Keamanan Pangan yang Tepat Jadi Kunci untuk Mencegah Penyakit Anak
Dalam menjaga kesehatan anak agar terhindar dari penyakit, IDAI menyatakan bahwa keamanan pangan merupakan hal yang penting.
Dalam menjaga kesehatan anak agar terhindar dari penyakit, IDAI menyatakan bahwa keamanan pangan merupakan hal yang penting.
-
Bagaimana cara memastikan anak mendapatkan nutrisi yang cukup? c. Perhatikan Pola Makan Anak Tahukah para orang tua, stunti bisa dipengaruhi oleh masalah pola makan anak. Oleh karena itu, pastikan para orang tua memberikan si kecil makan dengan cara yang tepat. Dengan begitu, anak-anak pun mampu memiliki perilaku atau kebiasaan makan yang baik. Sehingga nantinya kebutuhan asupan nutrisi harian anak dapat terpenuhi dengan baik.
-
Kenapa penting untuk memperhatikan nutrisi anak yang berpuasa? Anak-anak ini kan sedang pada masa pertumbuhan, jangan sampai berpuasa malah terjadi malnutrisi. Perhatikan kecukupan asupan nutrisi dan cairan tubuh karena anak yang sehat dan anak pasien diabetes kebutuhannya berbeda," katanya.
-
Mengapa penting untuk memberikan nutrisi tepat bagi anak? Untuk mendukung masa tumbuh kembangnya, dan sekaligus meningkatkan kepintaran si kecil, ibu wajib pula memberikan dia berbagai nutrisi yang tepat.
-
Bagaimana cara memastikan anak mendapatkan asupan nutrisi yang cukup? Perbanyak makanan yang dapat membantu melancarkan pencernaan, seperti buah dan sayur, makanan manis nggak usah terlalu banyak (diberikan).
-
Kenapa nutrisi yang tepat penting untuk meningkatkan kecerdasan anak? Salah satu faktor penting yang mempengaruhi perkembangan kecerdasan anak adalah nutrisi yang tepat.
-
Bagaimana cara menjaga kesehatan rambut anak selain dengan makanan? Kebiasaan ini mungkin terbilang sederhana namun dapat merusak rambut anak. Berikut adalah beberapa kebiasaan yang perlu dihindari: 1. Sering KeramasKeramas memang penting untuk menjaga kebersihan rambut, namun jika terlalu sering, kebiasaan ini justru bisa merusak rambut serta menyebabkan kulit kepala gatal dan kering. Terlalu sering keramas juga bisa menghilangkan pelembap alami rambut. 2. Jarang KeramasSebaliknya, jarang keramas juga dapat merusak rambut. Jika tidak keramas secara teratur, kulit kepala dapat menjadi berminyak, yang dapat menyebabkan ketombe dan membuat rambut lebih lengket. 3. Mengeringkan Rambut dengan Pengering RambutMengeringkan rambut dengan pengering rambut atau mencatok rambut bisa memicu kebotakan dini. Penggunaan alat-alat ini dapat membuat rambut semakin rontok dan rapuh. Sebaiknya, keringkan rambut dengan bantuan kipas atau angin alami. 4. Menyisir Rambut Saat BasahMenyisir atau menata rambut saat basah bisa merusak rambut. Pada saat basah, rambut cenderung meregang, dan jika disisir, kutikula rambut dapat rusak. Oleh karena itu, sebaiknya sisir rambut setelah rambut kering. 5. Tidur dengan Rambut BasahTidur dengan rambut yang masih basah dapat menyebabkan rambut rapuh dan mudah kering. Rambut basah terlalu lama dapat menyebabkan hygral fatigue, yaitu rambut kehilangan lapisan terluar akibat batang rambut terlalu lembap. Efeknya, rambut pun rapuh dan mudah kering. 6. Tidur dengan HairsprayMembiarkan hairspray semalaman juga merusak rambut. Hairspray dapat mengeringkan batang rambut dan menggumpal di kulit kepala, menyebabkan gatal, ketombe, hingga rambut rontok. Sebaiknya, membersihkan hairspray segera setelah penataan rambut. 7. Mengikat Rambut Saat TidurMengikat rambut saat tidur juga dapat merusak rambut. Mengikat rambut terlalu ketat dapat menyebabkan rambut patah atau rontok, serta membuat kulit kepala gatal.
Keamanan Pangan yang Tepat Jadi Kunci untuk Mencegah Penyakit Anak
Keamanan pangan merupakan aspek krusial dalam upaya mencegah penyakit pada anak-anak. Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menegaskan pentingnya menjaga keamanan pangan mulai dari tahap persiapan produksi, penyimpanan, hingga penyajian.
Keamanan pangan diperlukan agar anak-anak terhindar dari berbagai penyakit yang dapat ditularkan melalui makanan yang terkontaminasi. Dr. Moretta Damayanti, Sp.A(K), M.Kes, anggota Unit Kerja Koordinasi Nutrisi dan Penyakit Metabolik IDAI, menekankan bahwa keamanan pangan tidak hanya menyangkut makanan yang sudah jadi tetapi juga mencakup seluruh proses penyiapannya.
"Keamanan pangan tidak hanya dari makanan yang sudah jadi tetapi juga meliputi bagaimana penyiapannya, penyimpanan, dan penyajiannya," jelas Moretta beberapa waktu lalu dilansir dari Antara.
Menurut Moretta, setiap bahan makanan wajib dipastikan bersih dan bebas dari bakteri, virus, parasit, dan protozoa sebelum diolah menjadi makanan jadi. Kebersihan bahan makanan sangat penting untuk mencegah kontaminasi yang bisa menyebabkan penyakit pada anak. Selain itu, penyimpanan makanan juga harus diperhatikan agar bahan-bahan tersebut terhindar dari kontaminasi racun, pestisida, logam berat, serta disimpan pada suhu yang tepat.
Proses penyajian makanan juga memegang peran penting dalam menjaga keamanan pangan. Peralatan memasak harus terbebas dari kotoran dan kuman, serta terbuat dari bahan-bahan yang aman (food grade).
"Selain memastikan kebersihan bahan makanan, juga perhatikan alat-alat makan yang kita gunakan supaya tetap aman. Perilaku seseorang yang memberikan makanan kepada anak-anak juga harus aman, misalnya jangan sampai tersedak," tambah Moretta.
Lebih lanjut, Moretta menyampaikan bahwa diare merupakan salah satu penyakit yang paling sering dialami oleh anak-anak akibat penanganan makanan yang tidak aman. Secara global, terdapat sekitar 1,7 miliar kasus diare pada anak setiap tahun.
IDAI mencatat bahwa jutaan anak di seluruh dunia meninggal setiap tahun akibat penyakit diare yang berkaitan erat dengan makanan yang terkontaminasi bakteri, virus, atau parasit. Makanan seperti daging, ayam, ikan, hingga susu bisa menjadi sumber kontaminasi jika tidak ditangani dengan benar.
Edukasi mengenai keamanan pangan menjadi sangat penting bagi orang tua agar anak-anak mereka dapat tumbuh sehat dan terhindar dari penyakit. Moretta menekankan bahwa kontaminasi makanan memiliki peran besar dalam menyebabkan penyakit diare.
"Kontaminasi makanan ini memiliki peranan yang sangat besar sekali terhadap terjadi penyakit diare. Bahkan orang tua yang tidak cuci tangan kemudian memberi makan anak itu tetap memiliki risiko kontaminasi bakteri secara langsung," katanya.
Untuk memastikan keamanan pangan, orang tua perlu diberi pemahaman tentang pentingnya menjaga kebersihan dalam seluruh proses pengolahan makanan. Mulai dari mencuci tangan sebelum menangani bahan makanan, memastikan alat-alat masak dan makan bersih, hingga memperhatikan cara penyimpanan dan penyajian yang tepat. Semua langkah ini merupakan bagian dari upaya untuk menghindari kontaminasi yang dapat menyebabkan penyakit pada anak-anak.