6 Fakta Menarik Tarian Sigale-Gale, Tari Tradisional Boneka Mistis dari Samosir
Tari Sigale-Gale telah menjadi ikon pariwisata Provinsi Sumatera Utara secara umum, dan Samosir secara khususnya.
Jika berbicara tentang Sumatera Utara, tentu ada banyak sekali hal menarik yang menjadi ciri khas daerah yang menjadi rumah bagi Suku Batak tersebut. Yang tidak kalah menarik adalah budayanya yang hingga kini menjadi salah satu daya tarik daerah tersebut.
Salah satu budaya yang populer di sana adalah Tari Sigale-Gale. Tarian ini adalah salah satu kesenian tradisional masyarakat suku Batak di Samosir, Sumatera Utara.
-
Apa itu umpasa dalam budaya Batak? Umpasa adalah seni lisan puisi lama berupa pantun dalam masyarakat Batak Toba.
-
Apa itu Surat Batak? Aksara Batak ini biasa disebut dengan Surat Batak atau Surat na Sampulu Sia yang artinya kesembilan belas huruf atau bisa juga disebut Si Sia-sia.
-
Apa yang menjadi ciri khas dari budaya Batak Toba? Rumah adat Batak yang dikenal sebagai Rumah Bolon ini menjadi salah satu ciri khas dari budaya Batak Toba.
-
Bagaimana orang Batak mempertahankan budaya kekeluargaan saat merantau? Kemudian ikatan marga dan kekeluargaan yang kuat juga menanamkan rasa tanggung jawab dan saling membantu. Bahkan, tak hanya keluarga inti, marga jauh pun juga diajarkan untuk membantu apabila memiliki rezeki yang lebih.
-
Apa itu tradisi bakar batu di Papua? Bakar batu adalah ritual memasak bersama dengan menggunakan batu-batu panas yang ditata di tanah sebagai pengganti kompor.
-
Bagaimana cara para pemuda Batak memajukan persaudaraan dan budaya melalui Jong Batak? Persatuan Pemuda Batak atau disebut Jong Batak merupakan organisasi persatuan para pemuda batak dalam memajukan persaudaraan dan budaya.
Seperti yang dilansnir dari laman resmi Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, saat ini Tari Sigale-Gale telah menjadi ikon pariwisata Provinsi Sumatera Utara secara umum, dan Samosir secara khususnya.
Sigale-gale sendiri adalah sebuah boneka berbentuk manusia yang dapat digerakan serta menari dengan diiringi oleh musik tradisional.
Tarian ini biasanya sering ditampilkan di berbagai acara seperti acara adat, acara budaya, bahkan menjadi salah satu daya tarik bagi para wisatawan yang datang ke sana.
Sejarah Tari Sigale-Gale
Sumber: negerikuindonesia.com 2020 Merdeka.com
Dilansir dari laman negerikuindonesia, boneka sigale-gale ini kira-kira sudah ada sejak ratusan tahun yang lalu. Boneka ini dibuat sebagai bentuk kesedihan seorang raja di Samosir yang kehilangan anak semata wayangnya.
Konon boneka tersebut berawal dari cerita seorang raja di Samosir yang kehilangan anak satu-satunya yang telah meninggal. Raja yang saat itu sangat bersedih dan merasa sangat terpukul akhirnya jatuh sakit. Berbagai pengobatan telah diberikan namun tidak ada hasilnya.
Para penasehat raja kemudian membuat patung kayu yang menyerupai wajah anak raja. Setelah patung tersebut jadi, kemudian dilakukan beberapa upacara termasuk pemanggilan arwah anak raja agar masuk ke dalam patung.
Kemudian patung tersebut ditunjukan pada raja. Ajaibnya setelah raja melihat patung tersebut raja langsung sembuh dan dapat memimpin rakyatnya kembali.
Digerakkan Menyerupai Manusia
Tari Sigale-gale ini biasanya dimainkan dalam pertunjukan upacara adat. Boneka Sigale-gale biasanya dimainkan oleh beberapa orang dengan cara memegang tali untuk menggerakkan boneka tersebut.
Dengan diiringi musik tradisional boneka tersebut digerakan seperti menari layaknya manusia. Selain itu, terdapat beberapa penari yang mengikuti boneka ini.
Menariknya, gerakan boneka sigale-gae ini menyerupai gerakan manusia. Hal ini dikarenakan kerangka pada boneka tersebut memang dibuat seperti persendian pada tubuh manusia, sehingga boneka tersebut dapat bergerak lebih luwes seperti gerakan manusia.
Sebagai Pengiring Upacara Kematian
Dalam tradisi masyarakat Batak di Samosir, Tari Sigale-Gale biasanya dilakukan pada upacara kematian, terutama saat laki-laki meninggal.
Masyarakat di sana percaya bahwa tarian ini dapat mengantar arwah mendiang yang meninggal.
Diiringi Musik Tradisional
Tari Sigale-gale ini biasanya akan diiringi dengan musik tradisional di setiap pertunjukan. Musik yang mengiringi tarian ini sering disebut dengan musik gondang.
Musik gondang ini biasanya terdiri dari suling, gendang, dan gong. Iringan musik tersebut akan dimainkan sesuai dengan gerakan para penari.
Meski seiring perkembangan zaman, banyak yang lebih memilih menggunakan musik rekaman karena dianggap lebih praktis. Namun masih banyak seniman yang mempertahankan musik tradisional ini sebagai musik pengiring Tari Sigale-gale.
Memakai Kain Tradisional Ulos
Tidak hanya diiringi dengan musik tradisional, boneka sigale-gale ini akan dipakaikan kostum busana tradisional yaitu kain ulos. Kain ulos adalah busana tradisional khas Batak Samosir.
Selain itu, para penari juga memakai busana tersebut. Sehingga akan terlihat sangat serasi antara boneka sigale-gale dan penari pengiringnya. Boneka Sigale-gale juga akan lebih tampak seperti manusia.
Warisan Budaya Batak
Sebagai tari tradisonal khas Batak, Tari Sigale-Gale ini masih terus dilestarikan dan dikembangkan hingga sekarang. Meski sudah jarang ditampilkan sebagai bagian pada upacara adat tertentu, namun tarian ini masih sering ditampilkan di berbagai acara yang bersifat pertunjukan, seperti festival budaya maupun promosi pariwisata.
Berbagai kreasi dan variasi juga sering ditampilkan di setiap pertunjukan Tari Sigale-Gale ini agar terlihat menarik, namun tidak meninggalkan keaslian serta ciri khasnya. Hal ini juga sebagai upaya mengenalkan Tari Sigale-gale kepada generasi muda dan menarik minat wisatawan.