bertukar handuk!
Inilah bahayanya bertukar handuk bagi kesehatan kulit Anda
Apakah Anda termasuk orang yang sering bertukar handuk atau meminjam handuk dari teman, keluarga, atau pasangan? Jika ya, sebaiknya hentikan kebiasaan buruk tersebut.Sebab selain sikat gigi atau alat cukur, handuk mandi juga termasuk ke dalam daftar barang pribadi yang sebaiknya tidak Anda pinjamkan.
Bertukar handuk bisa menyimpan bahaya untuk kesehatan kulit Anda yang seringnya tidak Anda sadari. Seperti dilansir dari dailymail.co.uk, bertukar handuk bisa memperbesar risiko penularan infeksi kulit yang bisa berujung pada bisul dan abses. Kondisi kulit ini disebut juga dalam istilah medis dengan PVL-MSSA. PVL-MSSA adalah penyakit kulit karena bakteri Staphyloccocus aureus atau Methicillin Sensitive Staphylococcus aureus (MSSA) yang menghasilkan racun yang dikenal sebagai Panton-Valentine Leukocidin (PVL).
Para peneliti kesehatan mengatakan infeksi kulit yang paling sering terjadi karena kebiasaan buruk ini adalah bisul, abeses, infeksi serius yang dapat mengganggu kesehatan jaringan kulit, hingga mampu mengancam nyawa.
"Kulit terdiri dari bermacam pori-pori terbuka yang tidak terlihat secara kasat mata. Belum lagi dengan luka yang terbuka dan memudahkan masuknya bermacam virus, bakteri, atau jamur. Dalam beberapa kasus, hal ini mampu menyebabkan infeksi kulit yang kemudian mampu menyebar ke paru-paru hingga membunuh jaringan paru-paru dan bisa mengakibatkan kematian," kata Dr Deepti Kumar, peneliti dari Public Health England (PHE).
"Selain penyakit tersebut, herpes simplex juga adalah salah satu infeksi kulit yang paling umum terjadi dari kebiasaan bertukar handuk."
Baca juga:
Sedang hamil? Usahakan untuk selalu pergi ke taman
Orang dengan golongan darah AB mudah lupa?
Makan banyak gula juga dapat sebabkan hipertensi?
Ingin lebih langsing? Aktiflah di media sosial
-
Kenapa kesehatan lidah penting? Seiring dengan fungsinya yang kompleks, kesehatan lidah dapat mencerminkan kondisi keseluruhan dari kesehatan seseorang. Perubahan warna, tekstur, atau adanya gejala seperti luka, bintik, atau pembengkakan pada lidah bisa menjadi tanda awal masalah kesehatan yang lebih serius.
-
Siapa yang melakukan penelitian mengenai keheningan? “Sejauh ini, sampai penelitian kami muncul, belum ada tes empiris utama untuk pertanyaan ini. Dan itulah yang ingin kami berikan,” kata Rui Zhe Goh, peneliti bidang Sains dan Filsafat dari Johns Hopkins University. Goh dan para profesornya mengerjakan ilusi sonik untuk memahami jika orang merasakan keheningan saat mereka memproses suara dari perspektif kognitif.
-
Di mana penelitian tentang hubungan antara teh dan sakit kepala dilakukan? Namun, hasil data yang dipublikasikan pada tahun sebelumnya dalam jurnal Scientific Reports menunjukkan bahwa tidak terdapat indikasi keterkaitan antara konsumsi teh dan risiko migrain pada populasi di Eropa.
-
Siapa yang memimpin penelitian tentang pengalaman mendekati kematian? Sebuah studi yang dipimpin oleh tim dari NYU Grossman School of Medicine mengamati pengalaman mendekati kematian orang-orang yang selamat dari serangan jantung.
-
Mengapa penelitian ini penting untuk memahami perkembangan tubuh dan penyakit? Studi ini memberikan pemahaman lebih lanjut tentang proses perkembangan yang mendasari, yang dapat membantu dalam penelitian dan penanganan penyakit di masa depan.
-
Mengapa para peneliti melakukan penelitian tentang kematian? Penelitian ini bertujuan untuk melihat sisi lain secara ilmiah bagaimana yang terjadi ketika orang-orang diambang kematian.