Ternyata Ini Alasan Hilangnya Nafsu Makan saat Putus Cinta, Pernah Mengalami?
Putus cinta terkadang membuat seseorang malas melakukan berbagai macam hal termasuk makan. Kenapa bisa begitu? Simak alasan selengkapnya di sini.
Putus cinta, baik itu hubungan yang baru terjalin atau yang sudah berlangsung bertahun-tahun, sering kali membuat emosi menjadi tidak karuan. Perasaan kecewa, sedih, dan marah bisa datang bergantian, mengubah segala sesuatunya.
Tak jarang, rasa patah hati ini juga mempengaruhi pola makan seseorang. Banyak orang yang merasa kehilangan nafsu makan setelah berpisah dengan orang yang mereka cintai. Lantas, apa sebenarnya yang menyebabkan hilangnya nafsu makan saat putus cinta? Dan apakah ini merupakan hal yang normal?
-
Kenapa nafsu makan menurun saat patah hati? Ketika seseorang mengalami stres, tubuh bereaksi dengan melepaskan hormon seperti adrenalin, kortisol, dan norepinefrin dalam jumlah tinggi. Hormon-hormon ini memicu respons tubuh untuk menghadapi stres, yang dikenal sebagai fight or flight.Respons ini menyebabkan beberapa perubahan fisik, seperti peningkatan detak jantung, pernapasan lebih cepat, otot yang menegang, dan tekanan darah yang naik. Dalam proses tersebut, tubuh secara otomatis memprioritaskan fungsi-fungsi yang penting untuk bertahan hidup, sementara fungsi yang dianggap tidak mendesak, seperti sistem pencernaan, dimatikan sementara.Akibatnya, hormon ghrelin yang memicu rasa lapar berhenti diproduksi. Sebaliknya, tubuh melepaskan hormon leptin dan corticotropin yang berfungsi menekan nafsu makan.
-
Bagaimana cara mengembalikan nafsu makan setelah putus cinta? Meski patah hati sering kali membuat seseorang kehilangan semangat, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk memulihkan kondisi tubuh, termasuk mengembalikan nafsu makan. Menurut Pearson, langkah pertama adalah mengelola stres secara sehat.Tidak apa-apa untuk bersedih dan berkabung atas perpisahan. Namun, penting untuk tidak memendam emosi atau melarikan diri dari kenyataan.
-
Siapa yang merasakan dampak patah hati pada nafsu makan? Dilansir dari YourTango, para ahli seperti Marina Pearson dan Debra Smouse menjelaskan bahwa patah hati tidak hanya meninggalkan luka emosional, tetapi juga memengaruhi tubuh secara fisik.
-
Kenapa stres bisa mengurangi nafsu makan? Stres bisa menyebabkan rasa mual dan masalah pencernaan yang berdampak buruk pada selera makan. Jenis stres yang dialami bisa berdampak langsung pada selera makan ini. Stres akut yang dialami seseorang bisa memiliki hubungan langsung dan seketika pada nafsu makan.
-
Siapa yang sering mengalami penurunan nafsu makan? Depresi bisa menyebabkan hilangnya rasa lapar dalam jangka waktu lama. Penelitian mengungkap bahwa depresi mempengaruhi bagian tertentu pada otak yang memonitor kondisi psikologis tubuh, termasuk rasa lapar dan selera makan.
-
Kenapa putus cinta menyakitkan? Air mata akan berbicara saat mulut tak mampu lagi menjelaskan sebuah rasa sakit.
Alasan Patah Hati Menurunkan Nafsu Makan
Putus cinta adalah salah satu pemicu stres yang paling umum. Ketika tubuh merespon stres, berbagai perubahan fisik dapat terjadi, seperti peningkatan denyut jantung, pernapasan yang lebih cepat, otot yang tegang, dan tekanan darah yang naik. Semua reaksi ini dipicu oleh pelepasan hormon-hormon stres, seperti adrenalin, kortisol, dan norepinefrin, yang terjadi dalam jumlah yang tinggi.
Hormon-hormon ini berfungsi untuk mempersiapkan tubuh menghadapi situasi darurat, tetapi juga memengaruhi sistem tubuh lainnya. Salah satunya adalah sistem pencernaan, yang secara otomatis akan diperlambat atau bahkan dimatikan sementara.
Ketika sistem pencernaan tidak berfungsi optimal, tubuh pun menghentikan produksi hormon ghrelin yang biasanya memicu rasa lapar. Sebagai gantinya, tubuh menghasilkan hormon leptin dan corticotropin, yang berfungsi untuk menekan nafsu makan. Inilah mengapa seseorang yang sedang patah hati sering merasa tidak lapar atau kehilangan nafsu makan.
Selain itu, peningkatan hormon stres kortisol juga dapat menyebabkan penurunan motivasi secara umum. Hal ini membuat seseorang merasa lebih malas untuk bergerak, termasuk untuk makan. Akibatnya, tubuh menjadi semakin kekurangan energi, yang memperburuk keadaan emosional dan fisik.
Reaksi Tubuh Saat Hati Sedang Bersedih
Menurut para ahli seperti Marina Pearson dan Debra Smouse, perpisahan tidak hanya menimbulkan luka emosional, tetapi juga dapat terasa menyakitkan secara fisik. Stres akibat patah hati memengaruhi otak dengan menurunkan jumlah reseptor endogen opioid, yang berfungsi untuk mengurangi rasa sakit. Penurunan reseptor ini menyebabkan seseorang merasa tidak nyaman, bahkan merasakan nyeri fisik yang nyata, seperti sakit perut atau dada yang terasa sesak.
Keluhan fisik ini, yang sering kali dialami saat seseorang merasa patah hati, seringkali menyebabkan penurunan nafsu makan. Perasaan tidak enak di tubuh membuat seseorang lebih fokus pada rasa sakit daripada pada kebutuhan tubuh untuk mendapatkan nutrisi. Inilah mengapa beberapa orang merasa tidak mampu makan saat sedang berduka atau putus cinta.
Apakah Ini Normal?
Tentu saja, hilangnya nafsu makan saat putus cinta adalah hal yang normal. Reaksi tubuh yang demikian merupakan bagian dari cara tubuh mengelola stres dan emosi. Patah hati memengaruhi tubuh secara keseluruhan, bukan hanya perasaan. Perubahan dalam pola makan merupakan salah satu respons alami tubuh terhadap kondisi emosional yang berat.
Namun, jika hilangnya nafsu makan berlangsung dalam jangka waktu yang lama atau mengganggu kesehatan tubuh, sebaiknya segera konsultasikan dengan tenaga medis atau seorang profesional. Mengabaikan kebutuhan tubuh akan nutrisi dapat berisiko menyebabkan masalah kesehatan lainnya, seperti penurunan daya tahan tubuh, kekurangan gizi, dan gangguan tidur.
Tips Meningkatkan Nafsu Makan Saat Patah Hati
Untuk mengembalikan nafsu makan ketika sedang galau atau patah hati, ada beberapa hal yang bisa dilakukan. Pertama, penting untuk mengelola stres dengan baik. Berkabung dan merasa sedih setelah putus cinta adalah hal yang wajar, tetapi yang lebih berbahaya adalah memendam emosi atau menghindar dari kenyataan.
Pearson menyarankan agar meskipun perasaan masih sedih dan belum sepenuhnya bisa move on, lakukanlah hal-hal yang bisa memperbaiki suasana hati. Cobalah berkumpul bersama sahabat, mendengarkan musik, menonton film komedi, atau melakukan aktivitas menyenangkan lainnya seperti merawat diri dengan salon atau jalan-jalan di taman kota. Aktivitas-aktivitas ini dapat membantu mengalihkan perhatian dari perasaan galau dan memperbaiki mood secara perlahan.
Selain itu, penting juga untuk menjaga keseimbangan tubuh dengan makan makanan yang sehat, meskipun tidak ada selera. Makan dalam porsi kecil tetapi sering dapat membantu tubuh mendapatkan energi yang dibutuhkan tanpa harus merasa terbebani. Mengonsumsi makanan ringan atau camilan sehat seperti buah-buahan atau kacang-kacangan bisa menjadi pilihan yang baik ketika nafsu makan berkurang.
Yang tak kalah penting adalah ingat bahwa setiap perpisahan pasti ada hikmahnya. Percayalah bahwa badai pasti akan berlalu, dan perpisahan bukanlah akhir dari segalanya. Mungkin saja, perpisahan ini menjadi tanda bahwa hubungan tersebut tidak lagi baik untuk diteruskan. Ambil sisi positif dari pengalaman tersebut, dan yakinlah bahwa suatu saat Anda akan lebih baik setelah melewatinya.
Patah hati memang bisa membuat nafsu makan hilang, dan itu adalah reaksi yang normal. Reaksi tubuh terhadap stres emosional ini memengaruhi banyak aspek, mulai dari keseimbangan hormon hingga respons fisik yang menurunkan rasa lapar.
Namun, dengan mengelola stres dan melakukan aktivitas yang bisa memperbaiki mood, Anda bisa perlahan-lahan memulihkan nafsu makan dan kembali merasa lebih baik. Jangan lupa untuk selalu menjaga kesehatan tubuh, baik secara fisik maupun mental, agar bisa segera bangkit dari perasaan yang menguras energi tersebut.