Bakaua Adat, Festival Sambut Masa Bercocok Tanam Khas Masyarakat Minangkabau
Sebuah perayaan tradisi yang dilaksanakan rutin setiap tahun ini melibatkan seluruh petani untuk menyambut datangnya masa bercocok tanam.
Sebuah perayaan tradisi yang dilaksanakan rutin setiap tahun ini melibatkan seluruh petani untuk menyambut datangnya masa bercocok tanam.
Bakaua Adat, Festival Sambut Masa Bercocok Tanam Khas Masyarakat Minangkabau
Setiap suku di Indonesia memiliki kegiatan adat yang sampai saat ini masih terus dilestarikan oleh masyarakat setempat. Mereka pada umumnya akan menggelar acara adat tersebut setiap setahun sekali atau ketika menyambut momen tertentu.
Di Kabupaten Sijunjung, Provinsi Sumatera Barat, hampir disetiap desa atau biasa disebut dengan Nagari dalam bahasa Minangkabau terdapat sebuah tradisi unik bernama Bakaua Adat atau Berkaul Adat. (Foto: Kabupaten Sijunjung)
-
Kapan Muhibah Budaya dalam rangkaian Banyuwangi Ethno Carnival digelar? Muhibah Budaya yang digelar Jumat malam (7/7/2023) tersebut menampilkan berbagai atraksi tari dari sejumlah daerah.
-
Kenapa Festival Tembakau Madura diadakan? Festival Tembakau Madura diinisiasi dan dikerjakan oleh masyarakat Desa Lebeng Timur yang berprofesi sebagai petani tembakau.Festival ini jadi bentuk ungkapan rasa syukur petani atas hasil bumi berupa tembakau.
-
Dimana Festival Permainan Tradisional di Banyuwangi diselenggarakan? Ribuan anak bermain bersama di Taman Blambangan dalam tajuk Festival Permainan Tradisional, Sabtu (22/7/2023).
-
Permainan tradisional apa saja yang dilombakan di Festival Permainan Tradisional di Banyuwangi? Seperti halnya enggrang bambu, enggrang batok, balap karung, congklak, gobak sodor yang dimainkan dalam festival ini.
-
Untuk apa Festival Bunga Bandungan diadakan? Dilansir dari ANTARA, festival bertajuk Jagad Kembang Kumandang itu dilakukan sebagai ajang pariwisata.
-
Apa tradisi unik Lebaran yang dilakukan di Lombok, NTB? Di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) ada tradisi sambut lebaran yang unik bernama Perang Topat atau perang ketupat.
Bakaua Adat ini adalah salah satu tradisi peninggalan nenek moyang mereka, maka masyarakat setempat pun mewarisi kegiatan ini secara turun-temurun. Tak hanya diiringi doa dan harapan, Bakaua Adat juga ada sesi penyembelihan kerbau yang kemudian dibagikan kepada masyarakat sekitar.
Dibagi Menjadi Dua Upacara
Dilansir dari situs jadesta.kemenparekraf.go.id, Bakaua terbagi menjadi dua yaitu Bakaua Ketek dan Bakaua Gadang. Namun, perbedaan keduanya terletak pada materi kegiatan.
Bakaua Ketek dilakukan dengan cara sederhana tanpa membutuhkan biaya yang cukup besar. Sedangkan Bakaua Gadang dilakukan dengan sesi yang lebih besar dan biaya yang cukup banyak dengan menyembelih sapi atau Manggoroh sebagai bentuk jamuannya. (Foto: Wikipedia)
Proses Pelaksanaan
Sebelum menggelar acara, seluruh petani sepakat untuk turun ke sawah secara serentak. Namun, mereka melakukan diskusi lebih dulu untuk menentukan waktu penyelenggaraan.
Tidak ada perlakuan khusus atau sangsi kepada petani yang tidak mengikuti Bakaua Adat. Hanya saja para petani yang menggarap sawah di luar hari yang telah ditentukan, baik itu mendahului atau menyusul.
Mereka yang tidak mengikuti Bakaua Adat ini akan rugi sendiri karena padi yang mereka tanam akan panen dahulu atau malah belakangan, bisa berpotensi menjadi santapan hama.
- Festival Kitab Kuning Banyuwangi Kembali Digelar, Angkat Perjuangan Santri Menjaga Negeri
- Hidupkan Sastra Daerah, Banyuwangi Gelar Festival Sastra Pelajar
- Festival Tabot, Kekayaan Budaya Bengkulu Memperingati Peristiwa Tragis Cucu Nabi
- Uniknya Tradisi Arak Bako, Prosesi Perkawinan Adat Minangkabau yang Libatkan Ratusan Orang
Memanjatkan Doa
Acara Bakaua ini biasa dipimpin oleh "Orang Siak" atau pemuka keagamaan yang ada di desa tersebut. Tugas dari pemuka keagamaan ini adalah memimpin warga untuk memanjatkan doa kepada Allah.
Pemilihan "Orang Siak" ini dilakukan dengan kesepakatan bersama. Mereka pun melantunkan doa-doa kepada Allah dengan harapan tanaman padi mereka dapat tumbuh subur serta masyarakat dapat hidup rukun dan damai.
Pakaian yang digunakan para petani juga disesuaikan dengan tempat pelaksanaannya. Pada acara Bakaua Ketek, maka para laki-laki cukup menggunakan baju kerja biasa, sementara Orang Siak menggunakan pakaian keagamaan.
Sementara Bakaua Gadang, pakaiannya menyesuaikan dengan status sosialnya khusus untuk laki-laki. Apabila ia seorang penghulu maka pakaiannya disesuaikan dengan profesinya.