Kenali Perbedaan Pengapuran dan Saraf Kejepit yang Bisa Sebabkan Masalah Lutut
Dokter spesialis bedah ortopedi di RS Haji Jakarta Basuki Supartono menjelaskan bahwa pengapuran dan saraf kejepit merupakan dua konsep yang berbeda.
Terjadinya masalah pada lutut seseorang bisa disebabkan oleh dua hal. Dua masalah ini berupa pengapuran atau saraf kejepit yang keduanya cukup berbeda.
Dokter spesialis bedah ortopedi di RS Haji Jakarta Basuki Supartono menjelaskan bahwa pengapuran dan saraf kejepit merupakan dua konsep yang berbeda.
-
Kenapa kesehatan lidah penting? Seiring dengan fungsinya yang kompleks, kesehatan lidah dapat mencerminkan kondisi keseluruhan dari kesehatan seseorang. Perubahan warna, tekstur, atau adanya gejala seperti luka, bintik, atau pembengkakan pada lidah bisa menjadi tanda awal masalah kesehatan yang lebih serius.
-
Kenapa susah sendawa bisa jadi tanda masalah kesehatan yang serius? Susah sendawa tidak hanya menyebabkan ketidaknyamanan fisik, tetapi juga dapat menjadi tanda adanya masalah kesehatan yang lebih serius.
-
Kenapa serat penting buat kesehatan pencernaan? Serat membantu menjaga kesehatan saluran pencernaan dengan meningkatkan pergerakan usus. Konsumsi serat yang cukup dapat mencegah atau mengatasi masalah pencernaan seperti sembelit, karena serat menambah volume tinja dan mempercepat proses pengeluarannya.
-
Bagaimana kesurupan bisa dijelaskan dari sudut pandang kesehatan? Kesurupan adalah kondisi ketika seseorang kehilangan identitas pribadinya dan berperilaku seperti orang lain atau makhluk lain. Orang yang kesurupan biasanya tidak sadar akan apa yang ia lakukan dan tidak bisa mengendalikan dirinya.
-
Apa saja tips penting yang bisa diterapkan untuk menjaga kesehatan saraf? Menjaga kesehatan saraf sangat penting untuk memastikan fungsi optimal sistem saraf kita. Berikut adalah enam tips yang dapat membantu dalam menjaga kesehatan saraf: 1. Konsumsi Nutrisi yang Seimbang, 2. Rutin Berolahraga, 3. Tidur yang Cukup, 4. Manajemen Stres, 5. Hindari Toksin, 6. Tetap Aktif Secara Mental.
-
Bagaimana cara terbaik untuk menjaga kesehatan sendi? Mesti aktif, lakukan gerakan-gerakan atau aktivitas yang menguatkan otot-otot sendi, harus banyak menggerakkan sendinya karena sendi itu makannya enggak bisa dari darah tapi dari cairan sendi
Pengapuran adalah kondisi terkait dengan kerusakan lapisan tulang rawan sendi. Sedangkan saraf kejepit terkait jaringan saraf yang terjepit akibat penekanan oleh struktur jaringan tubuh yang lain.
“Pengapuran itu konsep, saraf kejepit juga konsep. Ini tergantung lokasinya, kalau pengapuran berkaitan dengan sendi jadi bisa terjadi di setiap sendi tidak hanya di lutut,” kata Basuki beberapa waktu lalu
Pengapuran bisa terjadi secara primer dan sekunder. Pengapuran primer dapat terjadi karena faktor usia, sehingga banyak pasien pengapuran sendi adalah lanjut usia (lansia). Sedang, pengapuran sekunder bisa diakibatkan obesitas atau trauma berulang.
Jika pengapuran terjadi di lutut maka disebut pengapuran sendi lutut, jika terjadi di tulang belakang maka disebut pengapuran sendi tulang belakang.
Saraf Kejepit
Sedang, saraf kejepit hanya terjadi di daerah yang ada sarafnya. Salah satu lokasi yang sering terjadi saraf kejepit adalah tulang belakang.
“Saraf kejepit di tulang belakang hampir dipastikan tidak ada hubungannya dengan lutut. Saraf kejepit dan pengapuran bisa terjadi di tulang belakang karena di tulang belakang ada saraf dan sendi.”
Dari sisi usia, kelompok yang lebih muda biasanya cenderung mengalami saraf kejepit bukan pengapuran.
Hal ini juga dapat dipicu dua penyebab yakni primer dan sekunder. Saraf kejepit primer bisa karena faktor usia (penuaan). Namun, kebanyakan saraf kejepit terjadi karena faktor sekunder seperti jatuh dan mengangkat beban berat dengan postur yang keliru.
Perbedaan Rasa Nyeri
Basuki menambahkan, rasa nyeri akibat pengapuran dan saraf kejepit cenderung sulit dibedakan oleh orang awam.
“Nyerinya kurang lebih sama, orang awam susah membedakan, tapi kalau saraf kejepit ada rasa kesemutan. Kalau pengapuran sendi tidak ada gejala kesemutan kecuali jika sudah dalam kondisi ekstrem.”
Untuk memastikan pasien mengalami saraf kejepit atau pengapuran, maka tes yang dapat dilakukan adalah tes laseque. Dalam tes ini, pasien diminta berbaring kemudian tungkai bawahnya diangkat 30 derajat.
“Kemudian pasiennya ditanya apa merasa kesemutan atau tidak, terus dinaikkan lagi, jika pasien tidak merasa kesemutan kemungkinan besar tidak ada saraf kejepit. Namun, jika ada saraf kejepit maka ketika diangkat 30 derajat akan terasa nyeri yang menjalar dari panggul, paha, bagian belakang, hingga telapak kaki,” tandasnya.
Pada kondisi ringan, pasien mungkin masih bisa berjalan ketika mengalami masalah. Namun pada kondisi berat, bisa terjadi kelumpuhan, gangguan kencing, serta gangguan buang air besar.
Reporter: Ade Nasihudin Al Ansori
Sumber: Liputan6.com