Latihan Rutin Penting Dilakukan untuk Memulihkan Fungsi Tubuh Pasca Serangan Stroke
Bagi pasien yang pernah mengalami serangan stroke, latihan rutin penting untuk pemulihan.
Serangan stroke adalah salah satu kondisi medis yang paling menakutkan dan dapat menyebabkan hilangnya fungsi tubuh secara signifikan. Ketika stroke terjadi, sebagian jaringan otak mengalami kerusakan, yang kemudian berdampak pada kemampuan tubuh untuk bergerak, berbicara, dan melakukan aktivitas sehari-hari. Oleh karena itu, penting untuk melakukan latihan rutin sebagai bagian dari proses pemulihan pasca stroke, guna memulihkan fungsi tubuh yang hilang.
Menurut dr. Steven Setiono, Sp.KFR Subs N.M(K), seorang dokter spesialis rehabilitasi medik di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Jakarta, latihan rutin baik di rumah sakit maupun di rumah sangat penting untuk mengembalikan fungsi tubuh setelah serangan stroke.
-
Apa yang dimaksud dengan stroke? Stroke adalah kondisi medis yang terjadi ketika pasokan darah ke otak terganggu atau terhenti, biasanya karena penyumbatan atau pecahnya pembuluh darah di otak. Hal ini menyebabkan sel-sel otak tidak mendapatkan pasokan oksigen dan nutrisi yang cukup, sehingga menyebabkan kerusakan pada jaringan otak.
-
Bagaimana cara terapi fisioterapi membantu pasien stroke ringan? Fisioterapi bertujuan untuk memperbaiki kekuatan, keseimbangan, dan koordinasi tubuh yang mungkin terganggu akibat stroke.
-
Bagaimana cara mengatasi spastisitas pada pasien stroke? Ada beberapa tahap cara penanganan spastisitas yang bisa dilakukan sesuai dengan kondisi masing-masing pasien, antara lain: 1. Rehabilitasi (fisioterapi, terapi bicara, terapi okupasi, pemasangan orthosis atau bidai) Rehabilitasi adalah tatalaksana pertama dan utama untuk penyintas stroke.
-
Apa itu Stroke? Stroke adalah kondisi yang terjadi ketika suplai darah ke otak terhenti atau terganggu. Ketika otak tidak mendapatkan cukup oksigen dan nutrisi dari aliran darah, sel-sel otak mulai mati dalam beberapa menit.
-
Bagaimana cara mencegah stroke di usia muda? Simak cara berikut ini supaya anda terhindar dari risiko stroke di usia muda, berikut ini yang bisa dilakukan: - Olahraga teratur setidaknya 20 - 30 menit per hari. Kamu bisa melakukan olahraga yang disukai, seperti jalan kaki, lari, bersepeda, berenang, yoga, dan olahraga lainnya.- Diet sehat, yaitu mengonsumsi makanan bergizi seimbang, seperti sayur dan buah-buahan.- Menghindari rokok, alkohol, dan penyalahgunaan obat-obatan.- Rutin memantau tekanan darah dan memeriksakan kondisi kesehatan ke dokter.
-
Apa itu stroke? Stroke adalah kondisi yang terjadi ketika pasokan darah ke otak terganggu karena penyumbatan atau pecahnya pembuluh darah.
"Obat paling penting untuk stroke dan pemulihan fungsi adalah latihan. Tidak ada obat yang bisa mengembalikan fungsi, satu-satunya yang bisa mengembalikan fungsi adalah digunakan dan latihan," ujar dr. Steven dilansir dari Antara.
Pentingnya Penanganan Cepat dan Latihan yang Tepat
Setelah serangan stroke, penanganan medis yang cepat adalah langkah pertama yang harus dilakukan untuk meminimalkan kerusakan pada jaringan otak. Semakin cepat pasien dibawa ke rumah sakit, semakin sedikit jaringan otak yang cedera, dan semakin besar peluang untuk memulihkan fungsi tubuh.
"Semakin lama kita ke rumah sakit, semakin lama kita ditangani, jaringan otaknya itu makin banyak yang cedera. Dan jaringan otak yang semakin banyak yang cedera atau mati ini akan berkaitan dengan fungsi juga akan makin menurun. Jadi memang pertama itu, secepat mungkin ke rumah sakit sehingga otaknya jangan banyak rusak," jelas dr. Steven.
Namun, perawatan medis saja tidak cukup. Latihan fisik yang dilakukan secara rutin dan intensif adalah kunci untuk memulihkan fungsi tubuh yang hilang akibat stroke.
Latihan yang diberikan oleh dokter rehabilitasi medik disesuaikan dengan fungsi tubuh mana yang perlu diperbaiki, seperti fungsi tangan, berjalan, menelan, atau berbicara. Latihan-latihan ini dirancang untuk membantu otak memulihkan diri dan menciptakan jalur-jalur saraf baru untuk menggantikan yang rusak.
Repetisi dan Konsistensi dalam Latihan
Dr. Steven menekankan pentingnya konsistensi dan repetisi dalam latihan. Pemulihan fungsi tubuh akan terlihat signifikan jika latihan dilakukan secara rutin selama satu hingga tiga bulan pertama rehabilitasi.
"Jadi, walaupun kita belum sempurna, kita tetap harus mencoba terus, melakukan repetisi berulang-ulang. Diulang-ulang, jadinya gerakannya jelek, semakin lama gerakannya akan lebih bagus, karena otaknya berusaha memulihkan diri," kata dr. Steven. Ia juga menyarankan untuk melakukan latihan gerakan sehari-hari sesering mungkin agar otak dapat memulihkan diri dengan lebih cepat.
Latihan rutin tidak hanya membantu dalam pemulihan fisik tetapi juga memberikan dorongan psikologis kepada pasien. Ketika pasien melihat peningkatan dalam kemampuan mereka, hal ini dapat meningkatkan motivasi dan semangat mereka untuk terus berlatih dan berjuang menuju pemulihan penuh.
Mengelola Risiko dan Mencegah Stroke Berulang
Selain latihan rutin, dr. Steven juga mengingatkan pentingnya mengontrol faktor risiko stroke seperti tekanan darah tinggi, diabetes mellitus, dan kolesterol tinggi. Mengelola faktor-faktor ini sangat penting untuk mencegah stroke berulang, yang dapat menyebabkan kerusakan jaringan otak yang lebih parah dan memperburuk gangguan fungsional yang sudah ada.
Jika stroke berulang terjadi, proses pemulihan bisa menjadi jauh lebih sulit dan memakan waktu lebih lama. Oleh karena itu, menjaga gaya hidup sehat dan mengelola kondisi medis yang mendasari sangat penting untuk mencegah stroke berulang dan mendukung proses pemulihan pasca stroke.