IDAI Ungkap Orangtua Perlu Miliki Pemahaman yang Tepat Terkait Pemberian Makan Anak
Pemahaman tepat terkait pemberian makan pada anak merupakan hal penting bagi tumbuh kembang.
Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyoroti pentingnya pemahaman orang tua dalam hal pemberian makan kepada anak untuk memastikan pertumbuhan dan perkembangan yang optimal. Ketua Pengurus Pusat IDAI, Dr. Piprim Basarah Yanuarso, Sp.A(K), menyampaikan bahwa banyak orang tua cenderung mencari solusi cepat untuk masalah berat badan anak tanpa memahami proses alami perkembangan anak.
Dalam sebuah telewicara daring, Piprim menjelaskan bahwa banyak orang tua yang merasa cemas ketika membandingkan berat badan anak mereka dengan anak lain. Kecemasan ini seringkali didasarkan pada anggapan bahwa anak yang lebih gemuk berarti lebih sehat.
-
Kenapa MPASI penting untuk kecerdasan anak? Tidak hanya berfungsi untuk memenuhi kebutuhan gizi harian, MPASI juga berperan dalam mendukung perkembangan kecerdasan otak bayi.
-
Kapan sebaiknya MPASI diberikan kepada bayi? MPASI atau Makanan Pendamping ASI, adalah makanan yang diberikan kepada bayi selain air susu ibu. MPASI ini biasanya diberikan ketika bayi sudah menginjak usia sekitar 6 bulan.
-
Apa saja resep MPASI yang dapat membantu meningkatkan berat badan anak? Ada berbagai macam MPASI yang dapat dicoba untuk menaikkan kembali berat badan sang anak.
-
Bagaimana cara memastikan anak mendapatkan nutrisi yang cukup? c. Perhatikan Pola Makan Anak Tahukah para orang tua, stunti bisa dipengaruhi oleh masalah pola makan anak. Oleh karena itu, pastikan para orang tua memberikan si kecil makan dengan cara yang tepat. Dengan begitu, anak-anak pun mampu memiliki perilaku atau kebiasaan makan yang baik. Sehingga nantinya kebutuhan asupan nutrisi harian anak dapat terpenuhi dengan baik.
-
Bagaimana cara memastikan anak mendapatkan asupan nutrisi yang cukup? Perbanyak makanan yang dapat membantu melancarkan pencernaan, seperti buah dan sayur, makanan manis nggak usah terlalu banyak (diberikan).
-
Bagaimana orang tua memastikan nutrisi anak terpenuhi saat berpuasa? Untuk memastikan kebutuhan gizi terpenuhi, Piprim menyarankan agar saat sahur dan berbuka puasa, anak-anak diberi makanan yang tinggi nutrisi. Ia juga menyarankan untuk mengisi setengah piring dengan sayuran dan buah-buahan, serta setengahnya lagi dengan makanan pokok dan lauk pauk.
“Padahal, kesehatan anak seharusnya diukur berdasarkan grafik pertumbuhan yang mencakup berat dan tinggi badan,” ujar Piprim dilansir dari Antara.
Artinya, ukuran tubuh anak tidak bisa dijadikan satu-satunya patokan kesehatan. Seorang anak dikatakan sehat apabila pertumbuhan dan perkembangannya sesuai dengan usia dan mengikuti grafik pertumbuhan yang benar.
Lebih lanjut, Piprim menekankan bahwa orang tua perlu memahami bahwa pertumbuhan anak bukanlah kompetisi. Setiap anak memiliki pola pertumbuhan yang unik dan tidak perlu dibanding-bandingkan dengan anak lain. Ini penting agar orang tua tidak terjebak dalam keinginan untuk "menggemukkan" anak dengan cara yang tidak sehat.
Kesalahan Umum dalam Pemberian Makanan
Salah satu kesalahan umum yang sering terjadi adalah memaksa anak untuk makan saat mereka belum merasa lapar. Piprim menjelaskan bahwa banyak orang tua sering mengeluh anaknya susah makan, padahal masalah ini biasanya timbul karena anak tidak diberi kesempatan untuk merasa lapar.
"Memaksa anak untuk makan saat mereka belum lapar hanya akan menciptakan konflik dan menghambat proses belajar mereka tentang makanan," jelas Piprim.
- Penanganan yang Perlu Dilakukan oleh Orangtua saat Anak Tidak Sengaja Konsumsi Makanan Pedas
- Sejumlah Permasalahan Makan yang Umum Dialami Bayi, Orangtua Perlu Tahu
- 8 Hal yang Perlu Diperhatikan Orangtua saat Memberi Makan Anak
- Orangtua Perlu Mewaspadai Kandungan Gula Berlebih pada Makanan dan Minuman Anak
Kesalahan lain yang sering dilakukan adalah memberikan camilan atau snack ketika anak tidak mau makan makanan utama. Hal ini bisa membuat anak kenyang sebelum waktu makan tiba, sehingga menghambat nafsu makan mereka pada makanan yang seharusnya lebih bernutrisi.
“Pada saat anak nggak mau makan, dikasih cemilan, yang itu membuat kenyang dan anak itu akhirnya memang nggak mau makan,” lanjut Piprim.
Bahaya Penggunaan Obat-Obatan Penambah Nafsu Makan
Selain itu, Piprim juga memperingatkan tentang penggunaan obat-obatan seperti steroid yang kadang digunakan sebagai jalan pintas untuk meningkatkan nafsu makan anak. Meskipun obat ini mungkin memberikan efek instan, penggunaan jangka panjangnya bisa berbahaya bagi kesehatan anak. Steroid bisa menimbulkan efek samping seperti perubahan penampilan fisik dan masalah kesehatan lainnya yang lebih serius.
Sebagai gantinya, Piprim mendorong orang tua untuk menciptakan suasana makan yang menyenangkan dan membiarkan anak belajar merasakan lapar secara alami.
“Obat nafsu makan terbaik adalah rasa lapar itu sendiri,” kata Piprim.
Ia menyarankan agar suasana makan dibuat menyenangkan dan tanpa paksaan, karena hal tersebut dapat membantu anak belajar menikmati makanan dengan cara yang lebih alami dan sehat.
Membangun Kebiasaan Makan yang Sehat
Dengan pemahaman yang tepat, orang tua diharapkan bisa mengatasi masalah terkait pertumbuhan dan nafsu makan anak secara lebih bijak. Piprim menekankan bahwa proses ini adalah bagian dari pendidikan jangka panjang bagi anak dalam memahami pentingnya makan sehat dan menjaga keseimbangan asupan gizi.
IDAI mengingatkan bahwa pemahaman yang salah tentang pemberian makan anak tidak hanya dapat menghambat pertumbuhan fisik anak, tetapi juga berdampak pada aspek emosional dan kebiasaan makan jangka panjang. Orang tua perlu mendampingi anak dengan penuh kasih sayang, memberikan nutrisi yang seimbang, dan memberikan kebebasan bagi anak untuk belajar mengenali rasa lapar dan kenyang mereka sendiri.