31 Januari, Sejarah Berdirinya Kota Sidoarjo dan Arti Lambang Daerahnya
Berikut merdeka.com merangkum selengkapnya asal mula perubahan nama ini dan sejarah Kabupaten Sidoarjo tersebut:
Selain menjadi hari berdirinya Nahdlatul Ulama (NU), ternyata tanggal 31 Januari menjadi peristiwa yang menandai berdirinya kabupaten Sidoarjo. Kabupaten Sidoarjo adalah kabupaten yang terletak di Jawa Timur yang berdekatan dengan kota Surabaya.
Kabupaten Sidoarjo berada di antara Sungai Porong dan Sungai Surabaya sehingga terkenal sebagai kota Delta. Bahkan lambang daerahnya pun bergambar ikan udang dan ikan bandeng yang membentuk huruf S dan mewakili sektor perikanan yang kini semakin berkembang di wilayah tersebut.
-
Siapa yang meneliti sejarah Sidoarjo? Mengutip artikel berjudul Di Balik Nama Sidoarjo karya Nur Indah Safira (Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo, 2000), Kabupaten Sidoarjo terkenal dengan sebutan Kota Delta yang merujuk pada sejarah daerah ini yang dulunya dikelilingi lautan.
-
Bagaimana Asisi Suharianto menyajikan kisah-kisah sejarah? Asisi dan sang istri pun mendapatkan pengalaman luar biasa selama keliling dunia. Keduanya bertemu dengan saksi mata maupun para korban perang masa lalu di beberapa negara.
-
Apa yang menjadi pusat penyebaran Islam di Sidoarjo pada masa silam? Masjid Jami' Al Abror di Jalan Kauman Desa Pekauman merupakan salah satu saksi bisu sejarah berdirinya Kabupaten Sidoarjo. Masjid ini juga merupakan pusat penyebaran Islam di Sidoarjo pada masa silam.
-
Bagaimana sejarah Waduk Sempor? Waduk Sempor diresmikan pada 1 Maret 1978 yang ditandai dengan adanya prasasti bertanda tangan Presiden Soeharto. Semula, waduk ini difungsikan sebagai sumber pengairan bagi sejumlah kompleks persawahan di sekitarnya. Namun lambat laun waduk itu menjadi destinasi wisata baru bagi warga sekitar.
-
Siapa Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo? Kartosoewirjo merupakan tokoh populer di balik pemberontakan DI/TII pada tahun 1948.
-
Bagaimana KEK Singhasari memanfaatkan sejarah? Keunggulan lain dari KEK Singhasari yakni adanya sektor pariwisata dengan tema heritage and sejarah. Hal ini dilatarbelakangi nilai situs sejarah kerajaan Singhasari.
Dulunya kabupaten Sidoarjo bernama Sidokare, kemudian pada tanggal 31 Januari 1859 nama tersebut diubah menjadi Sidoarjo yang digunakan hingga sekarang.
Berikut merdeka.com merangkum selengkapnya asal mula perubahan nama ini dan sejarah Kabupaten Sidoarjo tersebut:
Asal usul Berdirinya Sidoarjo pada 31 Januari
Sidoarjo dulu dikenal sebagai pusat kerajaan Jenggolo pada masa kolonialisme Hindia Belanda, dahulu kota Sidoarjo dikenal dengan Sidokare Sido = jadi kare = kari karena intonasi warga sedikit jelek sehingga nama Sidokare berubah menjadi Sidoarjo.
Daerah Sidokare dipimpin oleh seorang patih bernama R.Ng.Djojohardjo bertempat tinggal di kampung Pucang Anom yang dibantu oleh seorang wedana yaitu Bagus Ranuwiryo yang berdiam di kampung Pangabahan.
Tahun 1859 berdasarkan Keputusan Pemerintah Hindia Belanda No. 9/1859 tanggal 31 Januari 1859 Staatsblad No. 6 daerah Kabupaten Surabaya dibagi menjadi dua bagian yaitu Kabupaten Surabaya dan Kabupaten Sidokari.
Arti Lambang Sidoarjo
©2022 Merdeka.com
Lambang Sidoarjo memiliki berbagai arti yang mendefinisikan wilayah tersebut sesuai dengan budaya dan keadaan geografisnya. Berikut masing-masing arti lambang Kabupaten Sidoarjo:
1. Segilima beraturan
Bentuk segilima beraturan dengan sisi- sisinya yang berupa kurung kurawal, melambangkan falsafah Pancasila yang berarti jika warga Kabupaten Sidoarjo sudah menetapi serta mempraktikkan ajaran pancasila dengan tertib serta pasti.
2. Bintang yang bersudut 5
Arti selanjutnya yaitu bintang bersudut 5 yaitu melambangkan ke- Tuhan- an Yang Maha Esa, ini menggambarkan kalau masyarakat Kabupaten Sidoarjo BerkeTuhan- an serta Beragama.
3. Setangkai Padi
Ada pun lambang setangkai padi dengan 8 belas butir serta sebatang tebu 5 ruas dengan wujud bundar melambangkan hasil bumi yang terdapat di wilayah Kabupaten Sidoarjo.
Sebaliknya lambang yang berupa bundar dari tebu serta padi tersebut menggambarkan kalau pemerintah mempunyai tekad yang bundar buat membangun warga yang adil serta makmur.
Serta 18 butir padi tersebut menampilkan banyaknya Kecamatan yang terdapat di wilayah Kabupaten Sidoarjo.
4. Ikan Udang dan Bandeng
Ikan udang serta Ikan bandeng yang membentuk huruf“ S” melambangkan hasil tambak di wilayah Kabupaten Sidoarjo. Wujud“ S” dari ikan udang serta ikan bandeng ialah wujud huruf awal dari nama Kabupaten Sidoarjo.
Arti Warna Lambang Kabupaten Sidoarjo
Warna dari lambang daerah Kabupaten Sidoarjo memiliki arti, yakni:
1. Warna biru laut yang ada pada lambang memiliki arti air, yang menggambarkan daerah kabupaten Sidoarjoyang dulu dikenal dengan nama: “DELTA BRANTAS” tersebut dikelilingi air yakni sungai dan laut.
Warna biru laut yang terlepas dalam bundaran tebu dan padi memiliki arti air yang menggambarkan daerah kabupaten Sidoarjo ialah daerah tambak yang menghasilkan ikan udang dan ikan bandeng.
2. Warna hijau pada dasar lambang menggambarkan kesuburan daerah kabupaten Sidoarjo tepatnya di wilayah Delta Brantas.
3. Warna kuning pada lambang bintang, tebu, pita, dan padi menggambarkan kesejahteraan rakyat kabupaten Sidoarjo.
4. Warna hitam pada lambang tebu, ikan bandeng, ikan udang dan pada tulisan kabupaten Sidoarjo menggambarkan keteguhan Iman rakyat daerah kabupaten Sidoarjo.
5. Warna abu- abu pada lambang ikan udang dan ikan bandeng ialah sebagai warna pernak- pernik.