Rentan Alami Nafsu Makan Menurun, Waspadai Penyebabnya pada Lansia
Seiring bertambahnya usia terutama ketika memasuki masa-masa lansia, sejumlah perubahan bisa terjadi termasuk menurunnya nafsu makan.
Seiring bertambahnya usia terutama ketika memasuki masa-masa lansia, sejumlah perubahan bisa terjadi termasuk menurunnya nafsu makan.
-
Kapan nafsu makan meningkat? Saat cuaca seperti ini, nafsu makan sering kali meningkat dan kita jadi ingin ngemil terus-menerus.
-
Apa saja jenis makanan yang membantu menekan nafsu makan? Protein memiliki peran penting dalam mengendalikan nafsu makan karena dapat membuat Anda merasa kenyang lebih lama. Ketika Anda mengonsumsi protein, itu memperlambat pengosongan lambung dan meningkatkan pelepasan hormon yang membuat Anda merasa puas.
-
Kapan sebaiknya mengonsumsi protein untuk menekan nafsu makan? Protein memiliki peran penting dalam mengendalikan nafsu makan karena dapat membuat Anda merasa kenyang lebih lama.
-
Bagaimana cara meningkatkan asupan protein untuk menekan nafsu makan? Protein memiliki peran penting dalam mengendalikan nafsu makan karena dapat membuat Anda merasa kenyang lebih lama.
-
Bagaimana protein mempengaruhi nafsu makan? Jika mengonsumsi protein dalam jumlah yang benar, maka protein tidak akan memicu kenaikan berat badan. Sebaliknya, dengan makan protein dalam jumlah yang benar bisa membuat kita merasa kenyang lebih lama.
-
Bagaimana protein bisa mempengaruhi nafsu makan? Selain itu, protein juga dapat membantu menekan nafsu makan, membuat seseorang merasa kenyang lebih lama, yang pada gilirannya dapat mengurangi asupan kalori secara keseluruhan.
Rentan Alami Nafsu Makan Menurun, Waspadai Penyebabnya pada Lansia
Penurunan nafsu makan pada lansia adalah masalah yang kerap terjadi dan perlu diwaspadai. Ahli gizi dari Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (RSPON) dr Mahar Mardjono, Jakarta, Sheila Octavia, S.Gz, menyebutkan bahwa ada berbagai faktor yang dapat menyebabkan lansia kehilangan nafsu makan, mulai dari perubahan fisiologis hingga masalah gizi yang kompleks.
Menurut Sheila, lansia memasuki fase kehidupan yang lebih rentan sejak usia 60 tahun ke atas.
"Lansia itu sudah mulai memasuki fase akhir kehidupan, jadi memang usianya dimulai sejak 60 tahun ke atas dan memang permasalahannya mulai beragam mulai dari fungsi fisiologisnya sampai masalah gizinya sudah mulai kompleks," jelasnya beberapa waktu lalu dilansir dari Antara.
Salah satu penyebab utama penurunan nafsu makan pada lansia adalah kondisi fisik yang sudah tidak optimal.
Pada usia lanjut, kondisi gigi yang tidak lagi utuh atau berkurang jumlahnya bisa menyebabkan kesulitan dalam menggigit dan mengunyah makanan, terutama yang bertekstur keras seperti daging. Selain itu, lambung lansia cenderung terbiasa dengan porsi makan yang lebih kecil, sehingga mereka lebih cepat merasa kenyang.
Aspek Psikologis
Faktor psikologis juga berperan penting dalam mempengaruhi nafsu makan lansia. Sheila menuturkan bahwa banyak lansia yang kehilangan nafsu makan karena mereka merasa kesepian dan ingin makan bersama anggota keluarganya. Keinginan untuk merasa dekat dengan anak dan cucu dapat mempengaruhi selera makan mereka.
Memahami porsi makan yang sesuai untuk lansia juga menjadi kunci dalam menjaga nafsu makan mereka.
"Anggota keluarga perlu memahami apakah lansia tersebut memang kehilangan nafsu makan karena hal tertentu atau porsi makan yang diberikan selama ini lebih banyak dari yang bisa ia habiskan," kata Sheila.
Beberapa lansia mungkin tidak terbiasa dengan porsi makan besar dan lebih baik jika makan dalam porsi kecil yang dibagi-bagi sesuai takarannya. Ada lansia yang bisa makan tiga kali sehari, namun ada juga yang lebih cocok makan lima kali sehari, tergantung pada kekuatan lambungnya.
Efek Obat dan Monotoni Makanan
Efek samping obat yang dikonsumsi lansia juga dapat menjadi penyebab penurunan nafsu makan. Selain itu, perasaan sedih atau bosan dengan menu makanan yang monoton juga dapat mengurangi keinginan untuk makan.
"Lansia bisa saja bosan, jadi memang banyak penyebabnya. Makanya peran keluarga sangat dibutuhkan, biar bisa tahu kondisi orang tuanya seperti apa," ujarnya.
Sheila menekankan pentingnya peran keluarga dalam mengidentifikasi dan mengatasi penyebab penurunan nafsu makan pada lansia. Anggota keluarga yang sering berinteraksi dan bertemu setiap hari dengan lansia seharusnya mampu mengenali tanda-tanda awal dan memberikan solusi yang tepat.
"Ini harus digali lagi dan yang tahu keluarganya karena setiap hari yang ketemu keluarganya atau misalnya pengolahan makannya cenderung makan itu-itu saja," kata Sheila.
Dalam menghadapi masalah penurunan nafsu makan pada lansia, penting bagi keluarga untuk memberikan perhatian ekstra dan memahami kebutuhan serta kondisi lansia. Mengatur menu makanan yang variatif, mengajak makan bersama, dan memperhatikan efek samping obat-obatan yang dikonsumsi dapat membantu meningkatkan nafsu makan dan menjaga kesehatan lansia.