Sering diet ngawur? Tuli menjadi ancamannya
Jangan sembarangan diet daripada Anda jadi tuli nantinya
Diet menjadi cara yang jamak dipilih bagi Anda yang ingin menurunkan berat badan. Sebab diet yang membatasi konsumsi makanan ini bisa langsung berdampak cepat pada turunnya berat badan. Tak jarang jika Anda ingin kurus secara cepat, Anda langsung memilih diet ekstrim. Padahal jenis diet ini mampu membahayakan kesehatan tubuh Anda, bahkan bisa mengancam pendengaran.
"Tak hanya terlalu sering mendengarkan musik keras atau infeksi bakteri saja yang dapat mempengaruhi kesehatan pendengaran Anda. Sebab diet yang dilakukan secara tidak tepat juga mampu menurunkan kualitas pendengaran Anda," ujar kata Collenn Le Prell, peneliti dari Universitas Florida.
"Menu diet yang sehat dan seimbang serta dipenuhi dengan makanan sehat mampu menjaga kesehatan pendengaran Anda. Sebaliknya, diet yang ngawur dan menyebabkan Anda kehilangan nutrisi secara tidak Anda sadari mampu menurunkan kualitas pendengaran Anda," lanjutnya.
"Diet yang tidak sehat dapat membuat Anda kehilangan nutrisi seperti vitamin A, C, E, dan magnesium yang penting untuk kesehatan telinga. Kekurangan vitamin ini mampu mengurangi suplai darah ke telinga bagian dalam. Sehingga kualitas pendengaran Anda akan menurun dan bisa menyebabkan tuli."
Penelitian ini ternyata juga bermanfaat untuk kemajuan penelitian kesehatan berikutnya. Sebab para peneliti sekarang sedang mengembangkan produk obat yang bermanfaat untuk mencegah gangguan pendengaran terutama bagi Anda yang sering berinteraksi dengan suara bising dalam jangka waktu yang lama.
Baca juga:
5 Alasan untuk bilang tidak pada diet ketat
Sering marah? Itu berarti diet yang dilakukan harus dihentikan
Terobsesi pada makanan sehat? Itu gejala Orthorexia!
-
Kenapa kesehatan lidah penting? Seiring dengan fungsinya yang kompleks, kesehatan lidah dapat mencerminkan kondisi keseluruhan dari kesehatan seseorang. Perubahan warna, tekstur, atau adanya gejala seperti luka, bintik, atau pembengkakan pada lidah bisa menjadi tanda awal masalah kesehatan yang lebih serius.
-
Siapa yang melakukan penelitian mengenai keheningan? “Sejauh ini, sampai penelitian kami muncul, belum ada tes empiris utama untuk pertanyaan ini. Dan itulah yang ingin kami berikan,” kata Rui Zhe Goh, peneliti bidang Sains dan Filsafat dari Johns Hopkins University. Goh dan para profesornya mengerjakan ilusi sonik untuk memahami jika orang merasakan keheningan saat mereka memproses suara dari perspektif kognitif.
-
Di mana penelitian tentang hubungan antara teh dan sakit kepala dilakukan? Namun, hasil data yang dipublikasikan pada tahun sebelumnya dalam jurnal Scientific Reports menunjukkan bahwa tidak terdapat indikasi keterkaitan antara konsumsi teh dan risiko migrain pada populasi di Eropa.
-
Mengapa penelitian ini penting untuk memahami perkembangan tubuh dan penyakit? Studi ini memberikan pemahaman lebih lanjut tentang proses perkembangan yang mendasari, yang dapat membantu dalam penelitian dan penanganan penyakit di masa depan.
-
Di mana para astronot ini melakukan penelitian tentang sakit kepala? Tim peneliti melakukan penelitian terhadap 24 astronot yang pergi ke Stasiun Antariksa Internasional (ISS) selama 26 minggu.
-
Mengapa penelitian ini dianggap penting? “Ini adalah lompatan besar bagi sains! Dan ini baru permulaan. Kami berharap dapat mengadaptasi teknik AI dan ML ini pada hewan lain dan meletakkan dasar bagi kecerdasan luar biasa di berbagai industri terkait hewan. Jika kita tahu apa yang dirasakan hewan, kita bisa merancang dunia yang lebih baik untuk mereka,” Cheok melanjutkan,