Sekolah Miliki Peran Penting Beri Edukasi Sehat Cegah Obesitas Anak
Pencegahan obesitas pada anak bisa sangat bergantung pada peran edukasi dari sekolah.
Obesitas pada anak-anak menjadi masalah kesehatan yang kian mengkhawatirkan di Indonesia. Edukasi tentang pola makan sehat di sekolah dinilai sangat penting untuk membantu mencegah risiko obesitas yang berdampak buruk pada kesehatan jangka panjang.
Dokter Spesialis Gizi Klinik dari Universitas Indonesia, Dr. Inge Permadhi, SpGK (K), menekankan bahwa peran sekolah dalam memberikan edukasi mengenai makanan sehat sangat krusial dalam upaya mengurangi angka obesitas di kalangan anak-anak.
-
Bagaimana cara mencegah obesitas pada anak? Upaya pencegahan obesitas harus dimulai sejak dini dengan mengajarkan pola hidup sehat dan aktif. Orangtua perlu memberikan contoh yang baik dengan menerapkan gaya hidup sehat dalam keluarga. Mengurangi konsumsi makanan cepat saji, memperbanyak sayuran dan buah-buahan dalam diet harian, serta memastikan anak-anak melakukan aktivitas fisik secara teratur adalah beberapa langkah penting yang bisa diambil.
-
Apa saja bahaya obesitas pada anak? Berikut adalah beberapa bahaya obesitas pada anak yang perlu diwaspadai. Kolesterol Tinggi dan Tekanan Darah Tinggi Anak dengan obesitas memiliki risiko lebih tinggi untuk mengembangkan kolesterol tinggi dan tekanan darah tinggi, yang merupakan faktor risiko utama untuk penyakit kardiovaskular. Pola makan yang buruk, seperti konsumsi makanan tinggi lemak jenuh dan trans, dapat menyebabkan penumpukan plak di arteri, yang mengakibatkan aterosklerosis. Aterosklerosis dapat mempersempit dan mengeras arteri, sehingga membatasi aliran darah ke organ vital dan meningkatkan risiko serangan jantung atau stroke di kemudian hari.
-
Apa yang bisa dipicu oleh obesitas pada anak? Obesitas bisa menjadi masalah kesehatan yang memicu berbagai penyakit.
-
Apa saja ciri khas anak yang mengalami obesitas? Anak dengan obesitas biasanya memiliki berat badan yang signifikan lebih tinggi dibandingkan dengan anak-anak seusianya. Ini bisa dilihat dari penampilan fisik mereka yang lebih besar dan lebih berisi. Berat badan yang berlebih ini bukan hanya karena lemak tubuh, tetapi juga bisa karena massa otot, tulang, atau air yang berlebih.
-
Bagaimana cara mencegah obesitas pada bayi? ASI membantu mengatur nafsu makan, metabolisme, dan pertumbuhan bayi serta melindungi mereka dari infeksi dan alergi. Memberikan ASI Eksklusif Pemberian MPASI yang Seimbang MPASI yang sesuai dapat memenuhi gizi dan energi yang dibutuhkan bayi serta membentuk pola makan sehat. Hindari Makanan Tinggi Kalori Hindari makanan atau minuman yang tinggi kalori, gula, lemak, atau garam untuk mencegah kelebihan berat badan. Stimulasi Aktivitas Fisik Mendorong bayi untuk aktif bergerak dan bermain sesuai dengan usia mereka untuk mengembangkan motorik dan kesehatan secara keseluruhan.
-
Bagaimana cara terbaik mengatasi obesitas pada anak? Mengatasi obesitas pada anak memerlukan pendekatan yang komprehensif dan konsisten, melibatkan perubahan gaya hidup yang sehat dan dukungan penuh dari keluarga. Berikut adalah beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi obesitas pada anak: 1. Pola Makan Sehat: Mengatur asupan nutrisi anak dengan pola makan sehat sangat penting. Ini termasuk mengurangi asupan lemak dan karbohidrat sederhana, serta meningkatkan asupan serat dan air. Anak-anak disarankan untuk mengonsumsi buah dan sayur minimal 5 porsi sehari dan minum air putih yang cukup.
"Di sekolah itu gurunya harus mengajarkan kepada muridnya tentang makanan yang sehat dengan gizi seimbang. Karena anak sekarang pintar-pintar, mereka yang nanti dapat menjadi jembatan edukasi kepada orang tuanya," jelas Inge.
Pendidikan tentang makanan sehat di sekolah tidak hanya bermanfaat bagi anak-anak, tetapi juga bisa menjadi sarana untuk mengedukasi orang tua melalui anak-anak mereka.
Kolaborasi antara sekolah dan orang tua sangat diperlukan dalam membangun kesadaran akan pentingnya gizi seimbang dan pola hidup sehat. Sekolah diharapkan mampu mengajarkan tidak hanya tentang makanan yang sehat, tetapi juga pentingnya aktivitas fisik yang cukup. Aktivitas fisik yang memadai akan membantu anak-anak menyalurkan energi secara optimal dan menjaga berat badan tetap sehat.
Dari sisi orang tua, Dr. Inge menekankan pentingnya pemahaman mengenai kandungan gizi dalam makanan yang dikonsumsi anak. Orang tua perlu menyadari bahwa anak yang gemuk bukanlah karena pertumbuhan otot yang berlebih, tetapi karena penumpukan lemak yang berlebihan.
“Anak gemuk karena kelebihan lemak, maka orang tua dapat mengurangi asupan dari makanan dan minuman yang tinggi karbohidrat simpleks (sederhana) dan juga dari asupan lemak yang berlebihan,” tambah Inge.
Makanan yang mengandung karbohidrat kompleks, seperti buah dan sayur, perlu ditingkatkan dalam pola makan sehari-hari anak. Di sisi lain, konsumsi makanan yang tinggi lemak, seperti makanan yang digoreng, perlu dikurangi.
“Makanan dan minuman manis dapat meningkatkan jumlah kalori yang diasup oleh anak. Jangan lupa untuk mengurangi segala sesuatu yang ditambahkan dalam makanan atau minuman sehingga membuatnya menjadi manis,” ujar Inge.
Konsumsi makanan dan minuman manis yang berlebihan, terutama pada anak-anak, dapat meningkatkan risiko obesitas serta berbagai penyakit metabolik, seperti diabetes melitus, hipertensi, dan hiperkolesterolemia. Risiko ini semakin memperkuat urgensi untuk memberikan edukasi dini kepada anak-anak mengenai bahaya makanan manis berlebihan.
Edukasi yang diberikan di sekolah sebaiknya berpedoman pada prinsip makan sehat dengan gizi seimbang, seperti yang dianjurkan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Dalam satu porsi makanan, harus terdapat kombinasi antara makanan pokok, lauk pauk (hewani dan nabati), sayur, dan buah untuk memenuhi kebutuhan tubuh akan karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, dan air.
Menurut data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018, satu dari lima anak di Indonesia mengalami kelebihan berat badan. Persentase obesitas ini bahkan meningkat dari 8 persen pada tahun 2007 menjadi 21,8 persen pada 2018. Fakta ini menunjukkan betapa seriusnya ancaman obesitas pada anak-anak di Indonesia.
Kemenkes telah memperingatkan bahwa obesitas tidak hanya mengancam kesehatan anak-anak saat ini, tetapi juga masa depan mereka. Penyebab utama obesitas pada anak-anak adalah konsumsi makanan tinggi kalori yang berasal dari gula simpleks dan lemak berlebih, yang tidak diimbangi dengan aktivitas fisik yang cukup.