8 Jenis Manusia Purba di Indonesia Beserta Ciri-ciri dan Penemunya
Spesies manusia disebut Homo sapiens dan diperkirakan telah berevolusi sekitar 315.000 tahun yang lalu di Afrika. Untuk beberapa waktu, manusia modern dan manusia purba, spesies awal manusia lainnya yang tidak bertahan hidup, seringkali hidup di bumi di tempat yang sama.
Spesies manusia disebut Homo sapiens dan diperkirakan telah berevolusi sekitar 315.000 tahun yang lalu di Afrika. Untuk beberapa waktu, manusia modern dan manusia purba, spesies awal manusia lainnya yang tidak bertahan hidup, seringkali hidup di bumi di tempat yang sama.
Di Indonesia sendiri banyak ditemukan tulang belulang manusia purba yang menjadi bukti adanya jenis manusia lain selain Homo sapiens di Indonesia. Daerah yang selama ini banyak ditemukan fosil hominid yaitu Jawa Timur, meliputi Trinil, Ngandong, dan Mojokerto, serta Jawa Tengah, meliputi Sangiran dan Sambungmacan.
-
Bagaimana manusia purba berburu mangsa? Berlari lebih cepat dari kejaran mangsa merupakan metode berburu yang efisien bagi manusia purba dan metode ini juga masih digunakan hingga saat ini, menurut laporan etnografi.
-
Bagaimana kerangka manusia purba itu ditemukan? Penemuan ini menyebabkan dua penggalian resmi, satu pada 1912 dan satu lagi pada 1924, yang mengungkap ribuan artefak.
-
Dimana kerangka manusia purba raksasa itu ditemukan? Sisa-sisa kerangka manusia purba ditemukan di Gua Lovelock di Nevada, Amerika Serikat.
-
Kapan Purnawarman meninggal? Purnawarman meninggal tahun 434 M.
-
Di mana tulang manusia purba itu ditemukan? Dilansir laman Mirror, sisa-sisa tulang itu ditemukan di dekat reruntuhan tembok batu kuno yang pernah menandai perimeter Kastil Dunraven, yang dibongkar pada 1963.
-
Di mana jejak kaki manusia purba itu ditemukan? Temuan berupa jejak kaki ini ditemukan di dalam lumpur pantai Happisburgh di Norfolk, Inggris.
Berikut jenis manusia purba di Indonesia beserta ciri-cirinya yang dirangkum dari Liputan6:
©2020 Merdeka.com
1. Meganthropus palaeojavanicus
Jenis manusia purba ini ditemukan pada sekitar tahun 1936 di kawasan Sangiran. Jenis manusia ini diperkirakan hidup sekitar satu hingga dua juta tahun yang lalu.
Meganthropus (mega:besar, antropo: manusia) atau manusia raksasa merupakan jenis manusia prasejarah paling primitif. Fosil dari jenis ini ditemukan oleh Von Koenigswald pada tahun 1936 dan 1941. Von Koeningswald menamakan fosil temuannya ini dengan sebutan Mengathropus palaeojavanicus (raksasa dari Jawa).
Ciri-ciri dari manusia purba ini memiliki tulang pipi yang tebal, otot rahang kuat, bentuk tubuh yang tegap, tulang kening yang menonjol, tak memiliki dagu serta memiliki bentuk kepala dengan tonjolan di belakang yang tajam.
2. Pithecanthropus erectus
Jenis manusia purba selanjutnya adalah Pithecanthropus erectus yang diperkirakan hidup di Indonesia pada satu hingga dua juta tahun yang lalu. Fosil pertamanya ditemukan pada fosil bagian geraham di daerah Lembah Bengawan Solo, daerah Trinil. Penemunya ialah Eugene Dubois tahun 1890.
Pithecanthropus erectus memiliki ciri – ciri tengkuk dan geraham (gigi) yang kuat, tubuhnya belum tegap sempurna, hidungnya tebal, dahinya lebih menonjol dan lebar, rata-rata tingginya 165 cm sampai 180 cm. Memiliki otak sekitar 750 cc hingga 1350 cc.
3. Pithecanthropus soloensis
Fosil manusia purba ini ditemukan di daerah Ngandong, Solo. Manusia purba ini diberi nama Pithecanthropus soloensis karena ditemukan di Solo. Ciri-ciri manusia purba ini yaitu memiliki tulang belakang menonjol, rahang bawah yang kuat, hidungnya lebar dan tulang pipi yang kuat serta menonjol.
Pithecanthropus soloeinsis memiliki perkiraan tinggi sekitar 165 hingga 180 cm. Jenis manusia purba ini adalah pemakan tumbuhan dan kerap juga berburu hewan untuk dijadikan santapan. Fosilnya ditemukan sekitar tahun 1931 hingga 1933 oleh Openorth dan Van Koenigswald.
©2020 Merdeka.com
4. Pithecanthropus mojokertensis
Tak hanya di Solo, di daerah Mojokerto juga ditemukan fosil manusia purba. Van Koenigswald kembali menemukan fosil pada tahun 1939 di Mojokerto, Jawa Timur. Pertama kali ia menemukan fosil manusia purba yang diperkirakan masih berusia 6 tahun. Lalu tahun 1936, Widenreich menemukan fosil lagi di kota yang sama.
Ciri-ciri Pithecanthropus mojokertensis yaitu memiliki tulang tengkorak yang tebal, tingginya sekitar 165 sampai 180 cm, tak memiliki dagu dan memiliki badan tegap. Saat penemuan, fosil Pithecanthropus mojokertensis hancur saat sedang proses penggalian.
5. Homo floresiensis
Menggunakan sebutan ‘homo’ karena pada manusia purba ini telah memiliki kebiasaan yang hampir mirip dengan manusia modern saat ini. Mereka telah mengerti berbagai kegiatan dan disebut juga sebagai makhluk ekonomi.
Homo floresiensis ditemukan di Pulau Flores Nusa Tengara dan diperkirakan hidup 12 ribu tahun yang lalu. Jenis manusia purba ini telah mampu hidup berdampingan dengan jenis-jenis manusia purba lainnya.
Ciri-ciri manusia purba ini hanya memiliki tinggi badan satu meter, bentuk dahinya sempit dan tak menonjol, tulang rahangnya menonjol, volume otak 380 cc serta tengkorak kepalanya yang kecil.
©2020 Merdeka.com
6. Homo wajakensis
Manusia purba Homo wajakensis hidup di zaman yang lebih modern dari sebelumnya. Hal ini dibuktikan dengan penemuan peralatan yang bersamaan dengan fosil ini. Eugene Dubois menemukan fosil Homo wajakensis di daerah Campur Darat Tulungagung Jawa Timur.
Ciri-cirinya ia memiliki bentuk wajah dan hidung datar dan lebar, tulang pipinya menonjol ke samping, letak hidung dan mulut sedikit jauh, tinggi 130 sampai 210 cm dan mampu berjalan tegap.
7. Homo soloensis
Selain Pitecanthropus (manusia kera), di Solo juga ditemukan fosil Homo soloensis. Dikategorikan ‘homo’ karena manusia purba ini tergolong lebih cerdas. Weidenrich dan Koenigswald menemukannya tahun 1931. Mereka diperkirakan hidup sekitar 300.000 sampai 900.000 tahun yang lalu.
Ciri-ciri manusia purba ini memiliki volume otak 1000cc hingga 1300 cc, tinggi badannya mencapai 130 hingga 210 cm, tubuhnya tegap dan memiliki struktur tulang wajah yang tidak mirip dengan manusia kera.
8. Homo sapiens
Jenis manusia purba ini adalah jenis manusia purba yang usianya paling muda ditemukan dan mendekati seperti manusia modern saat ini.
Ia telah mengenal kehidupan sosial dan berpikir cerdas. Bentuknya juga mirip dengan manusia seperti bentuk tengkuk yang sudah kecil, tulang wajah tidak menonjol, memiliki dagu dan tulang rahang yang tidak terlalu kuat dan volume otak antara 1000 sampai 1200 cc.