Kebiasaan Berkirim Pesan dengan Cara Ini menjadi Tanda Seseorang yang Cerdas Secara Emosional
Penelitian menunjukkan bahwa individu yang sering menggunakan emoji umumnya memiliki tingkat kecerdasan emosional yang lebih baik.
Tanda kecerdasan emosional berkaitan erat dengan kepribadian individu. Menariknya, cara seseorang berkomunikasi melalui pesan singkat di ponsel dapat mencerminkan tingkat kecerdasan emosional mereka. Penelitian yang dilakukan oleh Indiana University menunjukkan bahwa individu yang sering menggunakan emoji dalam pesan mereka cenderung memiliki kecerdasan emosional yang lebih baik. Kecerdasan emosional ini mencakup kemampuan untuk memahami, merasakan, dan mengelola emosi baik pada diri sendiri maupun orang lain. Sebaliknya, kurangnya penggunaan emoji saat berkomunikasi dengan teman atau pasangan dapat menunjukkan gaya kepribadian yang dikenal sebagai menghindari keterikatan, di mana individu lebih memilih kemandirian dan mengandalkan diri sendiri dibandingkan membangun kedekatan emosional dengan orang lain.
"Ini adalah studi pertama yang meneliti penggunaan emoji bersamaan dengan karakteristik individu utama terkait dengan kemampuan komunikasi dan hubungan interpersonal," ungkap penulis studi tersebut dalam jurnal Plos One pada Rabu lalu. Dalam penelitian ini, tiga ratus dua puluh orang dewasa, sebagian besar berusia di pertengahan 30-an, mengikuti survei online yang mengeksplorasi gaya keterikatan, kecerdasan emosional, dan frekuensi penggunaan emoji. Penelitian ini mengidentifikasi tiga tipe utama gaya keterikatan: cemas, menghindar, dan aman. Individu dengan keterikatan cemas sering merasa tidak aman dalam hubungan mereka, serta takut akan penolakan atau ditinggalkan. Di sisi lain, keterikatan aman ditandai dengan kemampuan untuk membangun hubungan yang sehat, penuh kepercayaan, cinta, kasih sayang, dan rasa hormat.
-
Kenapa kesehatan lidah penting? Seiring dengan fungsinya yang kompleks, kesehatan lidah dapat mencerminkan kondisi keseluruhan dari kesehatan seseorang. Perubahan warna, tekstur, atau adanya gejala seperti luka, bintik, atau pembengkakan pada lidah bisa menjadi tanda awal masalah kesehatan yang lebih serius.
-
Kenapa keringat berlebih bisa menjadi tanda masalah kesehatan? Namun, jika keringat yang dihasilkan berlebihan, hal ini dapat menjadi tanda akan adanya masalah.
-
Kenapa serat penting buat kesehatan pencernaan? Serat membantu menjaga kesehatan saluran pencernaan dengan meningkatkan pergerakan usus. Konsumsi serat yang cukup dapat mencegah atau mengatasi masalah pencernaan seperti sembelit, karena serat menambah volume tinja dan mempercepat proses pengeluarannya.
-
Kapan menggigil bisa jadi tanda masalah kesehatan yang serius? Menggigil tanpa sebab yang jelas atau yang terjadi berulang kali bisa menjadi pertanda adanya masalah kesehatan yang lebih serius.
-
Kenapa tumit pecah-pecah bisa jadi masalah kesehatan? Kulit yang pecah-pecah di area tumit bisa menjadi luka terbuka yang berisiko mengalami infeksi.
-
Bagaimana petugas kesehatan dapat meningkatkan keselamatan pasien? Petugas kesehatan dapat meningkatkan keselamatan pasien dengan menerapkan beberapa praktik aman dalam memberikan pelayanan.
Dalam konteks penggunaan emoji, lebih dari 10 miliar emoji dikirim setiap harinya di seluruh dunia. Penulis penelitian juga menemukan bahwa wanita cenderung menggunakan emoji lebih sering saat berkomunikasi dengan teman dan keluarga dibandingkan pria, seperti yang dilansir oleh New York Post. Temuan ini menunjukkan bahwa penggunaan emoji tidak hanya berfungsi sebagai alat komunikasi, tetapi juga sebagai indikator penting dari kecerdasan emosional dan gaya keterikatan seseorang dalam hubungan interpersonal.
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa individu yang memiliki kecerdasan emosional yang tinggi dan keterikatan yang aman (secure) cenderung lebih aktif dalam menggunakan emoji. Sementara itu, wanita yang memiliki tingkat keterikatan penghindaran yang tinggi diketahui mengirim dan menerima emoji dengan teman serta pasangan romantisnya dalam frekuensi yang lebih rendah. Hal ini berbeda dengan pria yang juga memiliki tingkat keterikatan penghindaran yang tinggi, yang cenderung mengirim lebih sedikit emoji kepada pasangan romantis mereka. Temuan ini mengindikasikan bahwa cara orang berkomunikasi secara emosional dapat dipengaruhi oleh pola keterikatan mereka.
Beberapa keterbatasan dalam penelitian ini diakui oleh para peneliti, di antaranya adalah mayoritas peserta yang terlibat merupakan warga AS yang berkulit putih, berpendidikan, sudah menikah, serta heteroseksual yang berbahasa Inggris. Penulis penelitian berharap agar studi-studi selanjutnya dapat melibatkan populasi yang lebih luas dan beragam, serta mengeksplorasi jenis emoji yang digunakan, konten pesan yang menyertainya, dan bagaimana persepsi pertukaran ini berbeda antara gender dan tipe hubungan.
"Cara kita berinteraksi selama komunikasi virtual mungkin mengungkapkan lebih banyak hal tentang diri kita," kata para peneliti. "Ini bukan sekadar emoji wajah tersenyum atau hati: ini adalah cara untuk menyampaikan makna dan berkomunikasi dengan lebih efektif, dan cara Anda menggunakannya memberi tahu kami sesuatu tentang Anda."