Perlu Diketahui Orangtua dengan Cepat, Ini Tahapan Makan Bayi Sesuai Usia
Dalam memberi MPASI pada bayi, penting untuk mengetahui tahapan pemberian makanan seiring pertumbuhan mereka.
Dalam memberi MPASI pada bayi, penting untuk mengetahui tahapan pemberian makanan seiring pertumbuhan mereka.
-
Mengapa tekstur MPASI penting bagi perkembangan anak? Memahami Perkembangan Tekstur Makanan Pendamping ASI (MPASI) Anak 6 Bulan Hingga 12 Bulan Menyajikan makanan dengan tekstur yang sesuai dengan usia anak membantu dalam pengembangan keterampilan makan mereka, seperti mengunyah, memindahkan makanan di mulut, dan menelan.
-
Kapan MPASI diberikan untuk anak? MPASI mulai diperkenalkan pada usia 6 bulan. MPASI yang bergizi dapat membantu menambah berat badan balita. Pilihlah MPASI yang mengandung berbagai macam nutrisi, seperti karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral. Anda juga dapat menambahkan minyak atau lemak sehat ke dalam MPASI untuk menambah kalori.
-
Kenapa MPASI penting untuk kecerdasan anak? Tidak hanya berfungsi untuk memenuhi kebutuhan gizi harian, MPASI juga berperan dalam mendukung perkembangan kecerdasan otak bayi.
-
Kapan sebaiknya MPASI diberikan kepada bayi? MPASI atau Makanan Pendamping ASI, adalah makanan yang diberikan kepada bayi selain air susu ibu. MPASI ini biasanya diberikan ketika bayi sudah menginjak usia sekitar 6 bulan.
-
Mengapa MPASI diperlukan? Saat bayi tumbuh, ada saatnya ketika ASI saja tidak lagi cukup untuk memenuhi kebutuhan gizi mereka.
-
Tekstur MPASI seperti apa yang ideal untuk anak usia 9 hingga 12 bulan? Pada usia 9—12 bulan, anak sudah dapat diberikan makanan yang dicincang halus, dicincang kasar, atau makanan yang dapat dipegang sendiri (finger foods).
Perlu Diketahui Orangtua dengan Cepat, Ini Tahapan Makan Bayi Sesuai Usia
Usai memasuki usia enam bulan, bayi mulai memasuki tahapan mengonsumsi makanan pendamping air susu ibu atau MPASI. Pemberian makanan dari bayi ini perlu disesuaikan dengan usia dan pertumbuhan gigi mereka.
Masa-masa awal kehidupan bayi dipenuhi dengan berbagai pencapaian penting, salah satunya adalah pengenalan makanan baru yang menarik. Seiring bertambahnya usia, bayi secara bertahap siap beralih dari ASI atau susu formula ke makanan padat.
Dalam memberi makan bayi, penting untuk mengetahui kemampuan makan mereka sesuai usia. Dilansir dari Parents, ada empat tahap utama dalam memperkenalkan makanan bayi yang perlu diketahui orangtua.
Kapan Bayi Harus Mulai Mengonsumsi Makanan Padat?
Menurut Katie Thomson, Ahli Diet Terdaftar dan CEO Square Baby, “Sebagian besar bayi siap diperkenalkan pada makanan padat antara usia 4 hingga 6 bulan.” Namun, perkembangan setiap bayi berbeda, sehingga rentang usia ini tidak berlaku secara mutlak untuk semua bayi.
American Academy of Pediatrics (AAP) menyarankan agar orangtua memperhatikan tanda-tanda berikut untuk menentukan kesiapan bayi dalam mengonsumsi makanan padat:
Berat badan bayi telah kira-kira dua kali lipat dari berat lahir.
Bayi dapat menahan kepalanya dan duduk tegak tanpa bantuan.
Bayi menunjukkan minat pada makanan yang Anda makan dan mungkin mencoba meraihnya.
Bayi mampu mengambil makanan dari sendok tanpa menjatuhkannya dari mulut.
Tahap 1: Memperkenalkan Makanan Puree untuk Bayi
Setelah memastikan bayi siap untuk mengonsumsi lebih dari sekadar ASI atau susu formula, saatnya memulai dengan makanan bayi tahap satu. Makanan tahap ini biasanya berupa makanan puree bertekstur halus yang terdiri dari satu bahan saja tanpa potongan besar.
AAP menekankan pentingnya menawarkan berbagai tekstur dan jenis makanan, seperti sayuran, buah-buahan, sereal bayi yang diperkaya zat besi, dan daging yang dihaluskan untuk membantu bayi mengembangkan selera, mendapatkan nutrisi penting, dan belajar menyukai berbagai jenis makanan.
Beberapa makanan tahap satu yang umum meliputi:
Sereal bayi yang diperkaya zat besi
Pisang
Ubi jalar
Alpukat
Wortel
Persik
Apel
Labu butternut
Jangan lupa untuk memperkenalkan sayuran pada tahap ini. Sayuran seperti kacang polong, buncis, brokoli, dan kembang kol puree dapat membantu bayi mengembangkan selera terhadap berbagai rasa.
Tahap 2: Beralih ke Tekstur yang Lebih Kental
Setelah bayi menguasai puree halus, yang biasanya terjadi antara usia 6 hingga 9 bulan, mereka siap beralih ke makanan bayi tahap dua.
Makanan tahap ini biasanya berupa puree yang lebih kental dengan tekstur yang sedikit kasar. Pada tahap ini, Anda bisa mulai memperkenalkan kombinasi rasa, selama Anda sudah memastikan bayi tidak alergi terhadap bahan-bahan individu.
Beberapa kombinasi makanan tahap dua yang disarankan meliputi:
Apel dan ubi jalar
Alpukat dan pisang
Wortel, mangga, dan pisang
Ubi jalar dan ayam
Apel, stroberi, dan pisang
Pisang, apel, dan pir
Wortel, ubi jalar, dan kacang polong
Oatmeal, wortel, dan persik
Ayam, wortel, dan santan
Tahap 3: Mengembangkan Keterampilan Mengunyah
Bayi yang telah menguasai tekstur yang lebih kental mungkin siap untuk tahap tiga, yang biasanya terjadi antara usia 9 hingga 10 bulan.
Tanda utama bahwa bayi siap untuk tahap ini adalah kemampuan mereka untuk menggunakan pincer grasp, yaitu kemampuan mengambil benda dengan ibu jari dan jari telunjuk. Ini menandakan bahwa bayi telah mengembangkan kemampuan mengunyah secara rotari untuk menghancurkan makanan.
Beberapa makanan tahap tiga yang direkomendasikan meliputi:
Kentang tumbuk
Sayuran yang dikukus atau dimasak seperti ubi jalar, brokoli, labu butternut, dan wortel
Buah matang yang dipotong atau dihancurkan seperti pisang, pir, mangga, dan alpukat
Daging suwir
Kacang yang dihancurkan
Telur orak-arik
Pasta lembut
Potongan tahu
Ikan tanpa tulang
Daging yang dipotong dadu
Tahap 4: Konsumsi Makanan Keluarga
Saat bayi mencapai usia satu tahun, mereka mungkin sudah bisa makan versi modifikasi dari makanan keluarga. Namun, jika belum, tidak apa-apa. Katie Thomson mengatakan, “Beberapa orang tua mungkin telah memperkenalkan makanan meja sebelum usia 12 bulan dan yang lainnya mungkin belum. Keduanya tidak masalah! Lakukan apa yang sesuai untuk Anda dan keluarga Anda.”
Pada usia ini, bayi mungkin menikmati makanan yang biasa kita konsumsi sehari-hari yang dibuat dari berbagai bahan. Anda masih menyukai puree, tidak masalah untuk tetap menyediakannya.
"Puree serbaguna dan dapat digunakan sebagai saus celup, olesan, atau sebagai dasar saus untuk daging atau pasta," kata Thomson.
Mengikuti tahapan ini dengan baik dapat membantu memastikan bayi Anda mendapatkan nutrisi yang cukup dan mengembangkan kebiasaan makan yang sehat sejak dini. Pastikan jangan melewatkan tanda-tanda ketika bayi sudah siap naik tekstur dan mengonsumsi makanan yang lebih padat.